Fatimah mantap menerima tawaran kuliah di Mesir. Juga dengan kebahagiaan dia dapat membawa ibunya kesana.
Setidaknya, ibu selalu ada di sampingnya.
Keberangkatan Fatimah memberikan kesedihan dan kebahagiaan untuk Aisyah dan Syifa, sahabatnya dari kecil dan kini tumbuh menjadi gadis bersama-sama.
Kesedihannya adalah dia harus berpisah dengan Fatimah kurang lebih 3 sampai 4 tahun ke depan.
Kebahagiaannya adalah dia merasa senang karena Fatimah dapat menempuh cita-citanya.
Langkahnya ke depan akan di permudah. Insyaallah...
Senyum terlihat sumringah dipancarkan oleh Fatimah.
Fatimah, Aisyah, dan Syifa saling berpelukan, pasti kami akan sangat merindukan saat-saat kebersamaan itu.
Fatimah mengusap air mata Aisyah. Dia tidak ingin sahabatnya menangis. Tidak dibiarkannya air mata ini mengalir membasahi pipi Aisyah.
Baiklah. Ini adalah saat yang tidak ku inginkan. Tapi, aku harus melakukannya. Perpisahan!
Aku, Aisyah, dan Syifa tidak benar-benar berpisah. Kami akan terus berkomunikasi ke depannya dan menjaga tali silaturahmi. Ukhuwah kami akan menjadi terbaik.
●●●●●
1 menit yang lalu adalah masa lalu. Dan, besok adalah misteri yang belum terpecahkan. Apa yang dilakukan hari ini adalah cerminan untuk hari esok?
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GAZA - TERBIT
SpiritualJika kaki mu jauh untuk melangkah menolong kami, maka ulurkan lisan mu untuk mendoakan kami. Kami tengah berjuang mewakili seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia. Note : Diharapkan follow akun Wattpad Guratan Sendu sebelum baca karya tulisku da...