"Nic, makasih buat setengah hari yang sangat berharga. Perasaan aku campur aduk, tapi kamu bisa kasih aku semangat. " Ujar Andreas saat berada didepan kantor, tepatnya di depan mobil pick up yang di bawa oleh Nicky.
Saat ini mereka sedang berdiri berhadapan, Nicky menepuk pundak Andreas berulang kali "Ngga perlu berterimakasih, Ndre! Aku senang kita bisa ngobrol-ngobrol kayak tadi."
Nicky pun menjauhkan tangannya dari pundak Andreas.
"Oh iya, Nic. Kapan-kapan mainlah kerumahku sama anak-anak kamu," Andreas mengeluarkan dompetnya, dari kantong celana belakang. Kemudian ia menyodorkan kartu nama pada Nicky "Aku tahu dari gerak mulut kamu, pasti mau protes kan gara-gara ngga tahu alamat aku. Ini aku kasih alamat aku."
Nicky terkekeh, sahabatnya ini benar-benar seperti mengetahui isi pikirannya. Ia pun menerima kartu nama dari tangan Andreas "Kapan-kapan ya, kalau kamu ngga sibuk. Aku sih bebas waktunya."
"Hahaha, penghinaan nih. Sabtu ini, aku tunggu kamu dirumah aku ya. Kita makan malem bareng-bareng, masakan istriku ngga kalah enak sama masakan Niken."
"Wih, mimpi apa nih aku? Diundang sama direktur terkenal." Ledek Nicky.
Andreas tertawa, kemudian ia meletakkan telapak tangan di samping pipi seolah-olah sedang berbisik-bisik dengan Nicky dari kejauhan "Hubungi aku ya, kamu tahu kan aku paling anti hubungin orang duluan. Apalagi orang itu kamu."
Andreas lalu menurunkan tangannya. Nicky memukul lengan Andreas "Dasar manusia aneh, kalau gitu aku balik dulu ya. Sampai ketemu sabtu, kalau jadi hahaha."
Nicky memutar tubuhnya, sehingga ia kini membelakangi Andreas dan ia pun melangkah menuju mobil pick upnya.
"Pasti jadi!" Teriak Andreas, saat Nicky sudah berada dimobil.
Nicky hanya tersenyum, lalu ia mulai menghidupkan mobilnya kemudian ia melajukan mobil sembari memberikan klason kepada Andreas. Andreas hanya melambaikan tangan, dengan memandang mobil pick up tersebut.
Ia sempat menghela napas dengan sangat panjang, lalu ia mulai melangkah masuk ke dalam kantornya.
*****
Andreas Nugroho, ia merupakan seorang suami dari Amelia Islan Nugroho. Amelia merupakan teman semasa kuliah Andreas, awalnya hubungan mereka mengalir seperti air tanpa ada kata kalimat pernyataan dari Andreas. Namun, seiring berjalannya waktu Andreas mulai merasa nyaman, sangat mencintai Amelia. Bahkan tanpa Amelia mengetahui, Andreas datang kerumah gadis itu beserta dengan orang tuanya. Ia pun melamar Amelia secara sederhana, untungnya orang tua Amelia menyetujui maksud baik dari Andreas. Tidak lama dari itu, mereka memutuskan untuk menikah muda. Namun menunda untuk mempunyai anak, karena saat itu mereka sedang sibuk-sibuknya dalam urusan kuliah. Setelah selesai kuliah dan mulai bekerja di tempat sang papa mertua selama beberapa tahun, akhirnya mereka tidak menunda mempunyai anak. Namun sayang ketika sudah siap mempunyai anak, Tuhan belum mengizinkan. Hingga mereka pasrah, dan pada saat itu mereka baru mempunyai anak.
Cukup untuk informasi masa muda tentang Andreas Nugroho. Andreas sedang melangkah masuk kedalam rumahnya, beserta dengan sang istri. Keadaan rumah begitu sepi, Andreas maupun Amelia selalu mendapati hal ini ketika pulang bekerja. Entah apa yang dilakukan putri semata wayang mereka pada malam hari.
"Nona sedang pergi sama nona Maurren, tuan dan nyonya." Spontan, tanpa harus ditanya. Bi Imah langsung memberi tahu.
Amelia menghentikan langkah, ia pun kemudian menghadap ke bi Imah "Kemana mereka bi?"
Bi Imah, yang merupakan asisten rumah tangga dari keluarga Nugroho. Semenjak Amelia dan Andreas menikah, tentunya bi Imah sudah lama mengikut keluarga Nugroho.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI [THE END]
RomanceBukti yang akan membuktikan segalanya, membuktikan bahwa sebuah perjuangan tidak akan sia-sia, sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang baik. Walaupun, Nicholas tahu sangat sulit mengubah seorang gadis menjadi pribadi yang lebih baik, seorang...