Epilog

463 18 2
                                    

"Mas!" Adriella menggucangkan tubuh Nicholas saat dirinya ingin makan ikan bakar mas mini di depan komplek rumahnya.

Nicholas sedikit membuka kedua matanya, masih tetap posisi tengkurap "Hmm?"

"Mas, ihh bangun!" Adriella menggucangkan tubuh Nicholas secara kasar.

Nicholas mendesah frustasi, ia bangun dari tidurnya lalu mengacak rambutnya sendiri. Menghela napas, ia kemudian menatap Adriella dengan begitu lembut "Apa yang kamu mau makan? Cepat katakan keburu tutup."

Adriella segera menyunggingkan senyumnya, ia menatap Nicholas "Aku mau ikan bakar mas mini sekarang ya!"

Nicholas menghela napas, ia melirik jam dinding. Seketika ia membulatkan kedua matanya, ini sudah hampir jam 2 pagi pasti rumah makan mas mini sudah tutup.

"Sayang, pasti itu udah tutup gimana kalau yang lain?" Nicholas mencoba memberikan pengertian.

Adriella mengerucutkan bibirnya, tanda bahwa Nicholas harus mendapatkan apa yang dia mau. Nicholas yang melihat hal itu, mengelus perut Adriella yang mulai buncit kemudian ia beralih mengelus kepala Adriella dengan sayang.

"Oke-oke, aku beliin sekarang. Semoga aja mas mini belom tutup atau anak buahnya ada yang lembur." Nicholas beranjak dari duduknya, ia mengambil jaket serta mengambil kunci motor lalu melangkah keluar untuk membeli apa yang Adriella mau.

Ya, semenjak masa kehamilan Adriella. Wanita itu semakin sering merajuk, ngidam, dan menangis apabila Nicholas menolak permintaan Adriella dengan alasan toko sudah tutup. Sebenarnya Nicholas cukup frustasi mengalami hal tersebut, tapi dibalik rasa frustasinya ia begitu menikmati masa-masa kehamilan Adriella. Usia kandungan Adriella saat ini sudah memasuki 7 bulan, ketika melakukan USG ia dan istrinya dibuat senang bukan main. Karena mereka akan mempunyai anak kembar, dan kalian harus tahu kembar yang diberikan adalah kembar pria. Nicholas sudah tidak sabar menantikan kedua putranya, pasti putranya sangat menggemaskan ketika lahir kedunia.

Adriella sedang menunggu kedatangan Nicholas, sembari menunggu suaminya Adriella mulai mencari nama yang cocok untuk kedua putranya di google. Ia sangat tidak sabar menantikan kehadiran kembar kedunia ini, pasti rumahnya akan sangat ramai ketika sih kembar sudah lahir, mendengar tangisan sih kembar. Sungguh ia sangat sudah tidak sabar dibuatnya.

Adriella mulai mencatat nama yang menurutnya menarik, nanti ia akan memberitahu Nicholas tentang hal ini. Rasanya masih begitu tidak percaya bahwa sebentar lagi Adriella akan menjadi wanita seutuhnya, wanita yang dianugerahi dua anak sekaligus. Ia merasa bersyukur kepada Tuhan, padahal Adriella sama sekali tidak mengharapkan anak kembar tetapi Tuhan memberikan Adriella anak kembar. Ketika Adriella tahu bahwa dirinya hamil, ia hanya berdoa supaya kandungannya baik-baik saja tanpa mengharapkan hal yang lebih. Kehamilan Adriella juga merupakan hadiah ulang tahun Nicholas yang begitu luar biasa.

Pintu kamar Adriella terbuka, muncullah sosok suaminya yang terlihat kelelahan. Keringat mengucur dari dahinya "Nih, pesenan kamu."

Nicholas menghempaskan tubuhnya di ranjang, tanpa membuka jaket. Pria itu memejamkan matanya, sementara Adriella menyeka keringat di dahi Nicholas menggunakan telapak tangannya.

"Kenapa kamu keringetan kayak gini, mas?" Tanya Adriella.

Nicholas membuka matanya, sedikit menampilkan ekspresi cemberut "Aku disuruh abang-abang mas mini buat pindahin barang karena lagi sibuk tapi aku malah minta dibuatin ikan bakar."

"Serius? Kamu disuruh ngangkat yang berat? Yaampun mas aku seneng dengernya, jangan salahin aku ya mas. Salahin sih kembar karena pengen ikan bakar."

Nicholas berdecak "Nyebelin banget sih!"

"Mas, ayuk temenin aku makan?" Adriella berdiri susah payah, Nicholas yang melihat itu segera meninggalkan tempat tidurnya lalu melangkah mendekati istrinya dan membantu sang istri berjalan.

BUKTI  [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang