Kenapa aku?

5.6K 279 2
                                    

Setelah dari toilet aku kembali menuju showroom.
Seperti biasa aku melewati jalur karyawan tepatnya pintu belakang mall, dari kejauhan kulihat Aideen dan Maureen baru saja hendak keluar dari office. Aku hanya menunduk saat bersisian jalan dengannya sambil merapikan seragamku yang memang sudah rapi.
"Aileen?" Aideen memanggilku dan membuatku langsung menoleh kearahnya.
"Kamu istirahat yang pertama atau kedua?" tanyanya padaku.
Memang di showroom kami ada istirahat pertama dan kedua.
Pertama dijam 12.00 dan kedua dijam 14.00.
"Saya..." belum selesai aku menjawab Aideen langsung memotong ucapanku.
"Kamu makan siang sama saya ya!" Pintanya padaku.
Aku bingung, kenapa ia mengajakku makan siang sedangkan ia bersama Maureen.
"Aideen, kita kan.." Ujar Maureen terhenti karna Aideen memotong ucapannya dengan berbicara padaku lagi.
"Mau ya? kita makan diresto dimall ini juga kok" Ujarnya lagi sambil menatap mataku seperti memberi kode kalo dia tidak ingin berduaan dengan Maureen.
Tapi kenapa denganku? kenapa tidak dengan Mba Isabel saja.
"Anu pak, saya ada kerjaan didalam" jawabku cepat dan hendak bergegas pergi, namun seseorang menahan tanganku. Aideen.
"Nanti dilanjut, abis makan siang" katanya lagi masih memegang tanganku.
"Iyadeh pak" jawabku sambil melepaskan tangannya.
Saat itu Maureen memperhatikanku, dengan sesekali melirik kearahku saat kita menuju restoran.
Entah apa yang ia pikirkan, lagipula bukan aku sengaja ikut dan mengganggu tapi Aideen memaksaku.
Kamipun memesan makanan, tak lama Aideeen pamit untuk ketoilet.
..
"Kita belum kenalan kan?" Ujar Maureen menatapku.
"Iya belum" jawabku senyum.
"Saya Maureen, pacarnya Aideen" tukasnya sembari mengulurkan tangan untuk berjabat denganku dengan wajah yang sama sekali tidak ramah menurutku.
Rasanya ingin kujawab.. Saya Aileen masa depan Aideen. Boom.
Tapi itu tak mungkin LoL.
"Saya Aileen mba" kataku senyum sambil berjabat dengannya.
Ia tersenyum juga.
"Udah berapa tahun kerja disitu?" tanyanya.
"Baru, mungkin hampir 1bulan" jawabku lagi.
"Aku pikir udah lama, sampe Aideen ngajak kamu makan siang" tukasnya.
Aku hanya terdiam mendengarnya. dan tak lama Aideen datang.
Percaya atau tidak ia duduk disebelahku bukan disebelah Maureen.
Ada apa sebenarnya dengan mereka?
Mengapa aku ada diantara mereka berdua saat ini.
"Aii, agak sanaan duduknya" kata Aideen memintaku bergeser agar ia dapat duduk disebelahku.
Demi tuhan situasi ini membuatku gila. Maureen dengan jelas menatapku dengan tatapan tak biasa dan tak percaya Aideen duduk disampingku. Membuatku bingung tak karuan.

"Yaudah, kamu mau ngobrol apa?" Tanya Aideen pada Maureen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah, kamu mau ngobrol apa?" Tanya Aideen pada Maureen.
"Oke, to the point aja. Aku nerima kerjaan disini. Officenya dimall ini" Jelas Maureen.
"Kenapa disini? bukannya udah enak kemaren disingapore?" tanya Aideen.
"Di Singapore nggak ada kamu!" Ujar Maureen sambil menatap mata Aideen.
Aideen tampak dingin seperti enggan menanggapinya.
"Well, semoga lancar kerjaan kamu disini" ujar Aideen seadanya.
"Aku tinggal diapartemen yang sama denganmu" Jelas Maureen.
Aideen hanya diam tak menanggapi.
Tak lama makanan pun datang.
Aku langsung menyantap makananku dengan tujuan semakin cepat aku makan semaki cepat aku meninggalkan mereka berdua, jujur saja aku tak ingin ikut campur atau medengarkan mereka saling bicara hal pribadi seperti ini.
Selama makan mereka berdua hanya diam satu sama lain.
Aku telah menghabiskan makananku, dan aku langsung pamit dari mereka.
"Pak, saya deluan ya. Soalnya nggak enak kerjaan saya belum selesai. Deluan ya Mba Maureen, oh iya makasih makan siangnya" Kataku cepat meninggalkan mereka.
Entah apa yang dipikirkan Aideen dengan mengajakku makan siang dengan Maureen. Apa dia tidak takut aku akan bergosip perihal mereka.
Aneh.
..
"Sorry mba, tadi saya makan siang dulu" kataku pada Mba Isabel.
"Iyaiya nggak papa, tadi Pak Aideen udah ngabarin kok" jawabnya lagi.
Aku langsung menuju brandku untuk kembali bekerja.
"Aii, tadi ada yang cari tuh" ujar Nisaa
"Siapa?" kataku
"Customer, cakep parah si" jawab Nisaa semangat.
"Siapa?" kataku lagi sambil menempel sticker disc pada label jeans.
"Tuhhh" kata Nisaa memajukan bibirnya kearah belakangku sambil senyum.
Saat aku menoleh. Arya sudah ada tepat dibelakangku sambil tersenyum.

"Hai, aku mau ngajak kamu makan siang!" Katanya cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, aku mau ngajak kamu makan siang!" Katanya cepat.
"Yah, aku udah makan" jawabku dengan nada menyesal sudah makan.
"Hmm, yaudah nggak papa. Nanti pulang sore kan?" Tanyanya lagi.
"Iya" Jawabku cepat.
"Yaudah, pulang kerja aku jemput. Terus kita makan bareng. Mau nggak?" Tanyanya sambil senyum.
"Mau nggak ya?" Jawabku sambil tertawa. "Mau dong, please!" katanya dengan wajah memohon.
"Iyadehh" jawabku sambil tertawa lagi. " Yaudah kalo gitu, jam 5 kamu tunggu disini aku jemput" Ujarnya
"Okee" kataku cepat.
"Semangat kerjanya, see you!" ujar Arya sambil berlalu pergi.
Dia selalu mengatakan "See You" dari pertama kali kita ketemu.
Arya pria yang manis.
Tidak ada salahnya aku jalan dengannya. Bukankah berteman boleh dengan siapa saja?

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang