😌

5.6K 240 1
                                    

Setelah kejadian romantis dimall tadi akhirnya aku dan Aideen resmi lamaran.

Aku bertemu ayah dan ibu Aideen yang sudah datang jauh jauh dari Jakarta. Kelihatannya Aideen sudah menceritakan semua hal tentangku pada orangtuanya sehingga mereka seperti sudah sangat mengenalku.

Pernikahan kami akan digelar sekitar 2 bulan lagi sebenarnya aku ingin menikah saat lulus kuliah sekitar 2 tahun lagi tapi mama bilang pernikahan tidak akan membatasiku untuk berkembang selama suamiku mengijinkan. Dan yupp!! Aideen sangat mengijinkan aku untuk melakukan apapun yang aku suka asalkan dia tetap berada didekatku.

"Ceritain dong gimana kamu bisa hapal lagu korea?" kataku menatap Aideen.
"Hmm.. Gimana ya sebenarnya Arya banyak ngebantu aku sih" jawab Aideen.
"Kok Arya mau?" tanyaku penasaran.
"Dia mau.. karna dia tau itu bakal buat kamu bahagia" ujar Aideen melihatku.
"Arya itu cowok baik.. Kalau aku nggak bisa sama kamu, aku pasti nyuruh Arya buat nemanin kamu!" tambah Aideen.
"Iya dia emang baik" kataku mengangguk.
"Eh kok ngalihin pembicaraan sih, gimana belajar lagu koreanya?" kataku.
"Ya aku latihan ditempat temannya Arya, aku emang bisa main piano kan terus aku tau kamu suka korea yaudah aku bilang sama Arya mau nyanyi itu cuman harus ada yang rapp eh si Arya mau haha" cerita Aideen.
"Kalian latihan nyanyi berdua?" tanyaku.
"Iya berdua, awalnya aku rada malu gitu si Arya juga cuman yaudah kata Arya supaya princess bahagia apa aja bakal kita lakuin" ujar Aideen menatapku.
"Kan bahasa korea susah, apalagi lagunya terus si Arya bagian rapp lagi haha" kataku terkekeh.
"Tau nggak? Sebenarnya Arya udah hapal semua lagu itu" ujar Aideen.
"Maksudnya?" tanyaku bingung.
"Dia nyiapin lagu itu buat kamu! Dia hapalin setiap detail lagu itu buat ditunjukin kekamu" ujar Aideen.
"Terus?" ucapku.
"Iya pas aku bilang mau ngelamar kamu dia nyaranin nyanyi itu, katanya baca arti lagunya bagus banget. Terus aku dengarin.. Aku suka yaudah deh" tambah Aideen.
"Kalau aku jadi Arya aku nggak bakal bantuin rival, dia baik banget" ujar Aideen lagi.

Aku hanya terdiam memikirkan perkataan Arya. "Besok aku boleh ketemu Arya nggak?" tanyaku menatap Aideen.
"Boleh lah, temuin dia" ujar Aideen.
"Makasih" kataku.
"Iyaaa.. Yaudah aku balik dulu" ujar Aideen pamit.
.
.
.

Oh iya karna diperusahaan tempat kami bekerja tidak mengijinkan adanya hubungan pribadi ditempat kerja aku memutuskan untuk resign.. Tapi tenang!! Sebelum resign aku sudah melamar pekerjaan ditempat lain sebagai posisi Spv disalah satu brand ternama, harusnya lulusan smk sepertiku akan sulit menjadi spv tapi karna aku punya beberapa pengalaman dan juga aku sedang melanjutkan kuliah maka perusahaan tersebut bisa menerimaku tapi aku harus menunggu 3 bulan lagi untuk bekerja karna spv sebelumnya akan mengundurkan diri terhitung 3 bulan lagi. Kebetulan manager area brand itu adalah teman Mas Agus jadi aku langsung dapat rekomendasi dari Mas Agus.

Syukurlah.

Awalnya Aideen yang ingin resign karna ia tahu aku sangat menyukai pekerjaanku, tapi aku bilang padanya jika aku juga ingin mencoba jadi spv haha mumpung ada kesempatan kenapa enggak kan. Akhirnya ia menerima alasanku dan kamipun bekerja ditempat yang berbeda, oh iya sebenarnya kami bisa bekerja satu perusahaan tapi kami harus dipisah-_-

Misalnya Aideen disini, dan aku dimana-_- Sebenarnya aku mau mau saja tapi si annoying itu tak mau berpisah lagi haha..

Arya dan Aileen..
"Hai?" kataku menyapa Arya.

Kami janjian ketemu disebuah caffe.

"Hei?" ucap Arya senyum.
"Lagi nggak sibuk?" tanyanya.
"Nggak nih" kataku.
"Hmm.." ujar Arya sedikit senyum.
"Makasih ya" kataku memegang tangan Arya.

Ia langsung menatapku dalam..
"Aku senang kalau kamu bahagia" ujar Arya senyum.
"Kamu nggak papa kan?" tanyaku.
"Sebenarnya sih aku kenapa-napa disini" ujar Arya menujuk hatinya.

Aku hanya menatapnya, tak lama ia tertawa.
"Tau nggak, didalam sini nih.. Udah kayak rumah yang kena gempa hancur berantakan gak jelas lagi haha" ujarnya tertawa.

Entah kenapa melihatnya tertawa sambil menjadikan hatinya becandaan aku malah menangis.
"Kok nangis?" ucap Arya bingung.
"Abisnya kamu ketawa!!" kataku kesal.
"Huuuuf kalau aku nangis, ntar kamu bingung" katanya becanda.
"Serius kali" kataku
"Iyaa.. Aku bohong banget kalau aku baik baik aja. Tapi yaudah nggak papa" ujar Arya.
"Oh iya, kalau butuh apa apa buat persiapan pernikahan bilang ke aku sapa tau aku bisa bantu" ucap Arya.
"Aku boleh peluk nggak" kataku tiba tiba.

Arya terkejut lalu tersenyum setelahnya.
"Boleh dong!!!" katanya langsung berdiri.
"Sini peluk!" ujar Arya.

Aku langsung memeluknya..
"Maafin aku ya Ar" kataku.
"Hmm.. Coba aja dari dulu ya aku ikhlasin kamu pasti aku udah dipeluk dari dulu" ujarnya bercanda.
"Hahaaa apaan sih, yaudah aku balik dulu ya" kataku melepaskan pelukanku.
"Iyaaa!! Hati hati.. Can i say 'see you' ?" ujar Arya.
"No!! See you Arya!" kataku pelan.

Ia menatapku lalu tersenyum..
"Aku yakin kamu pasti bakal ketemu orang yang akan mencintai kamu setulus kamu ke aku bahkan lebih" kataku pelan.
"Ya!! I wish" jawab Arya.

.
.

Oh iya untuk perihal pernikahan Aideen dan keluarganya menyerahkan urusan itu padaku. Orangtua Aideen mau aku yang mengurus segalanya sesuai dengan keinginanku. Sama seperti pasangan lain aku dan Aideen juga sering berantem karna masalah pernikahan.

Aideen sibuk bekerja, sedangkan aku harus mengurus segalanya disaat kami sama sama penat sering kali aku dan Aideen marahan. Untungnya ia orang yang dewasa dan selalu meminta maaf. Ahh dia pintar sekali membuatku merasa bersalah lalu akhirnya aku juga meminta maaf.

"Undangannya udah aku pesan, cuma aku masih bingung sama dekorasinya menurut kamu gimana?" tanyaku.
"Terserah kamu sayang, apa aja yang kamu suka" ujar Aideen menatap laptop.
"Ih liat duluu.. kata WO yang ini bagus tapi aku gasuka warnanya" kataku menatap Ipad.
"Yaudah, yang kamu suka aja" jawab Aideen.
"Aku sukanya warna maroon, tapi kata WO itu sudah ada yang pesan.. Jadi gimana ya? Apa kita ganti Wo? Tapi udah tinggal 2 minggu lagi" kataku.
"Yaudah, ganti aja WOnya" jawab Aideen santai.
"Tinggal 2 minggu?" kataku menatap Aideen yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya.
"Yaudah nggak papa" jawabnya cuek.
"WO nya bilang ada yang warna gold katanya bagus juga.. Liat deh" kataku menunjukan.
"Iya yaudah yang gold aja" jawab Aideen lagi lagi cuek.
"Huff ini yang mau nikah aku doang apa gimana sih" kataku kesal.
"Kita berdua" jawab Aideen santai.
"Iiih kamu pulang aja sana!! Atau balik lagi kekantor. Nggak usah nikah" kataku langsung masuk kamar.
"Aileenn nggak gituuu, yaudah ayo bahas" katanya mengetuk pintuku.
"Gamauuu" kataku.
"Yaudah aku minta maaf, ayo bahas yok!! 2 minggu lagi loh" ujar Aideen memelas.

"Makanya kalau diajak ngomong itu jangan kerja!!" kataku membuka pintu.
"Iyaiya maaf, yaudah ayok balik kesofa lagi duduknya" ujar Aideen.

Akhirnya kami kembali membahas acara pernikahan, dengan menelpon pihak WO untuk meeting bersama.

Persiapan sudah sampai 70%.. 30% nya menunggu baju seragam keluarga dan kerabat selesai.

Akkkkhhhh ternyata begini ribetnya.
Ngurus catering, MUA, dekorasi, undangan, seserahan dll.

Semoga semuanya lancar.

Guys.
Untuk cerita khusus Arya.
Udah aku bikin bisa dicek ya!
'Something about Alila'

Jangan lupa vote!!
See you- Arya

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang