Kenapa jadi gini sih..

4.1K 179 2
                                    

Hari ini saat training hanya pembekalan dan berbagi data untuk bahan presentasi setibanya dikota area.

Dan besok kami akan diajak untuk melihat pabrik dari brand brand ternama.. Wow...
Oh iya kita semua juga bakal diajak jalan jalan berkeliling kota..
Kita bakal ke Bandung.
Jujur ini adalah kali kedua aku akan kesana.. Pasti bakal seru banget.

Selesai training aku langsung ketoilet untuk merapikan dandananku.
Entah kenapa aku jadi gugup sekali.
Aku pikir bukan keputusan yang tepat untuk kerumah orangtua Aideen.

Saat keluar dari kantor aku langsung menuju mobil Aideen yang sudah terparkir sempurna.
Aku masuk kedalam mobilnya dengan tampang yang datar, sengaja pengen liat ekspresi Aideen gimana.

Aideen menatapku seperti kecewa, karna aku nggak tersenyum yang artinya mengiyakan ajakannya kerumah orang tuanya.

Jujur.
Sebenarnya aku ingin sekali pergi bersamanya. Kalau tidak ingin aku nggak bakal merapikan makeup, dan memakai pakaian yang rapi.
Tapi saat ditoilet tadi aku tiba tiba berpikir.. Kalau itu terlalu cepat.
Toh hubunganku dengannya saja belum jelas begini.
Hufff.
Meskipun berat menolaknya, tapi aku harus tegas. Aku harus tau apa yang harus kulakukan dan apa yang baik untuk hatiku bukan malah hanyut dengan keadaan.

"Kita langsung balik kehotel ya pak?" kataku sok cuek.
Aideen seperti terkejut dengan ucapanku tapi ia tak mengatakan apapun dan langsung mengiyakan.
"Hahh? Hmm Iya" ucap Aideen dengan nada kecewa.

Aideen seperti bingung, dan berkali kali menaruh tangannya dikepala untuk merapikan rambut tapi rambutnya sudah rapi..
Seperti...

"Nggak mau kemana dulu gitu?" tanya Aideen tiba tiba.
"Hmm nggak deh pak, saya mau pelajarin materi yang dikasih Mas Firman soalnya saya kan sampe diarea nggak bisa nyantai harus presentasi" kataku tegas.
"Hmmm iyaiya.. Mau aku bantu? Aku udah biasa presentasi.. Sapatau kamu mau tips atau latihan atauu.. apa gitu?" Ujar Aideen seperti dia tak tahu apa yang dia bicarakan.

Aku tahu.. pasti Aideen sebenarnya mau menanyakan kenapa aku nggak ada membahas soal kerumah orangtuanya malah mau langsung kehotel.
"Hmm nanti kalo saya bingung, saya tanya kebapak deh" kataku langsung melihat kearah jendela.
Entah aku kenapa..
Aku merasa tadi malam aku senang sekali bahkan sampai berdandan rapi tapi pikiran pikiran aneh itu terus saja mengangguku..
Aku ingin fokus dengan karir yang akan aku jalani..
Aku harus tegas..
Aideen mungkin sudah punya jabatan, uang, mobil.. Tapi aku belum.

Aku mau memiliki karir yang bagus, tabungan, usaha, mobil, rumah kalau perlu bahkan aku mau kuliah dengan uang tabunganku yang sudah aku tabung dari pertama kali aku kerja saat baru selesai UN..
Aku wanita yang punya ribuan mimpi tentang pendidikan, karir, apapun itu.
Aku nggak bisa punya hubungan dengan siapapun saat ini.
Tapi aku mencintai Aideen.
Dengan jelas kukatakan aku mencintainya, aku ingin memilikinya tapi aku nggak bisa sekarang.

"Mau makan dulu?" tanya Aideen memecahkan pembicaraan antara hati dan pikiranku.

"Hah? Hmm... Kita ke indomaret aja ya pak saya mau beli cemilian" jawabku yang langsung diiyakan oleh Aideeen.
Setibanya di indomaret aku langsung menuju tempat susunan keranjang untuk mengambil beberapa cemilan disana..
"Banyak banget?" kata Aideen melirik isi keranjangku.
"Hehhee.. kan besok mau jalan jalan" kataku tersenyum.
"Hmm.. ke Bandung ya?" tanya Aideen lagi. "Iyaa.. mau ke pabrik" kataku lagi sambil terus memilih cemilan.
"Aku juga besok ke Bandung" ucap Aideen.
Aku menatapnya dengan tatapan mencurigakan😏

"Bukan ngikutin kamu!! emang jadwalnya gituuu" sambung Aideen lagi.
"Kamu bareng aku aja ya!" pinta Aideen.
"Ogah ah.. Aku mau naik bus sama yang lain lebih seruuu" kataku berlalu menuju kasir.
"Aku nggak bisa naik bus.." ujar Aideen.
"Yaudah.. Bapak naik mobil ajalah sama manager yang lain" jawabku santai.
"Aku mual kalau naik bus.. Aku nggak biasa naik bus" ujarnya sambil mengeluarkan debit card dari dompetnya sambil menahan tanganku yang ingin membayar juga.
"Nggak ada yang nyuruh bapak naik bus kali😏" jawabku sambil mendorong tangannya yang menahanku untuk membayar.

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang