MENUJU KE SURGA-NYA

61 11 1
                                    

Tinggal menghitung hari; hari pernikahan kami.

Fatimah hanya ingin mengenakan baju yang sederhana saja di hari paling bersejarah tentang percintaannya.

Kak Jessica dan ibunya Bilal terus memilih baju apa yang cocok dikenakan Fatimah nanti. Hampir semua baju cocok dengannya.

Saat Fatimah sedang merapikan jilbabnya, kak Jessica memandangnya. Tentu, Fatimah merasa dipandangi.

"Kamu cantik." puji kak Jessica pada Fatimah. Yang dipuji hanya mengumbar senyum.

Tiba-tiba ponsel kak Jessica berdering.

Drttt... Drttt... Drttt...

"Hallo..."

"..."

"Hmm, aku gak bisa."

"Ayolah... Ini party besar."

"Hmm, aku lagi gak mau minum-minum."

"Ya, sudah, deh..."

"Bye..."

"Bye..."

Tut!

Sambungan telepon sudah terputus.

Fatimah mendengar potongan kalimat "Aku lagi gak mau minum-minum", sudah membuat Fatimah bersyukur. Ibunya Bilal yang mendengarnya pun sangat bersyukur.

Alhamdulillah...

●●●●●

Fatimah melihat kak Jessica sedang melihat baju-baju, tapi itu baju untuk perempuan berhijab.

"Cantik juga." ungkapnya sambil terus melihat baju-baju yang lain.

"Kak Jessica akan semakin cantik dengan jilbab, masyaallah..."

Saat pulang ke rumah, kami dihalangi para tentara Israel untuk melepas jilbab yang dikenakan Fatimah dan ibunya Bilal.

"Apa kalian sudah gila? Mereka ini seorang muslim!" kata kak Jessica.

"Sampai kapan pun, kami tidak akan melepas jilbab ini." kata Fatimah.

"Jilbab ini adalah kewajiban kami dari-Nya." kata ibunya Bilal.

"Mengapa seorang nasrani akrab dengan seorang muslim?"

Kami pun pergi meninggalkan mereka yang mengoceh tanpa henti.

Allahu akbar.

●●●●●

Menjelang sepertiga malam. Negara Israel tenang sementara, mengapa sementara? Karena sudah pasti tak lama lagi akan terdengar dentuman ke arah Palestina.

Di waktu tahajud ini, Fatimah dan Bilal melaksanakan sholat tahajud bersama, tapi di kamar masing-masing.

Kami sedang menuju ke surga-Nya; bersama cinta.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang