BAB 1 - Masa SMA

2K 45 2
                                        

Surabaya, 2004

Kata orang masa SMA, adalah masa yang terindah. Yup, betul sekali. Masa SMA merupakan masa yang indah dibandingkan masa sekolah sebelumnya, dimana masa SMA kita menjadi mengerti arti kata cinta dan sebagainya. Sama seperti saat ini Nicholas Putra Sastrowadoyo sedang mendengarkan cerita masa SMA dari kedua orang tuanya.

Dimana papa dan mama Nicholas sudah bersahabat ketika masuk SMA, saling jatuh cinta, dan memutuskan untuk menikah, dimana papa Nicholas menceritakan bahwa beliau mempunyai sahabat yang sangat baik dan semenjak kelulusan mereka berpisah. Sebut saja sahabat papa Nicholas bernama Andreas Nugroho.

"Jadi, dulu papa, mama sama si om Andreas itu ibaratnya tuh basis di sekolah kita dulu." Papa Nicholas -Nicky Sastrowardoyo- terkekeh mengingat semua kenangan yang tidak dapat di ulang kembali.

Nicholas yang berumur 13 tahun saat ini hanya mengulum senyum ketika Nicky mengingat masa SMA. Sebenarnya, ini bukan yang pertama kali Nicholas mendengarnya. Ini sudah beberapa kali Nicholas mendengar cerita yang sama. Tapi, laki-laki itu tidak pernah bosan ketika mendengar cerita sang papa.

"Sekarang Andreas gimana ya pa? Pasti anaknya sudah seumur anak kita kali ya." Mama Nicholas -Niken Sastrowardoyo- meletakkan kopi yang baru saja dibuat untuk suaminya keatas meja, ikut menimbrung obrolan anak dan suaminya.

Nicholas memutar kedua bola mata, ia hanya heran karena sang mama mempunyai kuping yang sangat tajam jika sudah menyangkut sahabat tercinta "Heran deh sama mama, denger aja kalau lagi ngomongin sahabat tercintanya."

Niken yang sudah duduk di samping suaminya, tersenyum simpul "Abis mama kangen juga sama dia, semenjak lulus SMA dia ngilang gitu aja."

Semenjak dinyatakan lulus SMA, Andreas menghilang begitu saja dari hadapan sahabatnya. Mereka sudah mencoba menghubungi berkali-kali namun pria itu tidak menjawabnya. Lebih tepatnya, suara operator yang sering kali di dengar oleh kedua orang tua Nicholas, begitulah penjelasan dari orang tua Nicholas.
Nicky ingin sekali bertemu dengan sahabatnya, ia selalu berdoa agar suatu saat nanti dipertemukan oleh sahabatnya. Ia ingin sekali berbagi cerita dengan Andreas seperti sejak SMA, ia ingin sekali bersenda gurau dengan Andreas. Ia merindukan masa itu, merindukan segala tentang sahabatnya. Ia hanya berharap bahwa sahabatnya selalu diberikan kesehatan.

"Memangnya papa ngga berusaha cari sahabat papa itu?" Tanya Nicholas.

Nicky menghela napas dengan berat "Sudah, tapi nihil."

Nicholas mengangguk mengerti. Ia jadi penasaran bagaimana wajah sahabat dari sang ayah atau bagaimana kepribadian dari sang sahabat, karena ayahnya begitu merasa kehilangan sahabatnya. Yang sering Nicholas dengar dari sang ayah bahwa Andreas orang yang sangat baik, suka menolong dan sebagainya.

"Semoga aja ya pa suatu saat kita bisa ketemu lagi sama Andreas, bisa kumpul, bisa ngobrol-ngobrol seru kayak dulu lagi." Harapan itu diucapkan oleh Niken, yang langsung diangguki setuju oleh Nicky.

"Nanti kalau ketemu ajak Nicho juga, ya. Soalnya Nicho penasaran sama om Andreas." Usul Nicholas.

Nicky maupun Niken tersenyum bersamaan, seolah-olah mereka menyetujui perkataan Nicholas. Lalu, mereka pun hanyut dalam perbincangan ringan, ya tentu saja masih dengan perbincangan masa SMA orang tua Nicholas. Ah, mendengar cerita dari kedua orang tuanya ia ingin cepat-cepat lulus dari SMP, dan melanjutkan ke SMA. Pasti sangat menyenangkan.

-Flashback On-

Di SMAN 5, Surabaya.

Saat ini dua orang pria dan satu orang wanita sedang duduk di kantin sekolah, sebut saja mereka Nicky, Niken, dan Andreas. Mereka bersahabat sejak pertama kali menginjakkan kaki di SMAN 5. Entah bagaimana mereka bisa menjadi sahabat, mereka pun tidak tahu. Yang jelas karena terdapat chemistry diantara ketiganya sehingga bisa menjadi sahabat.

BUKTI  [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang