BISMILLAH, I ANSWERED 1

80 12 1
                                    

Hari pertama.

"Hujan yang turun saja memiliki alasan, pasti percintaan ini juga memiliki alasan." ucap Fatimah dalam hati. Gadis itu mengeratkan genggaman tangannya. Sekali pun dia tahu orang yang mencintainya adalah orang yang baik, Bilal.

Fatimah bangkit dari duduk, untuk segera melaksanakan sholat istikharah.

"Ya, Allah... Urusan jodoh adalah kuasa-Mu."

●●●●●

Fatimah menundukkan pandangannya, sebab ada Bilal.

Bilal mengerti; dia tetap menunggu jawaban Fatimah.

"Jaga pandangan!" kata Syifa sambil menyengir, karena Bilal terus memandangi Fatimah.

Dan, kami lanjut bermain sambil belajar bersama anak-anak.

●●●●●

Fatimah akan melaksanakan sholat ashar yang telah tiba.

Saat hendak masuk ke dalam mushola tenda pengungsian, terdengar suara seseorang sedang tilawah Al-Qur'an. Merdu sekali.

Hati Fatimah merasa nyaman mendengar suara Bilal sambil tilawah Al-Qur'an. Sungguh... Hatinya seakan menemukan pujaannya.

Ternyata pemilik suara merdu itu adalah Bilal. Fatimah menatap Bilal dari belakang. Sepertinya dia merasakan kehadiranku.

Bilal menoleh ke arah belakang.

"Tidak ada siapa-siapa." dan kembali untuk tilawah Al-Qur'an.

Fatimah bersembunyi dari balik pintu dan segera ambil wudhu.

"Ya, Allah... Hamba berharap semoga Fatimah mau menerima hamba menjadi pendamping hidupnya. Hamba mencintainya karena izin-Mu. Aamiin..." doa Bilal, memejamkan mata untuk beberapa saat lalu bangkit berdiri.

Senja telah berakhir.

Matahari terbenam dengan senyuman, menantikan hari esok untuk bersinar kembali.

Fatimah merebahkan tubuhnya.

Dan, terbawa pada kematian kecil; tertidur pulas.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang