Will you marry me?

5.9K 263 10
                                    

"Makasih ya udah dianterin" kataku sesampainya kami didepan rumah.
"Sama sama" ujar Aideen menatapku.

Kamipun saling menatap dan tertawa setelahnya..
"Apaan sih" kataku salah tingkah.
"Yaudah, keluar gih!" ujar Aideen.
"Ohh iyaaa" kataku seperti bingung.

Aideen terus melihatku dan tertawa..
"Kenapa sih ketawa mulu?" tanyaku.
"Nggak papa, aku senang" ujarnya.
"Yaudah, aku keluar yaa" kataku.

Jujur aku tak mau keluar dari mobil..

"Yaudah keluar aja.." ujar Aideen terus melihatku.
"Aku boleh disini dulu nggak 5 menit?" kataku sambil tersenyum.
"Selamanya juga nggak papa!!!" ujar Aideen.

Aaaaa sudah lama jantungku tidak berdebar seperti ini..

"Udah ah, aku keluar..." kataku.
"Beneran mau keluar?" tanyanya.
"Enggak mau!!" kataku manja.
"Hahahaaa..." kamipun tertawa bersama.

"Udah ah, bye!!" kataku membuka mobil.

Tak lama Aideen juga keluar dari mobilnya.
"Tahu nggak, aku sering merhatiin kamu pulang kerja dari warung depan itu!" ujarnya.
"Hah? Kapan?" kataku kaget.
"Hah? Kapan" ujar Aideen mengikuti cara bicaraku😂
"Aku merhatiin kamu dari warung itu sejak kamu nyuruh aku ngejauhin kamu!!!" ujar Aideen menatapku.
"Serius?" kataku.
"Iyaaa!!" jawab Aideen kesal.
"Yah, kamu liat aku pas lagi jelek dong!!" kataku panik.
"Hmm? Pas lagi jelek?" tanyanya.
"Iyaaa? Aaaaaa kenapa nggak bilang kalau mau nunggu diwarung itu" kataku frustasi.
"Hahahhahaa dasar anak kecil" ujar Aideen tertawa.
"Kamu diwarung itu hari apa aja?" tanyaku membiarkan Aideen tertawa.
"Hari apa? Tiap hari paling kalau aku sibuk banget atau lagi diluar kota baru aku nggak kesana" ujar Aideen.
"Tuh si Ibu sampai kenal sama aku" ujar Aideen.
"Serius?" kataku tak percaya.
"Iya" ujar Aideen mengelus rambutku.
"Maaf ya!!" kataku menyesal.
"Buat?" tanya Aideen menaikan alisnya.
"Buat... Buat kamu udah nongkrong sama ibu ibu disitu hehe" kataku tertawa.
"Haha gapapa, anak ibunya cantik" ujar Aideen.
"Ihhh" kataku mencubitnya.
"Heh.. Berani ya sama boss!!" ujarnya sok galak.
"Berani!!" kataku menatapnya.
"Hmmm yaudah sana masuk!!" ujar Aideen.
"Yaudah, kamu pulang dulu" kataku.
"Gamau.." kata Aideen.
"Kenapa?" tanyaku.
"Masih kangen" ujar Aideen.

Aku langsung tersenyum salah tingkah dibuatnya..

"Yaudah.. Kamu pulangnya hati hati, aku masuk" kataku berjalan mundur.
"Yaudah.. Sana masuk" ujar Aideen melihatku.
"Iyaaa" kataku mengangguk.

Aaaaaaa...
Kenapa nggak dari dulu kayak gini sih. Dasar Aileen bego.
Untung gak diambil orang!!!

Keesokan harinya.
"Aileen, sholat shubuh dulu" ujar mama mengetuk pintu.
"Aileen lagi nggak sholat maa, ntar bangunin jam 7 " kataku setengah sadar.
"Yaudah, nanti mama bangunin jam 6.30" jawab mama.

"Aii, bangunnnn!! Itu ada boss kamu didepan" teriak mama.
"Bentar ya? Susah banget dia bangun pagi kecuali sholat shubuh" ujar mama pada seseorang.
"Aileen, bangun ituu ditungguin ih malu" kata mama lagi.
"Siapa sih maaa?" tanyaku memastikan.
"Boss kamu!!" ujar mama.
"Boss? Siapa?" kataku masih memejamkan mata.
"Akuu!! Bangun buruan!!! Kalau telat kamu bakal dihukum!" ujar sesorang.

Seseorang yang suaranya sudah kuhapal diluar kepala.
"Aideen?" ucapku pelan.

Mampussss.

"Aileeen?" teriak mama lagi.
"Iya maaa, Aileen mandi dulu" kataku langsung loncat dari kasur.
"Aduhhh, tas makeup sama hair dryer ku didepan lagi" kataku memukul kepalaku.

Aku menatap diriku dicermin.
Rambut basah, wajah tanpa makeup..
Bagaimana ini..

"Maaa?" teriaku memanggil mama.
"Mama kamu lagi kedepan" jawab Aideen.
"Pak?" kataku.
"Yaa?" jawab Aideen.
"Bisa minta tolong?" ujarku hati hati.
"Iya apa?" tanya Aideen.
"Bapak liat kan didalam lemari dekat sofa ada tas makeup yang warna pink, sama hair dryer disebelahnya" kataku.
"Nggak ada, nggak liat" ujar Aideen.
"Kok nggak liat? ada dalam lemari dekat sofa" ujarku.
"Nggak ada nih...Nih" ujar Aideen seperti sedang membuka pintu lemari.
"Kok nggak ada sih" kataku.

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang