Hari sibuk

6.4K 316 2
                                    

Hari ini dimulai dengan baik, bangun tidur kulangsung mandi tidak lupa mmbersihkan tempat tidurku.
Oke cukup.

Aku tiba di tempat kerja jam 07.50 dengan dandanan rapi.
Jadi hari ini stock opname hari pertama dimulai.
Jujur saja aku juga belum tahu prosesnya seperti apa.
Semua orang sudah hadir dikantor meskipun belum jam 8 termasuk Aideen.
Mungkin karna persiapan stock opname yang katanya memakan waktu, sampe kamipun izin tidak membuka toko karna kata Mba Seira untuk menghitung semua sekitar 5 brand dengan barang yang sangat banyak mungkin bisa seharian bahkan kita semua bisa lembur hari ini.
Pagi ini dimulai dengan brifing seperti biasa namun agak berbeda karna pagi ini kita tidak membacakan sales bla bla, hanya Aideen memberi instruksi bagaimana memulai stock opname. Selain Aideen, ada mas Tio dan mas Rey dari IT Jakarta yang membantu cara penggunaan mesin SO. Lalu ditambah dengan sedikit pengarahan dari Mas Agus selaku Spv area.
Setiap brand dibagi beberapa meja serta diberi nomor pada meja dan masing masing berpasangan dengan koordinator ataupun para senior untuk menghitung.
Spg menghitung dan para koordinator atau senior memegang alat deteksi artikel.
"Disini siapa yang baru pertama kali?" tanya Aideen pada karyawan.
"Saya pak" jawabku sambil mengangkat tangan.
"Berarti Aileen kamu pasangan sama Mas Agus ya, biar dibantu supaya nggak salah salah" perintahnya lagi.
"Iya pak" kataku mengangguk sambil tersernyum ramah pada Mas Agus.
Mas Agus spv idola disini karna ia adalah orang yang ramah dan sangat baik serta lucu karna sering bertingkah konyol didepan karyawan. Ia menganggap kami semua temannya bukan bawahannya.
Setelah pihak IT memberi arahan kita tutup brifing dengan berdoa dipimpin oleh Mas Agus.
Sekarang 5 brand sudah dibagi beberapa meja dan beberapa orang untuk menghitung.
"Aileen masuk dari kapan?" tanya Mas Agus sambil menggunakan mesin SO
"Dari beberapa hari yang lalu mas" kataku cepat karna aku sambil menghitung dan memastikan hasil hitunganku sama dengan mesin SO.
Satu persatu meja diarea brand Wr Jeans pun sudah selesai, tinggal yang ada digudang. Barang yang ada digudang sangat susah diraih sepertinya karna tingginya susunan rak jeans tersebut.
Sesuai instruksi dari Aideen sebelum menyelesaikan area gudang kami diberi waktu untuk istirahat atau yang ingin sholat boleh keluar sebentar karna waktu sudah menunjukan jam 1 siang.
..
Istirahat selesai, kami pun melanjutkan kegiatan tadi tapi Mas Agus belum kembali dari istirahat karna ia juga harus pergi kearea lain diluar mall dan aku kesusahan untuk menghitung diarea gudang karna harus menghitung jeans yang ada diatas rak paling tinggi menggunakan tangga.
Akupun mendatangi Mba Isabel untuk meminta bantuan.
"Mba.. aku gimana ya ngitung brandku soalnya mas Agus belum balik terus Fio dipake perbantuan ke derpatemen store tadi, barang digudang tinggi tinggi" kataku
"Gimana ya, semua lagi sibuk lagi. Selain Bapak tuh" kata Mba Isabel melirik ke arah Aideen yang sedang bermain ponsel.
"Yah, mba.. Sama aja bohong"kataku tertawa.
"Yaudah mba , aku susun sendiri dulu lah nanti kalo mba udah kelar kegudang ku ya" kataku sambil berlari menuju gudang.
Gudang ini sangat penuh dengan jeans, dan berat sekali semua barang yang ada disini.
Aku menghitung sambil menyusun per artikel biar Mas Agus nanti gampang menscan barangku.
Aku menarik satu persatu jeans dibelakangku karna aku menulis artikel sambil duduk.
Karna keasikan menarik celana jeans dari bawah, aku tidak sadar kalo celana itu mau runtuh.
"Aileen, awas" kata seseorang sambil berlari kearahku
"Bruuukk, brukkk.. celana jeans yang banyak itu menghantam kepalaku rasanya tapi kenapa kepalaku tidak merasa apa apa.
Saat aku sadar ternyata pria yang berlari kearahku itu Aideen, ia memelukku.. bukan.. ia merangkulkan tangannya dikepala dan tubuhku kearahnya agar tidak terkena jatuhan jeans yang berat itu.
Tubuh kami berdekatan, sangat dekat.
Aku bisa melihat ia memejamkan matanya karna terkena runtuhan jeans tadi. Oh tuhan kenapa runtuhan jeans ini belum berhenti juga kataku dalam hati sambil melihat Aideen dari jarak yang sangat dekat denganku.
Aku merasa seperti kejatuhan duren runtuh pikirku sambil ingin tertawa tapi aku tahan.
"Kamu gimana sih? harusnya kamu tarik jeansnya dari atas bukan dari bawah. Jadi jatuhan semua kan jeansnya" katanya marah setelah melepaskan tangannya dari kepalaku.
"Marah lagi" gerutuku pelan.
"Bilang apa kamu barusan?" tanyanya cepat mungkin mendengar gerutuku.
"Nggak pak, saya susah narik dari atas saya nggak berani naik tangga tinggi banget. Mas Agus kan bapak tau sendiri belum balik. Saya sendirian ngerjainnya" jawabku cepat.
"Yaudah saya bantu kamu, kamu susun jeans itu kasih ke saya, saya aja yang naik tangga" katanya sambil menaiki tangga dengan raut wajah yang jutek.
Aku ingin tertawa rasanya melihat wajahnya itu.
Kami diam diaman sambil menyusun dan menghitung didalam gudang berdua.
Tidak ada suara selain suara hitunganku dan mesin SO itu yang berbunyi "Ctet" something like that.
Hening.
"Kepala kamu tadi nggak papa?" tanyanya pelan padaku.
..
Seakan waktu berhenti saat ituuu, dan kupu kupu berterbangan di sekitarku.
Dia menanyakan keadaanku?

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang