"Kami tidak pernah merasakan hari libur yang menyenangkan. Apa ini yang namanya hari libur? Ini adalah hari libur melihat kehancuran dimana-mana. Siapa yang punya hati menikmati hari libur seperti ini?"teriakku pada tentara Israel.
Mereka bilang bahwa hari ini adalah hari libur. Tapi, dibeberapa tempat masih ada pertempuran terjadi. Apa kami harus diam menikmati hari libur dengan menonton pertempuran tersebut? Tentu tidak, konyol sekali mereka.
Aku dan Aisyah sedang berjalan menuju tenda pengungsian, dan tiba-tiba jalan kami dihentikan oleh tentara Israel. Mereka berteriak sekencangnya, bahwa hari ini adalah hari libur. Dan, akhirnya aku jawab saja teriakkan mereka.
Sesekali Aisyah menggelengkan kepala melihat ulah sahabatnya.
"Sudahlah... Jangan ikut campur urusan mereka! Nanti akan menjadi masalah."ucap cemas Aisyah.
"Aku sedang tidak membuat masalah, tapi aku hanya menjawab dengan benar. Memang benar juga jawabku, kan..."jawabku lantang.
"Hai... Daripada kalian disana, diam saja tidak berkutik. Lebih baik disini menemani kami. Ayolah!"rayu salah satu tentara Israel, matanya mengedip seakan mengeluarkan jurus.
Tanpa panjang lebar kami berjalan meninggalkan mereka.
Mereka melirikku. Kesal.
"Lain kali kita diam saja!"ucap Aisyah.
"Kenapa kita harus diam? Mereka aja yang keterlaluan!"ucapku membela.
"Memang buat apa kita diam, tapi biarlah itu adalah urusan mereka. Biar kita mengurus urusan kita. Sudah, lupakan saja. Tapi, tindakanmu tadi lucu sekali, sampai menjawab teriakkan
mereka."jelasnya."Padahal aku cuma gak
sengaja."jawabku."Hahaha..."tawa girang Aisyah, yang kemudian disusul tawaku.
Kami berdua menginjakkan kaki di tempat pengungsian.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GAZA - TERBIT
SpiritualJika kaki mu jauh untuk melangkah menolong kami, maka ulurkan lisan mu untuk mendoakan kami. Kami tengah berjuang mewakili seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia. Note : Diharapkan follow akun Wattpad Guratan Sendu sebelum baca karya tulisku da...