"Mau nonton jam berapa pak?" tanyaku saat membalas chat Aideen.
"Abis magrib?" balasnya cepat.
Yes.
Yes.
Kalem.
"Hmm, yaudah saya mandi dulu" balasku cepat.
Hmm laju bangettt akutuu 🙈Aku segera mandi, sholat magrib, dan memilih baju lalu berdandan.
Mau nonton apa ya?
Aww senangnya.
Tak lama ada suara ketukan pintu dari luar.
Untung saja aku sudah selesai makeup.
Tarik nafas.
Buka pintu..
"Hi?" sapa Aideen didepan pintu.
Aku menahan senyumku karna aku sama sekali tak menyangka ini semua bisa terjadi.
"Hai? Bapak dari kapan disini?" tanyaku basa basi.
"Dari tadi.." jawab Aideen senyum.Anjir manis banget ternyata..
"Nggak kok, barusan aja" sambung Aideen.
"Mau pergi sekarang?" tanyaku menatapnya.
"Nggak taun depan aja, yaiyalah" jawabnya tertawa renyah.
"Yaudah ayoo" kataku berusaha bersikap kalem.
Padahal dalam hati jingkrak jingkrak, jumpalitan, hampir gila, sesak nafas, dan butuh tabung oksigen.
Jantungku cetak cetuk dari tadi."Teng" Kami tiba dilobby.
Kami langsung masuk ke mobil dan menuju salah satu mall terdekat untuk "nonton" ciyeee.
"Kita mau nonton apa pak?" tanyaku
"Hmm kamu sukanya apa?" tanyanya.Suka kamuuuu!!!! "Hatiku berteriak"
"Aku? suka apa ajasih pak. Horor, komedi, action, apa ajasih" kataku
"Yaudah kita liat pas sampe aja ya" ucapnya.Sesampai dimall kami langsung menuju bioskop..
Jujur aku deg degan setengah mati.
Sama sekali bingung harus berbuat apa.
"Hmm boleh nonton crazy rich asian nggak?" kataku sungkan.
"Bolehh.. Mau nonton itu?" tanya Aideen. Aku hanya menganggukan kepala (sok manja anjay).
"Duduk dimana?" tanyanya saat disuruh oleh mba bioskop untuk memilih kursi.
"Hmm di F aja mba" kataku cepat."Kamu suka makan apa? popcornnya yang manis, caramel, apa asin?" tanya Aideen.
Pertanyaan itu mengingatkanku pada seseorang.
Arya.
I miss him already..
Nggak nggak.
Aku harus nikmatin kebersamaanku sama Aideen sekarang..
Dan memperjelas semuanya pada Arya.
Iya kalau aku sanggup🙁"Hmm, terserah aja pak" kataku sambil tersenyum tipis.
"Okay, tunggu sini ya" ujar Aideen.Untungnya saat kami sampai, filmnya sudah mau dimulai jadi kami tak menunggu lama diluar.
"Ayok langsung masuk aja" ucap Aideen.
"Pak, saya kebelet. Ke toilet bentar ya" kataku langsung pergi."Udah?" tanya Aideen saat aku keluar dari toilet.
"Udah" jawabku senyum.Saat kami masuk lampu bioskop baru saja dimatikan. Jujur saja mataku agak buram kalo gelap begini meskipun ada sedikit cahaya.
Aideen berjalan didepanku..
Aku mengikutinya dari belakang.
Karna kami memilih duduk diatas jadi harus berjalan sedikit untuk sampai disana.
"Aduh" kataku saat tak sengaja tersandung.
Dan tanganku seperti tau apa yang hatiku mau.. lol😂
Aku langsung memegang tangan Aideen, kontan membuatnya langsung menoleh kearahku.
"Sorry pak" kataku langsung ingin menarik tanganku lagi.
Tapi.
Bukannya melepaskan, Aideen malah mengeratkan pegangan tangannya padaku.
Jantungku saat ini sudah hampir meledak. Aku tiba tiba saja bingung harus melakukan apa.
Semua terjadi begitu saja.
Apa yang Aideen lakukan?Kami sudah duduk dikursi, Aideen menawarkanku popcorn, sosis, dan kentang beserta minuman.
Aku benar benar salah tingkah, tak tau mau melakukan apa.
Aideen malah seperti nyaman dengan keadaan ini. Bagaimana kalo Aideen cuma mempermainkan aku?
Aku takut.Film pun dimulai..
Adegan demi adegan kami tonton.
Aku tertawa saat adegan lucu.
Dan terdiam saat adegan sedih.
Saat aku lelah duduk tegak, akhirnya aku memiringkan sedikit kepalaku.
Jujur, bukan untuk bersandar padanya hanya ingin merenggangkan otot karna dari awal film aku duduk dengan tegak😑
"Sini.." ucap Aideen menarik kepalaku kepundaknya.
Aku tak tinggal diam, aku ingin menarik kepalaku lagi tapi ditahan olehnya. Apa sebenarnya maksud Aideen.."Udahh, nonton aja" sambungnya lagi.
Akhirnya aku membiarkan kepalaku bersandar dipundaknya.
Aku ingin melupakan kalo dia adalah atasanku. Aku ingin melupakan hal itu meskipun hanya 1 jam, sebelum semua kembali normal.Kami layaknya sepasang kekasih yang sedang nge-date🙈
Dan saat adegan Nick mencium kening Rachel Chu aku tak sadar mengatakan "Aa so sweet" kataku pelan.
"Cupp" Aideen sangat sangat tepat mendaratkan kecupan itu dikepalaku.
Tepatnya dirambutku (untung aku keramas) karna aku bersender dipundaknya.
Kontan aku langsung mengangkat kepalaku dari senderan pundaknya.
Dan menatap kearah wajahnya.
Jelas sekali aku menatap wajahnya yang hanya disinari oleh cahaya layar.
"Cupp" Aideen kembali mencium tepat dikeningku bukan dirambutku, lalu menatap mataku seperti ingin memperjelas perasaannya.
Kali ini aku betul betul menatap matanya.
Aku sadar.. sesadar sadarnya.
Aku..
Mematung..
Membeku..
Apapun istilahnya aku tak bisa menjelaskannya."Aku bakal jelasin, abis kita nonton" ucap Aideen langsung kembali menatap layar.
Deg.
Deg.
Deg.
Deg.Aku langsung menjauhkan kepalaku dari Aideen. Tapi Aideen tetap menggenggam tanganku erat.
"Drrrt" notif chat masuk.
Aku segera mengeceknya dengan tanganku yang satunya lagi."I cant lie, i miss you!" Arya
Lemas, dan nyesak.
Itu yang kurasakan sekarang.
Aku tak pernah berpikir Aideen akan seperti ini sekarang.
Aku sudah lama ingin mematikan rasa sukaku padanya.Tapi apa yang Aideen lakukan..
Kenapa jadi begini..
Apa Aideen akan tetap begini?
Atau hanya karna kami sudah bersama 3hari ini dan dia jadi kebawa perasaan?Kepadaku?
Dan apa setelah training ini berakhir Aideen akan kembali pada Maureen yang sudah dengan suka rela meninggalkan karirnya di Singapore hanya untuk memperbaiki hubungannya? Dan ingin meminta Aideen untuk melamarnya lagi?Aku takut jika aku memberikan hatiku seutuhnya pada Aideen aku akan terluka.
Dan aku sangat takut jika Aideen hanya memiliki perasaan yang hanya sementara untukku..Mamaa...
Aileen mau pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss (COMPLETED)
RomanceAileen wanita umur 22th yang sangat mendambakan percintaan seperti drama korea. Suatu hari ia bekerja dimana terdapat boss yang membuatnya terpana namun semakin hari boss itu semakin membuatnya kesal. Berada didekat bossnya yang bernama Aideen seper...