Drama sesungguhnya akan dimulai👀

4.5K 250 14
                                    

🍓 Aideen 🍓

Tunggu aku sebentar lagi.
.
Sebenarnya aku sudah ingin pergi dari acara itu saat Aileen beranjak keluar untuk pamit. Aku menyuruhnya untuk menungguku di halte saat hendak pergi Maureen mencegahku dan meminta untuk ditemani ke kamar apartemennya. Aku pikir hanya sebentar jadi aku menurutinya. Saat kami sudah sampai didepan pintu kamar tiba tiba Maureen mengatakan kepalanya sakit  dan badanya lemas. Tanpa pikir panjang aku langsung membuka pintu apartemennya dan kurebahkan Maureen diranjang dan aku juga membantunya menyiapkan obat dan segala yang ia butuhkan. Sekarang sudah jam 12 malam aku kepikiran dengan Aileen tapi Maureen mencegahku untuk pergi.
"Kamu boleh pergi, kalau aku udah tidur" Ujar Maureen menggenggam tanganku.
Aku hanya menuruti ucapannya, tapi aku juga khawatir dengan Aileen. Aku ingin menghubunginya tapi hp ku ada dimobil. Saat Maureen setengah tidur aku langsung beranjak pergi dan lagi lagi Maureen menahanku.
"Jangan pergi" ujarnya Manja.
"Nggak bisa, aku ada perlu" kataku langsung buru buru menuju Halte.
Aku sangat khawatir pada Aileen, apalagi cuaca sedang hujas deras dan hampir jam 1 malam aku membuatnya menunggu.
Saat aku sampai padanya, Aileen pergi bersama cowok yang aku tau namanya Arya. Sebelumnya Aileen memeluk cowok itu. Entah apa yang terjadi hatiku sedikit panas melihatnya aku memukul stir mobil yang tak salah apa apa. Kenapa Aileen tidak bisa menungguku walau hanya 5 menit saja.

(5 menit pala lu peang Deen, Aileen nunggu lo satu jam almost 2 jam peak sendirian ditengah malam hujan deras! emosi w sama Aideen-_-)

Back to Aileen😊
"Kamu nggak papa?" tanya Arya menatapku
"Gpp, kamu fokus nyetir aja" ujarku menatap jendela mobil.
"Teman kamu kenapa jahat banget ninggalin kamu" tambah Arya.
"Aku boleh ceritanya nanti nggak?" jawabku dengan suara parau habis menangis.
"Oke, kamu istirahat aja nanti kalo udah sampe rumah aku bangunin" Ujar Arya sambil menekan tombol kursi agar bisa posisi rebahan untul tidur.
Aku tak menjawab, hanya diam menahan isak karna tadi menangis sejadi jadinya.
Sampai sekarang pun Aideen tak menelponku, bahkan chat terakhirnya hanya diread olehnya.
Melihat tanda read itu membuatku tambah sesak dan rasanya aku ingin sekali menangis sepuasnya.

