🍑🍑🍑

3.6K 194 11
                                    

Kami bertiga pun tiba di sebuah warung surabi di Bandung.
"Kamu di mobil aja, ayo Aii" ajak Arya.
"Gak. Aku mau keluar" ucap Aideen cuek.
Aku hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Aideen malam ini, benar benar beda dengan Aideen biasanya.

"Kamu mau pesan yang mana Aii?" tanya Arya saat kami sudah duduk dikursi.
"Hmm yang original aja deh Ar" ucapku pada Arya.
"Minumnya air mineral?" tanya Arya menatapku. "Kok tahu, aku mau pesan itu" kataku tertawa.
"Taulah, kan kita sering makan bareng" ujar Arya melirik Aideen.
"Cihhh" ucap Aideen bodo amat.
"Mbaa.. Nih pesanan saya" ujar Arya pada pelayan.
"Aku belum pesan kali" ucap Aideen kesal. "Bodoo" jawab Arya cuek langsung menyuruh si pelayan pergi.

"Yaudah.. Aii nanti aku minta punya kamu ya?" ujar Aideen sok manis.

Ia seperti ingin membuat Arya kesal..
Aku hanya tersenyum canggung pada Aideen, karna Arya menatap kearahku saat ini.
Tak lama pesanan kami datang dan dihidangkan dimeja. "Nih Aii punya kamu" ujar Arya memberikanku satu piring surabi.
"Kita berdua ya?" ujar Aideen tiba tiba mendekat.
"Apaan sih.. Makan nih!" ujar Arya mendorong piring miliknya pada Aideen.
"Dih, siapa yang minta" jawab Aideen mendorong kembali piring milik Arya.
"Aii, enak nggak? mau dong!" pinta Aideen menatapku.
"Dibilangin ya! Makan nih sama piringnya" ujar Arya kesal.
"Elu yang apaan" jawab Aideen tak kalah sewot.

Ada apa dengan mereka berdua ini.
Beberapa orang melihat kearah kami saat ini karna 2 pria dewasa ini sedari tadi mendorong-dorong piring.
"Kalian apaan sih... Diliatin orang tau nggak" kataku menatap mereka.
"Lagian nih om-om ngikut aja, bapaknya Aileen lu?" ujar Arya kesal.
Mendengar ucapan Arya aku lantas tertawa, 'om-om' hahaha
"Kok kamu ketawa?" tanya Aideen menatapku.
"Nggak, siapa yang ketawa" kataku langsung menahan tawa.
"Aileen ketawa karna dia sadar sekarang ada om-om ngintilin dia daritadi. Nggak paham juga?" ujar Arya.

Aideen menatapku dengan tatapan sok marah, tapi aku tetap tak bisa menahan tawaku mendengar ucapan Arya. "Eh asal lo tau ya, cewek itu lebih suka cowok yang lebih dewasa" ucap Aideen percaya diri.
"Cih dewasa, om-om iya" ujar Arya cuek.
"Udah ah, makan buruan ini surabinya keburu dingin" ujarku menyudahi pertikaian mereka.

Akhirnya 1 piring surabi yang mereka ributkan itu aku lahap habis karna mereka terus saja mengejek satu sama lain.
Pulang dari Bandung mungkin berat badanku akan naik 2kg-_-.

Diperjalanan pulang Aideen tertidur dengan pulas. Mungkin ia sangat capek hari ini.
"Aii, kalau kamu ngantuk tidur aja" ujar Arya.
"Kalau aku tidur ntar kamu bete" jawabku.
"Nggak, udah istirahat aja. Aku tau kamu capek banget" jelas Arya.
"Nggak deh, nggak papa kok. Aku tidurnya ntar aja pas nyampe hotel" jawabku senyum.

"Hmm.. Gimana trainingnya selama dijakarta? Lancar?" tanya Arya.
"Lancar, cuman ntar sampe rumah aku bakal sibuk banget nyiapin presentasi" jawabku.
"Nanti aku bantuin ya?" ujar Arya.
"Iyaiyaa" jawabku.
"Ini om-om bukanya boss kamu ya? Dia nggak bawa mobil sendiri?" tanya Arya tiba tiba sambil melirik si 'om-om'.
"Oh ituu.. Anu" kataku bingung harus mulai darimana.
"Apaa?" tanya Arya.
"Iyaa dia bawa mobil, cuman bannya kempes" kataku canggung.
"Modus lama" jawab Arya singkat.
"Hah? Hahahaa" kataku tertawa padahal nggak lucu.
"Aii aku boleh nanya nggak?" ujar Arya. "Boleh, mau nanya apa?" jawabku cepat.
"Kamu suka om-om ini ada didekatmu kayak sekarang?" ujar Arya menatapku pada kaca kecil.

Kontan pertanyaan Arya membuatku salah tingkah, aku harus jawab apa sekarang.
"Iya aku senang"
"Nggak, biasa aja"

Jawab apa.

"Aii, kok bengong sih?" ujar Arya lagi.
"Haa? kamu nanya apa barusan?" kataku lagi.
"Udahlah lupain aja" ujar Arya pelan.
"Serius aku gak denger tadi" kataku mencoba bersikap biasa.
"Ini, kamu senang om-om ini ada didekat kamu sekarang?" ujar Arya mengulang pertanyaan.
"Hmm..  Itu.."

"Aduhh, kebelet.. Stop pom bensin atau mesjid dulu cari toilet" ujar Aideen tiba tiba.
"Ganggu ajanih om-om" kata Arya kesal.
"Buruaaan!" pinta Aideen.
"Iyee" jawab Arya cuek.

Tak lama kami berhenti disebuah masjid untuk mencari toilet.
"Buruan!" ujar Arya.
Aideen bergegas pergi.

Sekarang hanya ada aku dan Arya.
Aku berharap Arya tak bertanya hal itu lagi, semoga dia lupa.

.
.
.
Aku membuka jendela mobil dan melihat langit yang penuh dengan bintang. Begitupun Arya ia juga membuka jendela mobil sepertiku.
"Aii, kamu tau kan dari awal aku nggak pernah maksa kamu untuk buka hati buat aku..  Kalo emang kamu suka sama seseorang. Bilang ke aku! Jangan buat aku jadi orang bodoh yang berjuang untuk orang yang nggak mau diperjuangin".

Deg.
Deg.
Deg.

😓



Jangan lupa vote dan comment ya!
Aideen kita panggil om-om aja kayaknya lucu nih Lol.

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang