-

4.7K 234 2
                                    

"Kamu dimana?"
"Aku tadi ketempat kamu, kok nggak ada?
"Aku sekalian ada perlu tadi"
"Kata temen kamu, kamu dipindah? kok nggak ngasi tau🙄
"Halo?
"Masih kerja ya?
"Aku bawain makan siang, aku titipin diteman kamu"
"Abisin ya makannya😊"

Aku langsung tersenyum melihat spam chat dari Arya.
Entah mengapa aku merasa Arya menyukaiku, tapi apa aku menyukainya?
Ah sudahlah tak usah dipikirkan.
"Iya aku pindah kerja, ceritanya panjang nanti aku ceritain kalo ketemu btw makasih makan siangnya" Balasku seadanya pada Arya.
Aku menyantap makan siangku, dengan Aideen berada didepan ia duduk dimeja kasir menungguku selesai makan. Menungguku? nggak nggak ralat.
Ia sambil bekerja juga dengan laptopnya dan akan memanggilku jika ada customer.
Dari dalam gudang aku mendengar ada suara orang lain selain Aideen.
Jika itu customer Aideen pasti akan memanggilku jadi aku biarkan saja sampai ia memanggilku.
Mungkin Aideen sedang ngobrol ditelpon atau ada koordinator diluar.
Aku meneruskan makan, mengecek sosmed dan sedikit bersantai digudang.
Lumayan 1 jam istirahat.
"Aileen?"
Kudengar suara Nadine dari luar.
"Kamu kok malah makan sih, itu Pak Aideen ngelayanin customer" Ujar Nadine mengagetkanku.
"Hah?" kontan aku langsung berdiri dengan mulut yang masih penuh makanan.
"Aku grooming dulu, kamu liatin pak Aideen sapatau dia nggak tau nyari stok" Sambung Nadine langsung masuk gudang untuk grooming.
Aku melihat kearah Aideen, Aideen menaikan alisnya seperti bertanya aku ngapain keluar dengan mulut penuh makanan.
Aku mengunyah makananku dengan cepat lalu berdiri disamping Aideen tepat didepan cust yang sedang memilih jeans.
"Udah sana makan aja" Ujar Aideen pelan.
"Nggak pak, bapak duduk aja nanti saya lanjutin makan lagi" jawabku sambil melayani cust.
Aideen hanya diam lalu menuju laptopnya lagi sambil memperhatikan.
Customernya tidak membeli hanya melihat lihat saja ternyata setelah cust keluar Aideen memanggilku.
"Aileen?"
"Iya pak?" jawabku cepat sambil melipat jeans yang dihamburkan oleh cust tadi.
"Kenapa customernya nggak jadi beli?" Tanyanya sambil menatapku.
Kenapa dia bertanya, sedangkan dia tau tadi cust itu bilang ia hanya ingin melihat lihat saja.

"Hmm anu pak, katanya mau lihat lihat aja" jawabku pasti.
Aideen tertawa mendengar jawabanku, padahal menurutku tidak ada yang lucu. Dan yaa wajah Aideen berubah menjadi serius setelah ia tertawa tadi.
"Jadi gini, kalo customer masuk ketoko kita dari 100% bisa jadi dia ingin membeli itu 20%" Ujar Aideen.
Aku hanya diam mendengarkan.
"Dia masuk ketoko kita, sudah pasti ada ketertarikan dia dengan barang kita" Sambungnya lagi.
"Tinggal bagaimana kamu sebagai sales memberikan service, advice kepada customer" Tambah Aideen lagi. "Saya salah pak?" Ujarku bertanya. "Salah" Jawab Aideen singkat.
"Makanya nggak beli" tambahnya dengan wajah datar lalu pergi begitu saja tanpa menjelaskan lagi.

Jlebbb..
Kesannya aku nggak bisa customer service dengan baik.
Memang iya aku tidak banyak bicara pada cust tadi karna dimulutku masih ada sedikit makanan dan aku pikir aku masih dalam jam istirahat.
Aideen memang paling ahli dalam merubah mood seseorang.
Tadinya ia seperti malaikan membiarkan aku istirahat, sekarang seperti netizen yang maha benar.
Memangnya kalo orang lihat lihat harus beli.
Kalo niat cust itu cuman lihat lihat biar mau dicust service sebaik mungkin tetap aja gak beli.
Kenapa dia ribet banget sih.
"Aii, bapak mana? kamu lanjut istirahat aja" Ujar Nadine baru saja keluar dari gudang.
"Gak tau Nad, aku lanjut makan dulu" jawabku seadanya.
Nadine hanya diam, mungkin ia bingung mengapa wajahku terlipat seperti serbet kotor didapur.
.
Berada didekat Aideen seperti naik roller coaster bikin deg degan saat naik dan bikin down saat turun.
Aku menyelasaikan makan siangku lalu aku menuju toilet untuk mencuci tangan dan kembali menuju toko.
Saat aku masuk, Aideen sudah ada didalam menatap laptopnya.
Huff malas sekali melihat wajah mengesalkannya itu.
Saat aku sedang mengobrol dengan Nadine sambil merapikan Area ia memanggilku.
"Aileen"
"Iya pak?"
"Bisa minta tolong ambilkan charger laptop saya di E mall? tanya ke Mba Isabel aja." Perintahnya.
"Oh iya pak" jawabku singkat.
.
"Mba, charger bapak dimana ya?" Tanyaku pada Mba Isabel.
"Oh ambil aja Aii diruangan bapak, ada dimeja" Ujar Mba Isabel
Ia sedang sibuk dengan printernya.
"Aku masuk ya mba" ujarku lagi minta izin.
"Iyaiya aii masuk aja" jawab mba Isabel cuek.
Aku membuka pintu ruangan Aideen lalu pintu itu menutup sendiri.
Kulihat ruangannya rapi sekali, jauh berbeda dengan meja belajarku waktu masih sekolah hahaha.
Aku mencari charger laptop Aideen.
"Nah ini" aku menemukan charger Aideen dirak buku miliknya.
Dan.
Aku melihat foto Maureen di rak sebelahnya.
Maureen mengenakan baju dress warna maroon sambil memegang ice cream ditangannya.
Seperti ia enggan untuk difoto tapi tetap difoto. Terlihat sangat cantik Maureen didalam foto itu.
.
.
.
Masih ada fotonya. Mereka belum putus ternyata.
Ohh.
Aku mengambil charger lalu pamit menuju Mall Galaxy lagi mengantarkannya pada Aideen..

"Ini pak" Ujarku memberikan padanya.
"Thankyou!" jawab Aideen singkat sambil menyolokan charger pada laptopnya.
Dan aku kembali bekerja lagi.
Sepi sekali mall ini.
Entah bagaimana bisa aku menaikan sales seperti yang Aideen bilang padaku.
Ternyata jadi spg itu berat juga.
Apalagi diawasi langsung sama bos, udah tempatnya sepi, kalo diam aja dikira nyantai aja kerjaannya. Padahal kerjaan udah selesai semua.
.
Saat aku dan Nadine berdiri didepan.
Aideen merapikan laptopnya dan tasnya. Aku pikir ia akan segera pergi.
"Nadine saya ke E-mall dulu, jualan yang banyak ya" Ujarnya pamit dengan Nadine dan langsung pergi.
Hufff syukur lah ia langsung pergi.
"Aileen"
"Iya pak?" jawabku cepat saat Aideen tiba tiba kembali.
"Bawain laptop saya ke E mall, saya mau lt bawah dulu ada perlu" Ujar Aideen seenaknya:)
"Iya pak" jawabku pelan.
Harus berapa kali aku bolak balik E mall begini-_-
Saat aku hendak menuju arah E mall, Aideen menahanku.
"Kamu mau kemana?"
"Anterin ini kan pak?" jawabku sambil menujuk arah laptop.
"Ikut saya kebawah dulu" Ujar Aideen Seenaknya.
Aku tak menjawab, hanya diam mengikuti Aideen.
Aku mengikutinya dibelakang, tanpa aku sadar ia menuju Supermarket.
Aideen mau belanja bulanan pikirku.
Aku mengikutinya saja tanpa berkata apapun, dan saat berkeliling supermarket aku melihat seseorang.
Ia bersama cewek sedang belanja bahan kue sambil tertawa bersama.
Aku mendekatinya.
Ternyata dia.
.
Arya.
Kok sama cewek?
Lah emang kenapa kalo Arya sama cewek? lu siapa hah?!
Itu pacarnya?
Serasi banget.
Terus dia ngapain nganterin makan siang tadi.
Ini gimana sih, kok aku kayak ada sesak gitu didada.

Aku nggak tau apa yang aku rasain sekarang. Aku seperti.. Kecewa?
Apa aku menegurnya saja atau melewatinya?

"Aileen?"

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang