~Nicholas Pov~
Hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang wanita yang sangat kucintai. Ia adalah Adriella Cathalina Nugroho.
Tidak mudah untukku mendapatkannya.
Tidak mudah untukku membuat ia berubah menjadi gadis yang baik.
Tidak mudah untukku membuatnya percaya, bahwa aku mencintainya dengan sangat tulus.
Semua itu ku buktikkan dengan sungguh-sungguh.
Entah mengapa, ketika pertama kali aku melihatnya ada rasa ingin mengubah gadis itu.
Ada rasa untuk melindungi gadis itu dengan caraku sendiri.
Dan
Aku membuktikan padanya, membuktikan bahwa perjuanganku tidak akan sia-sia, bahwa perjuanganku akan membuahkan hasil yang baik, perjuanganku akan terbayar dengan hasil yang memuaskan.
Saat ini aku tengah menunggu gadis cantik yang sebentar lagi akan sah menjadi istriku, tengah melangkah kearahku bersama dengan sang papa. Ia mengapit tangannya di lengan sang papa sambil tersenyum kearahku, jangan lupakan ia menggenggam bunga dengan tangannya yang bebas. Oh, Tuhan gadisku begitu cantik menggunakan balutan gaun berwarna putih tanpa lengan, dimana gaun itu sangat melekat pada tubuh mungil Adriella, ditambah kalung liontin yang ia gunakan di lehernya menambah kesan cantik, rambut disanggul sederhana, make up yang menurutku begitu natural. Sungguh beruntung diriku mendapatkan Adriella.
Adriella terus menatapku, diringi instrumen lagu perfect dari Ed Sheeran mengalun indah. Tepat saat instrumen tersebut habis, Adriella sudah berdiri dihadapan Nicholas. Papa Adriella memberikan tangan putrinya kepadaku yang langsung ku terima dengan penuh senyum, sungguh jantungku benar-benar ingin melompat dari tempatnya karena rasa gugup bercampur dengan senang secara bersamaan.
Aku dan Adriella langsung menghadap kearah pendeta, pendeta tersebut tersenyum kerah kami dengan begitu hangat. Sebelum mengucapkan janji sakral, kami mengikuti acara prosesi ibadah terlebih dahulu.
Acara selanjutnya adalah kami diberikan waktu untuk midodareni dengan orang tua kami, disaat seperti ini aku begitu merindukan mamaku. Kalau saja, Tuhan masih mengizinkan mamaku bertahan lebih lama pasti beliau sangat senang melihat hari bahagiaku. Ah, tapi sudahlah aku yakin mamaku juga pasti bahagia diatas sana melihatku sudah mendapatkan wanita yang kucintai.
Adriella mulai berlutut dihadapan sang mama dibantu salah satu bridesmaid yaitu adalah Sea. Gadis itu membantu merapikan gaun yang menjuntai di atas rumput agar tidak terlihat berantakan, sementara aku hanya berdiri disamping istriku.
Adriella menatap mata sang mama yang sudah di penuhi air mata "Ma, Adriella minta maaf kalau selama ini Adriella selalu buat mama sedih, Adriella minta maaf atas sikap kurang ajar Adriella. Adriella minta maaf karena belum bisa kasih apa-apa ke mama. Ma, Adriella ngga tahu harus ngomong apa lagi sama mama, karena Adriella malu sama diri Adriella sendiri. Adriella mau bilang makasih sama mama, makasih karena sudah merawat Adriella sampai sebesar ini walaupun Adriella sebandel apapun tapi mama tetep sabar ngadepin Adriella, terimakasih ma karena mama selalu menjadi yang terbaik untuk aku. Sekali lagi, aku minta maaf dan makasih secara bersamaan ma. Aku harap mama selalu mendoakan rumah tanggaku dengan Nicholas, karena aku percaya Tuhan akan selalu mendengarkan doa setiap umatnya terutama doa seorang ibu."
Mama mertuaku menangis sesenggukan, ia menangkup wajah Adriella lalu mengecup pipi anak gadisnya itu dengan lembuh bahkan kini kecupan itu berpindah ke kening Adriella sementara istriku menikmati kecupan dari sang mama. Ia memejamkan matanya, setelah itu mama mertuaku menjauhkan wajahnya dari kening Adriella lalu ia membelai lembut wajah istriku.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI [THE END]
RomanceBukti yang akan membuktikan segalanya, membuktikan bahwa sebuah perjuangan tidak akan sia-sia, sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang baik. Walaupun, Nicholas tahu sangat sulit mengubah seorang gadis menjadi pribadi yang lebih baik, seorang...