Aku membalikan tubuh ku dari Arya.
Aku benar benar kecewa dengan perlakuan Aideen. Kenapa ia menyuruhku menunggu jika ia tak bisa mengantarku. Mengapa membuatku menunggu ditengah malam begini, apa yang ada dipikirannya😢
Dan apa yang ada dipikiranku sampai mau menunggu sesuatu yang tak pasti seperti dia. Setidaknya jika memang ia tak ada rasa padaku harusnya dia punya sopan santun dengan minta maaf, bukan hanya membaca chatku.
Aku terus saja meneteskan air mata dimobil Arya. Aku tak tau apa yang dipikirkan Arya padaku.
"Aii, udah sampai nih" Ucap Arya
"Iya, aku masuk dulu. Makasih" ujarku membuka seatbelt
"Langsung mandi ya, biar nggak sakit" Ucap Arya.
Aku hanya menganggukan kepala dan langsung pergi.
Mama sudah tidur, untungnya aku membawa kunci lain agar tak menganggunya.
Aku langsung ganti baju, tanpa mandi untuk bilas. Aku langsung mengambil selimut, mematikan lampu tanpa membersihkan makeup dulu.
Aku benar benar kacau garagara Aideen. Apa aku sesenang itu karna ingin diantar pulang oleh Aideen.
Bodoh.
Dasar wanita bodoh.
.
Keesokan harinya saat aku bangun, kepalaku terasa sangat berat dan sakit. Badanku panas dan lemas sekali. Ini semua gara gara Aideen.
Ditambah mataku yang sembab.
"Mba, aku ijin nggak masuk. Soalnya lagi sakit. Surat dokternya nyusul" sent to Mba Isabel.
Diijinkan atau tidak aku tak peduli, dipecat pun bodo amat.
"Waduh, iya Aii aku cari buat gantiin shift pagi mu deh" balas Mba Isabel hanya ku read.
Mama memberiku sup dan nasi beserta obat penurun panas, mama bingung kenapa aku tiba tiba sakit.
Sebenarnya badanku tak terlalu sakit, hanya hatiku seperti retak sampai membuat dadaku sesak😢
Aku hanya menghabiskan waktu dikamar, tak kuhiraukan beberapa pesan masuk dihapeku.
Aku hanya ingin diam, dan diam meratapi kebodohanku. Baru kali ini aku melakukan hal bodoh sampai membuatku sakit seperti ini.
Aileen bodoh, bodoh, bodoh!!!!!
.
Tak sadar aku tertidur dan terbangun pukul 6 sore, aku langsung membersihkan tubuhku dan langsung sholat magrib setelahnya. Dadaku masih sesak, dan lucunya mama mengira aku masuk angin makanya sesak haha padahal nyesek karna Aideen-_-
Aku kembali merebahkan diriku dikasur, besok aku tak ingin kerja lagi rasanya. Ternyata ini namanya sakit hati. Pantas ada lagu lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Karna sesakit ini toh.
"Aileen, itu ada pak Aideen didepan!" ucap mama mengetuk pintu.
Mati. Ngapain dia disini.
Aduh mukaku pucat banget lagi.
Aku hanya diam tak menjawab, tak lama mama mengetuk pintuku lagi dan akhirnya kuputuskan keluar.
Aku memakai hoodie dengan topi yang lebar agar rambut yang tak kusisir tidak terlihat.
Aideen menatapku setengah senyum.
"Kemaren saya.."
"Nggak papa pak, santai aja" ujarku cuek langsung memotong ucapannya.
Suasana menjadi hening kembali.
"Bapak, gamau pulang aja. Saya mau istirahat" kataku seadanya.
"Oh iya saya balik sekarang" ucap Aideen kaget aku mengusirnya.
Aku mengantarnya sampai luar.
"Saya minta maaf, pas saya sampai kamu sudah dijemput orang lain" Ucap Aideen seketika membuatku membeku.
Saat ingin menjawab Aideen, tak lama mobil Arya muncul didepan rumahku. Aku menarik nafas panjang drama apalagi sekarang.
Aideen menatap mobil Arya yang terparkir sempurna didepan mobil Aideen.
"Yaudah saya balik, cepat sembuh" lanjutnya berlalu pergi.
"Saya nunggu bapak hampir 2 jam, tengah malam terus hujan deras, telpon saya nggak diangkat. Bapak nggak punya sopan santun apa untuk minta maaf ke saya!!" Aku tersulut emosi dan langsung mengatakan itu semua tak sadar air mataku jatuh begitu saja.
Tak mendengar jawaban Aideen, aku langsung pergi kedalam rumah.
Kulihat Aideen berhenti melangkah saat aku mengatakan itu semua.
Dan Arya baru saja keluar dari mobil dengan banyak makanan ditangannya.
Aku tak tau Arya mendengar ucapanku atau tidak.
Aku langsung menuju kamarku untuk  merapikan wajahku karna Arya sebentar lagi akan masuk juga kerumah untuk menemuiku.
Soal Aideen, aku nggak tau lagi. Mungkin besok aku akan dipecat.
"Heii?" Ujar Arya saat menemuiku.
"Nih, cemilan, makanan, semuanya ada disini" tambahnya memberikanku sekantong besar cemilan dll.
"Hmm, makasih ya!" ucapku tersenyum.
"Yang tadi itu siapa?" tanya Arya.
"Hmm, itu boss aku dikerjaan. Kan hari ini aku ijin sakit" jawabku
"Ohh" Ujar Arya mengangguk.
"Yaudah, kamu istirahat aja. Aku balik sekarang. Nanti kalo butuh apa apa telpon aku! cepat sembuh ya" ucap Arya mengusap pipiku.
"Iya, kamu hati hati ya" jawabku singkat.

Kulihat Aideen membawakanku buah, dan biskuit ditinggalkan disofa ruang tamu. Aku menyesali apa yang aku katakan pada Aideen.
Apa aku keterlaluan mengatakan hal seperti itu padanya.
Aku putuskan besok aku tidak akan masuk kerja lagi. Aku meminta ijin 3 hari. Mungkin cukup untuk menghilangkan sesak karna Aideen.
.
🍓Aideen🍓

Lagi lagi cowok itu datang, siapa dia sebenarnya? Setauku Aileen tidak punya pacar..
Iyaa Iyaa. Oke iyaa aku mencari taunya dari Nisaa tapi aku bertanya sedikit saja Nisaa langsung menjelaskan semuanya tanpa curiga.
Sekarang kutegaskan.
Apa tanda cowok suka sama cewek. Yang pasti cowok itu rela datang jauh jauh kerumah cewek itu untuk ketemu.
Iyaa aku mulai menyukai Aileen.
Spg biasa yang sukses membuat hatiku tak karuan hanya tak bertemu dengannya 1 hari saja.

💙Terimakasih atas support kalian yang udah meramaikan kolom komen dan tak sabar dengan upnya cerita ini. Aku senang banget!!! Tapi mohon maaf mulai besok nggak bakal update tiap hari karna besok aku cuti mau liburan dan jarang pegang hape buat bikin cerita, tapi tenang cuman seminggu kok hehe sebagai gantinya nanti setelah itu aku bakal update agak banyakan. Thankyou!! jangan lupa vote!! Love💙

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang