JILBAB

452 46 5
                                    

Magrib, ketika panggilan adzan menggema ke seluruh langit Gaza. Bangkit lalu berwudhu, kemudian itu sholat.

Beberapa menit kemudian, seperti biasa aku tilawah Al-Qur'an. Karena hari ini lampu padam, jadi akan sedikit gelap. Meski begitu tidak mengurungkan niat untuk tilawah Al-Qur'an. Satu persatu halaman Al-Qur'an.

Terbuka Q.S An-Nur ayat 31, artinya:"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan.
Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

Sudah menjadi kewajiban seorang muslimah untuk menutup auratnya, namun masih banyak dari mereka yang menampakkan tubuhnya didepan kaum Adam. Sungguh... Allah SWT akan memberikan pahala kepada mereka yang menjalankan perintah-Nya. Masyaallah!

●●●●●

Jam sudah menunjukkan pukul 21.00, sudah saatnya aku untuk tidur.Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW sebelum tidur, aku bergegas menuju kamar mandi untuk ambil berwudhu, kemudian bersihkan tempat tidur, dan tidur dengan posisi menghadap kanan. Justru ada sunnah Rasulullah SAW yang sering kita lupakan, ialah tidur seusai sholat isya/tidur dalam waktu cepat. Begadang dalam islam ada 2 hukum, yaitu:makruh dan haram. Tetapi, jika begadang dalam arti kebaikan tentu diperbolehkan. Namun, jika begadang dalam arti keburukan yang tidak ada gunanya tentu dilarang/hanya membuang-buang waktu saja.


Aku tidur pun tetap memakai jilbab, karena ketika sewaktu-waktu terjadi bom dan aku meninggal dunia. Maka jenazah ku yang ditemukan akan tetap tertutup aurat.

Satu menit, dua menit, tiga menit. Dan beberapa menit kemudian aku sudah tertidur pulas.

                           ●●●●●

Keesokan harinya, matahari telah menusuk mata, terbangun. Tadi selesai sholat subuh aku sempat tertidur.

Dari balik jendela, aku melihat ibu menyapu diluar sana. Kini, hanya dia yang aku miliki. Ayah... Sudah dijemput terlebih dahulu oleh Allah SWT. "Ya,Allah... Ampuni dosa mereka,dan masukkan
mereka ke dalam
surga-Mu."seruku.

Seusai mandi dan sarapan, aku pamit kepada ibu untuk pergi sebentar. Sepanjang perjalanan cukup sepi, tidak terlihat lalu-lalang orang disini.

Diujung gang aku melihat tentara Israel. Langkah kaki ku percepat, agar segera dapat melewati mereka. Ternyata harapanku hampa, langkahku dihalangi oleh mereka. Mereka menyuruhku untuk tidak melewati jalan ini, tetapi jalan yang lain. Justru jika aku melewati jalan yang lain jaraknya cukup jauh. Hanya jalan ini yang dapat ditempuh dengan cepat.

Karena aku tidak menurut, mereka tetap mengusirku.

Tiba-tiba datanglah seorang tentara perempuan Israel. Ya, dia adalah tentara yang mendorongku semalam.

Kasar sekali tangan itu yang hampir membuat jilbab ku tertarik. Kenapa mereka harus berperilaku kasar kepada warga sipil? Kami hanya ingin melewati jalan ini, karena dengan waktu yang singkat untuk menuju ke suatu tempat.

Aku kembali memperbaiki jilbab yang hampir terlepas. Mungkin, bagi mereka ini hanya penutup kepala biasa yang dipakai saat matahari terik. Tapi, tidak bagiku dan muslimah lain didunia. Ini adalah sebuah kewajiban yang harus kami jalankan dan akan membuahkan pahala jika kami menjalankannya.

Salah satu tentara laki-laki ada yang berkata:"Untuk apa kau memakai penutup kepala seperti itu, bukalah! Pasti kau akan kepanasan, bukan?"

Aku diam, tidak menjawab.

Ada juga tentara laki-laki lain yang menggodaku, dia berkata:"Cantik tapi kok galak banget, sih... Nanti cantiknya hilang!"dan disambung dengan kalimatnya yang panjang. Tangannya mencoba menggenggam tanganku, namun terlambat. Syukurlah... Aku dapat mencegahnya.

Akhirnya aku mengalah untuk tidak melewati jalan ini. Meski jalan yang ditempuh nanti jauh, tapi tidak akan masalah, daripada aku harus bermasalah lagi dengan mereka.

Ingatlah kalimat ini:"Orang sabar akan disayang Allah."

Aku pergi berlalu meninggalkan mereka yang terus berbicara tanpa henti. Aku yakin hingga pada akhirnya mereka lelah untuk berbicara.

Sepanjang perjalanan aku bershalawat dalam hati, mengingat nabi Muhammad SAW. Dengan bershalawat hatiku menjadi tenang.

                          ●●●●●

Beberapa saat kemudian, aku telah sampai di warung untuk membeli bahan-bahan makanan. Banyak sekali orang yang berlalu-lalang dari dalam warung. Memang hanya tinggal warung ini saja yang buka, sebab ini pun juga warung dari para relawan yang berbaik hati. Dan yang perlu diketahui lagi, bahwa warung ini memberikan bahan-bahan makanan secara gratis. Masyallah...

Jalan menuju rumah cukup jauh jika melewati jalan ini. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku sedang tidak ingin bermasalah dengan mereka yang tidak memiliki hati nurani. Egois! Tidak memikirkan orang lain, hanya memikirkan diri sendiri.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang