Down

4.7K 219 3
                                    

Hufff.
Oke.
Balas gini aja.
"Iya, ada apa pak?"
Apa bedanya sama yang tadi lu ketik maemunah-_-
.
.
Kok nggak dibales ya.
Nungguin banget lu...
.
.
30 menit, 1 jam, 1 jam 45 menit, 2 jam.
Nggak ada balasan.
Padahal udah diread.
Ngapain juga aku ngarep dibalas.
Sekarang aku bersiap untuk pergi sama mama, lupakan saja soal chat Aideen mungkin dia salah kirim.
Saat tiba di rumah tante fany aku langsung menyerbu makanan yang sudah disiapkan aku sudah melupakan perihal chat itu, karna ada makanan banyak disini.
Semua keluarga berkumpul untuk menggoncang arisan sambil bercanda satu sama lain.
Ada Uwa, Om, Tante, Sepupu, Keponakan, lengkap semuanya disini setiap bulan kami berkumpul agar tetap akrab dan saling bersilahturahmi.
Seluruh keluarga tertawa bersama, dan saling memberikan guyonan khas orang tua haha.
Kami yang muda hanya makan, selfie, dan bercerita perihal pekerjaan.
"Ulun handak membari'i habar nah lawan semua'an si Afifah ada yang melamar. Insya Allah acara lamaran resminya bulan depan" Ujar Om Rudy tiba tiba memberi pengumuman.
Yang artinya : Anaknya mau lamaran bulan depan ( bahasa banjar )
.
"Alhamdulillah, urang mana lakiannya Rud?" Tanya mama selaku kakak paling tua dikeluarga.
Artinya : (Orang mana cowoknya?"

"Urang jawa kak ay, teman kerjanya Afifia jua partner kah apa jar" Jawab om Rudi.
Artinya : (Orang jawa, partner kerja katanya)

Keluarga lainnya pun ikut nimbrung dalam memberi selamat pada Om Rudy dan Afifa.
"Aileen, kapan nak?" Ujar Tante zona tibatiba padaku dengan nada candaan.
Aku anak terakhir dan satu satunya yang belum nikah.
"Aileen? haha belum tau tan belum ketemu jodohnya ini" jawabku tertawa sambil makan kue.
"Semoga lakas lah nak" Ujar Om Rudy
"Iya om amin" jawabku
"Aileen, belum lagi mikirin itu rud ay masih kayak anak kecil haha" ujar mama menambahi.
Semua orang tertawa.
"Aii, itu ada yang nyari diluar!" Ujar kak Faiz sepupuku
"Siapa?" kataku bingung
"Orangnya diluar" jawab kak Faiz
"Siapa yaa" gumamku pelan
Saat aku berdiri ingin keluar tibatiba kepala Aideen muncul sodara sodara....
.
Aideen...
Gak salah.
"Assalamualaikum.. Ujar Aideen
"Walaikumsalam Warahmatullah" Jawab keluargaku kompak.
Aku masih diam menatapnya.

Ngapain dia disini? tau darimana? gumamku dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngapain dia disini? tau darimana? gumamku dalam hati.
Kontan aku langsung menghampirinya setelah aku bergumam sendiri terus dalam hati.
Aku menarik lengan Aideen lalu bergegas keluar tanpa peduli dengan tatapan keluarga besarku.
Oh Tuhan.
Apa yang dia pikirkan tibatiba muncul ditengah keluargaku.
"Bapak kok ada disini? tau darimana?" ujarku cepat saat sudah berada diluar.
"Saya tadi kerumah kamu, kamunya nggak ada jadi saya tanya sama sepupu kamu anaknya tante yang urut saya waktu itu" jelas Aideen.
Aku menatapnya tak percaya, kenapa bisa kepikiran menyusulku kesini.
"Terus bapak ada perlu apa sama saya?" kataku cepat
Ia tak menjawab tapi langsung membuka pintu mobilnya dan mengambil sesuatu disana.
"Nih" Ujar Aideen memberikanku sekotak makanan.
"Ini apa pak?" kataku polos
"Pasta!" jawab Aideen seadanya.
"Buat saya?" tanyaku memastikan
"Buat mama kamu!" jawab Aideen
"Hah?!" kataku bingung
"Buat kamu lah, saya mau kamu rasain aja" Jelas Aideen.
"Ohh, Hmmm?!" kataku bingung mau mengatakan apa.
"Yaudah saya balik dulu, salam buat keluarga kamu tadi" Ujar Aideen pamit.
"Iya pak, makasih" kataku pelan.
Ia hanya menaikan alisnya lalu masuk kemobil dan pergi.
Aku?
Aku diam terpaku.
Dia masakin aku pasta?
Ngantar kesini.
Omoo omoooo.
Dia suka sama aku?
Nggak gamungkin ya Tuhan.
Jantungku berdegup kencang sekali.
Jangan baper baper.
Aaaaaaa.
Aku senang minta ampun.
Aku senyum senyum menatap kotak makan berwarna biru milik Aideen.
Aw.. aku nggak mau makan pastanya mau aku liatin aja terusss🍓
.
Acara keluarga telah selesai, setelah aku diberi pertanyaan siapa pria yang tiba tiba nongol tadi tapi untungnya hanya dibahas sebagai bahan bercanda.
Aku pulang dan langsung masuk kamar dengan kotak berisi pasta tadi.
Sebenarnya tak ingin kumakan tapi daripada basi mari kita makan saja.
"Mahh, sini makan pasta" kataku memanggil mama yang sedang ganti baju dikamarnya.
Kamarku bersebelahan dengan mama btw.
"Beli dimana?" tanya mama.
"Dikasih pak Aideen tadi" jawabku.
"Loh tadi dia ngasih kamu itu?" tanya mama. " Iya hehe" jawabku sambil tertawa. Entah apa yang membuatku tertawa aku hanya bahagia sekali hari ini.
Mama tersenyum melihatku.
"Cie anak mama!" ujar mama meledek
"Ahhaa.. apaan si maa" kataku malu.
.
.
Keesokan harinya aku kembali bekerja masuk shift pagi.
Aku memang seminggu ini masuk pagi karna aku belum lancar kasir.
Aku membawa tempat makan yang diberikan Aideen.
Tapi aku isi dengan nasi goreng buatanku. Untuknya sarapan mungkin. Tak ada maksud apa apa hanya sekedar berterima kasih.
Iya itu saja.
Aku membuka showroom sendiri, Aideen belum datang.
Aku merapikan semuanya.
Grooming dan menyiapkan laporan pagi.
Tak lama Aideen datang.
Wajahnya datar, beda sekali dengan kemaren sore.
Aku hanya diam dan bersikap cuek sambil bikin laporan.
Dia membuka laptop dan mengecek email sambil minum kopi starbck.
Setelah selesai buat laporan aku memberanikan diri memberi kotak makannya dengan nasi goreng buatanku.
"Pak ini tempat makan kemaren!" kataku pelan.
"Buang aja" jawab Aideen sambil menatap laptopnya.
Deg.
"Tapi dalamnya saya isi nasi goreng kan kemaren bapak..." belum selesai, Aideen langsung memotong perkataanku.
"Gak perlu, saya gak biasa sarapan!" jawabnya cuek
Huff.
"Yaudah buat makan siang!" kataku
"Gak usah saya makan siang diluar, buang aja!" Ujar Aideen langsung berlalu pergi.
.
Aku hanya diam menunduk, rasanya ingin menangis.
Apa salahnya dia mengambil kotak makan itu. Kalau pun dia mau buang ya buang aja sendiri nanti.
Kenapa harus seperti itu.
Aku tau diri.
.
Setelah membaca grup aku bersiap dengan laporan lalu berkumpul di Showroom Girl Fashion untuk briefing pagi.
Saat semua telah membaca laporan masing masing, sekarang giliranku.
Laporan Wr Jeans minus semua.
Dari target, compare taun lalu semuanya minus. Dan diarea Aideen hanya Wr Jeans mall Galaxy yang minus.
"Kalo minus gini, kamu harus ngapain?" tanya Aideen padaku
"Ningkatin sales pak" jawabku pelan
"Caranya?" tanyanya menatapku
"Custumer service" jawabku lagi.
"Cust service kamu udah bagus?" tanyanya lagi.
Demi apapun aku kesal minta ampun diberi pertanyaan didepan banyak orang begini. Wr Jeans minus apa itu salahku? belum ada satu bulan aku disini kenapa harus aku yang ditanya.
"Belum maksimal pak" jawabku menunduk.
"Saya mau akhir bulan kamu dan Nadine fokus cust service jangan sampe minus lagi, selamat pagi" ujar Aideen pergi.
Aku kembali ketokoku dan laptop Aideen masih diatas meja Wr jeans.
Aku berharap dia tak kembali.
Aku tak mau bertemu dengannya lagi.
.
Akhh lelahnya. Aku mau nikah aja!

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang