Aku mau

3.8K 178 6
                                    

Pagi ini aku sudah berada di bandara bersama 2 pria tampan tapi kekanakan disebelahku.

Dari sebelum kebandara Arya dan Aideen terus saja ribut sampai membuatku kepalaku pusing karna melihatnya.

Tapi mereka lucu..
Aideen yang sudah cukup berumur tapi kelakuannya bisa seperti bocah usil yang selalu menganggu Arya jika Arya mencoba mendekatiku.

"Sumpah ya, kamu itu nekat banget nyusul Aileen ke Jakarta" ucap Aideen
Arya hanya diam tak menanggapi..
"Kenapa bisa senekat itu?" tanya Aideen.

Arya menatap Aideen dengan wajah serius, seperi ingin menjawab tapi malas untuk berdebat dengan om-om kata Arya.

"Kenapa? Nggak suka?" jawab Arya ketus.
"Nggak " ujar Aideen dengan wajah datar.
"Lagian aku nggak butuh persetujuanmu buat nyusul Aileen" jawab Arya lagi.

"Apaan sih kalian dari dihotel sampe sekarang ribut mulu" ucapku menggelengkan kepala.
"Aii, haus nggak?" tanya Arya tiba tiba.

Aku langsung menganggukan kepala, dan Arya dengan cepat langsung meraih tanganku untuk ikut bersamanya.
"Yuk!" ujar Arya menarik tanganku.

Aideen yang melihat langsung memberikan tatapan sinis pada Arya..

Mungkin sekarang Aideen sedang marah karna aku juga langsung pergi mengikuti Arya saat ia menarik tanganku.

"Mau rasa apa?" tanya Arya saat kami tiba di Starbuck.
"Hmm kamu ajadeh, aku mau Chattime" kataku.
"Yaudah bentar ya" ujar Arya langsung memesan minuman miliknya.
"Aku ke Chattime yaa" kataku berlari menuju Outlet Chattime yang berada tepat didepan starbuck.

"Mas Hazelnut Milk Tea 1, Hot Vanila Latte 1" ujarku pada mas penjual.
"Atas nama siapa Mba?" tanya penjual
"Yang Hazelnut an Aileen, kalo Latte an. Aide.. Eh Mr.Annoying aja hehe" ujarku tertawa pelan.
"Baik mba, saya bacakan ulang ya pesanannya" ujar si penjual.

Selesai ia membaca ulang pesanan, aku langsung duduk dikursi untuk menunggu minuman yang aku pesan tadi.

"Udah pesannya?" tanya Arya
"Udah, tuh masih dibikin" jawabku.

"An. Aileen.." teriak Mas penjual
"Iya saya!" kataku menghampiri.
"Ini atas nama Aileen, yang Latte an. Mr Annoying ya mba hehe" ujar si mas penjual.

"Hhee iya mas, maksih ya!" kataku meraih minuman itu.
"Mr. Annoying?" ucap Arya pelan.

Aduh.
Bego banget, aku lupa kalo lagi sama Arya.

"Hehee iya" kataku pelan.
"Aideen maksudnya?" tanyanya.
"Hmm.. Iya" jawabku.
"Hmm punya nama panggilan ya dia" ujar Arya.
"Hmm ituuu, itu panggilan semua karyawan dikerjaan. Iya dikerjaan" kataku terbata.
"Semua karyawan, atau cuman kamu?" tanya Arya menatapku.

Entah mengapa aku jadi salah tingkah.
Seperti sedang melakukan kesalahan.
Akhh susah menjelaskannya.

"Se.. Semua kok.." kataku menunduk.
"Om om itu ternyata se-Special itu ya buat kamu Aii" ucap Arya sambil menyeruput kopi miliknya.

Aku terdiam..

Aku tak mengelak perkataan Arya, tapi aku juga tak mengiyakan..

"Ar.." kataku berhenti berjalan.
"Hmm?" jawab Arya dengan raut wajah yang aku tahu dia sedang tak enak hati.
"Hmm.. Besok jemput aku ya. Ada yang mau aku omongin" ujarku.
"Iyaaaa nanti aku jemput" ucapnya senyum.

.
.
.

"Nihhh" kataku memberikan latte pada Aideen.
"Wah, thankyou" ujar Aideen langsung tersenyum.

Tak lama petugas memberitahukan kami untuk boarding.

Aku dan Aideen duduk bersebelahan sedangkan Arya duduk dibelakang kursi milikku.

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang