Kak Jessica berniat ingin pergi Gaza, Palestina. Dia ingin menjadi relawan dan menyumbangkan sebagian hartanya untuk warga sipil disana.
"Bukankah itu Kak Jessica?"
Bilal mengangguk dan segera menghampiri kak Jessica. Tapi, dia tidak lupa menggenggam tangan Fatimah. Fatimah hanya terdiam dan mengikuti langkah kakinya dengan Bilal.
"Kak Jessica..." panggil Bilal dengan senyuman, yang membuat siapa saja akan terpesona dengannya.
"Kakak ingin menjadi relawan disini. Boleh, kan?"
Mendengar hal itu, betapa bahagianya Fatimah dan Bilal. Tanpa mengatakan apa pun, kami hanya mengangguk.
"Karena ego yang menjadikan kalian berulah semena-mena. Mengakibatkan rasa ketakutan yang mendalam kepada anak-anak tidak berdosa itu, juga melibatkan warga sipil yang tidak tahu apa-apa." batin kak Jessica saat matanya tertuju pada
tumpukan puing-puing, dan bersembunyi anak-anak. Ada pula seorang remaja yang menantang zionis Israel di depan sana, tanpa adanya rasa takut dengan lengkapnya senjata tempur.Kak Jessica menyalami satu persatu anak-anak. Senyumannya begitu tulus.
●●●●●
Masjid Al-Aqsa.
Matanya terpana melihat masjid di hadapannya; masjid Al-Aqsa. Masjid yang hampir saja digusur, karena sebuah ego. Mengapa mereka begitu tega dengan masjid ini? Tapi, inilah potret masjid Al-Aqsa. Tanpa disadarinya, air mata jatuh begitu saja. Kak Jessica terisak. Dia menangis tersedu-sedu. Kini, air matanya benar-benar merasakan kesedihan.
Berjalanlah dengan niat kebaikan untuk mengejar ridho Allah. Sebentar lagi, kau akan menemukan Tuhan yang cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GAZA - TERBIT
SpiritualJika kaki mu jauh untuk melangkah menolong kami, maka ulurkan lisan mu untuk mendoakan kami. Kami tengah berjuang mewakili seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia. Note : Diharapkan follow akun Wattpad Guratan Sendu sebelum baca karya tulisku da...