LEX

2.3K 113 6
                                    

Pria angkuh tampan yang memiliki hobby berganti wanita berjalan dengan ekspresi wajah datarnya menuju ruangan yang selalu ia datangi dan berperang disana dengan segala jenis berkas yang harus ia selesaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria angkuh tampan yang memiliki hobby berganti wanita berjalan dengan ekspresi wajah datarnya menuju ruangan yang selalu ia datangi dan berperang disana dengan segala jenis berkas yang harus ia selesaikan.

Pria tampan dengan aura gelap yang menyelimutinya menatap kesal berkas yang dinilai kurang tepat dengan hasil yang seharusnya ia dapatkan. Ia mengangkat gagang telepon dan menghubungi karyawannya.

"Lena, panggilkan Fahri secepatnya!"
Seorang di sebrang sana dengan gugup mengucap kata iya.

Ada yang aneh dengan suara halus itu,Lex kemudian bertanya lagi.
"Kau kemari, ke ruanganku" ucap Lex dengan nada datar. Walau dalam hati ia penasaran mengapa Lena bersuara seperti itu.

"Ba-baik pak," ucap wanita di sebrang sana. Lex kembali dengan wajah kesal dan memisahkan berkas yang tidak tepat tadi, kemudian ia kembali memeriksa berkas lainnya.

Langkah ragu menuntunnya menuju ke ruangan yang belum pernah ia datangi sebelumnya, pemimpin perusahaan yang belum pernah ia lihat sebelumnya, hari pertama ia bekerja seharusnya hari yang menyenangkan namun tidak bagi wanita muda berusia 24 tahun ini. Di hari pertama ia masuk ia sudah mendapat tatapan tidak menyenangkan dari beberapa staf dan karyawan wanita.

Tibalah ia di depan pintu ruangan pemimpin perusahaan, ia menarik napasnya dalam,menurut Lena sekretaris lamanya ia sudah tidak tahan dengan sikap atasannya itu. Pria pemarah dan arogan yang selalu seenaknya saja jika berkata atau memerintah.

Vanezia mengetuk pintu,kemudian ia masuk perlahan. Ia melihat seorang pria dengan rambut sebahu dengan alur keriting,sedikit berjambang halus di tafsir usianya adalah 30tahun Maybe Itu menurut pengelihatannya.

"Permisi," ucap Zea dengan kegugupan yang menyelimuti dirinya. Pria di depannya yang sedang duduk di kursi dan menatap berkas belum juga mengalihkan pandangannya.

"Hm,siapa kau?"
"Mengapa kau yang mengangkat telpon di ruangan Lena?" Tanya Lex. Ia masih membuka lembaran demi lembaran berkas di depannya.

"Sa-saya penganti Lena pak" ucap Zea. Lex mulai berekspresi ia mengerutkan dahinya kemudian menghentikan gerakan tangannya yang hendak membuka lembaran selanjutnya.

"Sekretaris baru?" Tanya Lex.

"I-iya pak" Zea menangkap ekspresi tidak enak dalam raut wajah Lex.

"Oke, selamat bergabung."
"Bekerjalah dengan giat " ucap Lex tanpa melihat ke arah Zea.
Zea pun berbalik arah dan pergi,sekilas Lex melihat body belakang sekretaris barunya itu.

"Good condition" ucap dalam batinnya melihat bokong yang bulat milik sekretaris barunya itu. Lex tumbuh menjadi pria nakal,bertato dan ia memanjangkan rambutnya yang keriting, hidung yang mancung dengan bibir yang tipis,menampakan wajah mirip dengan ibunya,

Ini cinta ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang