DAMAI

133 15 0
                                    

Di sela-sela waktu luang, Fatimah dan Aisyah bernyanyi. Suaranya harus diacungi jempol. Tidak kalah dengan suara penyanyi barat. Merdu dengan penuh penghayatan. Akhir-akhir ini mereka menonton TV yang beritanya berisi viral lagu"Deen Assalam"yang dinyanyikan oleh Nissa. Ternyata, beliau orang Indonesia.Lagu tersebut sudah tersebar di seluruh penjuru dunia. Lagu yang menceritakan tentang perdamaian ini sangat memilukan. Lirik lagunya menggunakan bahasa Arab, jadi mempermudah kami untuk memahami.

Iringan gitar sangat mendukung suara mereka. Kak Wahyu seorang relawan yang memetik gitarnya. Petikannya sangat terasa cocok.

Sayup-sayup terdengar lagu yang dinyanyikan.

"Kalla hadzil ard mataqfii masahah. Lau na'isibila samahah. Wanta'ayasna bihab. Lau tadiqil ardi kalla naskan kolb."nyanyi Fatimah.

"Kalla hadzil ard mataqfii masaahah. Lau na'isibila samahah. Wanta'ayasna bihab. Lau tadiqil ardi kalla naskan kolb."nyanyi Aisyah.

"Abtahiyyat wabsalam. Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom. Abmahabbat wabtisam. Ansyuru bainil anam hadahu din
assalam."nyanyi Fatimah dan Aisyah.

"Hmm... Hmm... Hmm..."semua yang mendengar ikut bernyanyi. Hati kian terasa damai.

Lagu pun selesai.

Suara haru berdatangan dari para warga sipil di dalam tenda pengungsian. Saat tank-tank Israel mulai mendekati wilayah ranjau Gaza, terselip suara tepuk tangan tentara Israel. Mereka tidak menyangka suara merdu tersebut dimiliki oleh Fatimah dan Aisyah.

Sebab makna"Deen Assalam"adalah agama perdamaian yang menunjuk kepada islam yang dibawa baginda nabi Muhammad SAW.

Fatimah berlari keluar tenda pengungsian dan berkata.

"Seluruh bumi ini akan terasa sempit. Jika hidup tanpa toleransi. Namun jika hidup dengan perasaan cinta. Meski bumi sempit, kita akan bahagia. Melalui perilaku mulia dan damai. Sebarkanlah ucapan yang manis. Hiasilah dunia dengan sikap yang hormat. Dengan cinta dan senyuman. Sebarkanlah diantara insan(inilah islam)agama perdamaian. Hidup dengan perdamaian akan jauh lebih baik, tidak akan ada yang tersakiti."ucap Fatimah haru dan saat itu juga dia menangis.

Deraian air mata para warga sipil bersamaan dengan hadirnya air mata Fatimah.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang