Lisa melihat ke benda yang berada diatas meja. Saat sudah mengantarkan Nicholas sampai depan gerbang, ia menuju kearah meja tersebut lalu mengambil benda persegi panjang tersebut. Menggeleng-gelengkan kepala mendapati kekasihnya yang sangat pelupa itu, selalu saja Nicholas lupa dengan hal kecil seperti ini. Bagaimana bisa pria itu melupakan ponselnya?
Nicholas sudah menceritakan bahwa sebelum kerumahnya, kekasih hatinya itu pergi kerumah Adriella untuk melihat bagaimana perkembangan gadis itu. Lisa merasa sesak di dadanya saat lagi-lagi ketika Nicholas bersama dirinya pria itu selalu saja menceritakan Adriella. Tapi, ia langsung mengenyahkan rasa cemburunya pada Adriella, biar bagaimana pun ia sudah setuju dengan hal itu. Maka ia pun harus bersikap dewasa dan jangan mudah cemburu, kekasihnya melakukan hal yang baik jadi ia harus tetap mendukung Nicholas.
Lisa membawa benda tersebut bersama dengan dirinya, ia mengambil cardigan terlebih dahulu untuk menutupi tubuhnya dari malam yang dingin. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB, ia tidak memperdulikan hal tersebut. Yang ia pedulikan saat ini adalah mengantarkan ponsel Nicholas, karena Lisa yakin Nicholas pasti sangat-sangat membutuhkan ponselnya.
"Ma, Lisa pergi anter ponsel Nic dulu ya. Kebiasaan dia mah lupa mulu kayak kakek-kakek." Gerutu Lisa sembari menyalam tangan sang mama.
Sang mama terkekeh, mengelus kepala sanga anak dengan sayang "Yaudah, hati-hati ya. Langsung pulang jangan pacaran mulu!"
"Siap capt!" Lisa memberikan hormat kepada sang mama, layaknya seorang prajurit yang memberi hormat pada sang jendral saat sudah selesai memberikan laporan.
Lisa memilih meminta diantarkan oleh tukang kebun yang berada dirumahnya. Untungnya tukang kebun Lisa yang bernama Ujang belum tidur, jadi Lisa bisa meminta tolong pada mang Ujang. Pasalnya Lisa tidak bisa mengendari motor, ia pernah ingin belajar mengendarai motor namun Nicholas melarang keras dan selalu mengatakan bahwa dirinya yang akan selalu mengantar-menjemput gadis itu. Ya, tentu saja Lisa tidak bisa menolak hal tersebut.
"Mang, kerumah Nicholas ya." Perintah Lisa dengan begitu sopan saat sudah berada dibelakang mang Ujang.
Mang Ujang menyalakan motornya "Siap non!" Dengan segera mang Ujang melajukan motor sesuai dengan perintah Lisa.
*****
Apa yang dilihat Lisa saat ini sungguh menyesakkan hatinya, ia merasa menyesal karena melihat adegan yang membuat dadanya sesak seperti ini. Ia melihat kekasih yang sangat ia sayangi tengah memeluk gadis lain? Sangat pantas bukan kalau Lisa merasa cemburu? Bahkan kakinya seperti jelly, diam seribu bahasa. Air matanya pun mulai turun tanpa seizin dirinya.
Sial.
Nicholas sendiri masih tidak sadar bahwa Lisa sedang memperhatikan dirinya dengan Adriella, Nicholas sendiri merasa kebingungan dengan kedatangan Adriella bahkan gadis itu langsung memeluk dirinya saat Nicholas membuka pintu. Gadis itu memeluknya dengan begitu erat, Nicholas dapat merasakan bahwa Adriella dalam pengaruh alkohol karena dari bau tubuhnya sangat menyengat.
Sudah cukup! Lisa tidak bisa melihat hal ini lebih lama lagi, dadanya benar-benar sesak melihat adegan ini.
"Nic!" Panggil Lisa dengan begitu lirih.
Nicholas menegang ditempat, ia melihat Lisa berdiri digerbang pintu. Masih dengan Adriella yang memeluk tubuhnya. Ohh, sungguh sangat sial nasib Nicholas. Kekasihnya sedang berdiri sembari melihat dirinya tengah dipeluk oleh gadis lain? Dan sungguh sial bahwa Nicholas enggan untuk melepaskan pelukan gadis itu, ia sangat mengetahui bahwa Adriella sedang membutuhkan dirinya tapi disatu sisi ia tidak bisa melihat Lisa menangis seperti itu. Terkutuklah Nicholas, ia saat ini harus memilih antara melepaskan pelukan Adriella dan menghampiri Lisa atau membiarkan Lisa berdiri dengan air mata yang terus mengalir dan tetap membiarkan Adriella memeluk dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI [THE END]
RomanceBukti yang akan membuktikan segalanya, membuktikan bahwa sebuah perjuangan tidak akan sia-sia, sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang baik. Walaupun, Nicholas tahu sangat sulit mengubah seorang gadis menjadi pribadi yang lebih baik, seorang...