SELAMAT DENGAN AL-QUR'AN

57 12 1
                                    

Menikmati pagi hari di wilayah negara penjajahan, kak Jessica melihat matahari yang sudah bersinar terang.

Negara ini berhak merdeka. Terbebas dari belenggu penjajahan.

Fatimah memandang kak Jessica. Dia begitu tulus membantu kami.

1 jam kemudian.

Kak Jessica memilih menunggu kami di depan masjid Al-Aqsa, saat kami melaksanakan sholat dhuha.

Kak Jessica penasaran dengan kitab yang dipegang Fatimah. Fatimah menyodorkan Al-Qur'an itu ke kak Jessica.

Kami melewati zionis Israel yang terus berjaga-jaga. Beberapa kali terdengar tembakan di udara.

Hingga; ada peluru yang mengarah ke arah kak Jessica. Sebelum Fatimah meraih tangan kak Jessica-. Argh...

Yang membuat kami sangat kaget adalah peluru itu gagal menembus jantung kak Jessica, karena terhalang Al-Qur'an. Ya, kitab suci umat muslim dan muslimah. Justru, peluru itu memantul dan kembali ke arah sang penembak. Tertembaklah dia dengan peluru itu.

Fatimah memeluk kak Jessica sererat-eratnya saat dia membalikkan badan.

Bilal yang melihat dari kejauhan hanya terperangah.

Terima kasih. Ya, Allah...

Sudah tidak ada keraguan, yang ada hanya keyakinan.

Detik itu dia membatin; Tuhan, aku telah menemukan-Mu.

Ditakdirkan Allah SWT.

2 jam kemudian.

"Aku ingin menjadi-." ucap kak Jessica terputus.

Bilal menaikkan alis matanya. Dia menunggu apa yang ingin dikatakannya.

"Muslim." akhirnya kata itu terucap.

Fatimah, Aisyah, dan Syifa yang mendengar mengucap rasa syukur.

"Apa kakak telah yakin?"

Kak Jessica menganggukkan, seperti berkata aku yakin.

Kini semua jelas.

Akhirnya, waktu yang indah tiba.

Persis di siang ini juga, kak Jessica telah menjadi mualaf. Mungkin itulah jalan takdirnya.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang