BAB 39 - Satu Harian

126 7 0
                                    

Adriella dan Maurren sedang berada disebuah wahana permainan yang berada di daerah Jakarta Utara. Sebut saja mereka sedang berada di Dufan, Adriella maupun Maurren sudah membeli tiket masuk. Senyum selalu terukir di sudut bibir mereka, sudah lama rasanya mereka tidak pernah pergi ketempat seperti ini. Tiba-tiba saja Maurren mengajak Adriella untuk pergi ke Dufan, dengan alasan Maurren ingin menghabiskan waktu berdua dengan Adriella.

Awalnya Adriella menolak ajakan Maurren, namun Maurren dengan segala bujuk rayu berhasil menyeret Adriella ke Dufan. Alasan utama Adriella tidak ingin datang ke dufan karena hanya wahana-wahana tertentu yang bisa ia naiki, Adriella merupakan gadis penakut jika menyangkut wahana Dufan. Berbeda dengan Mauren yang memang siap untuk menaikki seluruh wanaha yang berada di Dufan.

Adriella dan Maurren sudah berada didalam area Dufan, mereka pun mengeliling mata kesuluruh penjuru. Tatapan mata Maurren kini terhenti di sebuah kora-kora, berbeda dengan Adriella yang tatapan matanya berhenti di bianglala.

"Dri, naik kora-kora yuk." Maurren menarik tangan Adriella, namun Adriella menghentikan langkah Maurren secara paksa.

Ia tidak ingin naik kora-kora. Itu terlalu geli, jika menaikki kora-kora dan rasa-rasanya ingin muntah apabila sudah selesai dengan permainan tersebut.

"Gue ngga, lo aja deh." Adriella mencoba menarik tangannya yang masih di genggam oleh Maurren.

Maurren menekuk wajahnya "Ayo kek Dri, abis itu kita naik permainan yang lo mau."

Adriella sangat benci apabila melihat ekspresi seperti itu. Dengan melawan rasa takut demi sahabatnya, akhirnya Adriella mengiyakan ajakan dari Maurren. Ia tidak memperdulikan apabila nanti ia pusing atau memuntahkan isi perutnya. Sembari menunggu, Maurren mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Ia pun membuka kamera di ponselnya, lalu merapat ke Adriella. Hendak mengambil gambar dengan sahabatnya itu.

"Dri, foto yuk." Ajak Maurren lalu mulai memanjangkan tangannya agar dapat mengambil gambar berdua dengan Adriella, berkali-kali ia mengambil gambar dengan gaya yang berbeda-beda. Setelah selesai mereka pun langsung melangkah maju ke depan karena antrean sudah semakin sedikit.

Jujur saja Adriella sedari tadi keringat dingin, akibat melihat wahana tersebut. Ia memandang Maurren dan kora-kora secara bergantian, rasanya ingin sekali mengatakan bahwa ia tidak ingin ikut naik kora-kora namun sudah terlanjur karena ia sudah masuk dalam antrean. Ia menghembuskan napasnya dengan perlahan, menghilangkan rasa gugup yang menjalar di tubuhnya. Dasar Adriella sungguh sangat berlebihan!

"Tenang Dri, cuman bentar kok. Kalau takut lo bisa teriak." Saran dari Maurren sembari merangkul pundak sahabatnya.

Adriella tidak memperdulikan perkataan Maurren, ia hanya ingin cepat selesai. Sungguh. Akhirnya setelah cukup lama mengantre, kini tiba giliran mereka. Adriella melangkah dengan begitu hati-hati, berbeda dengan Maurren yang penuh kegembiraan dan percaya diri. Ia senang karena pada akhirnya ia bisa kembali bermain, dan melepaskan masalah yang ada dalam hidupnya. Ya walaupun hanya dalam sekejap, tapi ia tidak peduli. Ia juga akan mengatakan pada Adriella tentang kegelisahannya selama ini, rasanya ia butuh teman untuk  mendengarkan seluruh beban yang ada di pundaknya. Maurren berharap bahwa Adriella bisa menjadi pendengar yang baik, karena untuk pertama kalinya Maurren akan memberitahu tentang hal-hal yang belum Adriella ketahui.

Kini keduanya sudah duduk di dalam kora-kora, menghitung mundur. Lalu kora-kora itu akan segera di jalankan oleh petugas, Adriella mulai menutup mata dan ia akan berteriak sekencang-kencangnya. Kalian harus tahu, bahwa saat ini mereka duduk paling atas. Ini rasa geli pasti akan terasa dibanding dengan mereka yang duduk di tengah, Maurren benar-benar menyebalkan!

"Ahhh!!!" Teriak Adriella saat kora-kora terasa terbang sampai melewati pohon, Adriella berlebihan sungguh. Ia saja tidak melihat, bagaimana ia bisa tahu bahwa kora-kora tersebut sudah melewati pohon? Dasar.

BUKTI  [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang