Setelah Aideen selesai marah-marah nggak jelas aku dan para staff keluar dari office menuju gudang didepan bersama dan membahas perihal yang dibahas oleh Aideen tadi. Atau lebih tepatnya menggosip haha
"Bapak itu gitu, kalau ada masalah pasti kita kena juga" ujar Mba Isabel.
"Masalah apa mba?" tanya Mba Seira.
"Biasa, sama bu boss" ucap Mba Isabel.
"Maureen?" tanya Mas Agus.
"Siapa lagi! Tadi aku dengar sekilas mereka kayak ribut gitu" tambah Mba Isabel.
"Ya lagian, Maureen gatau diri udah tau Bapak udah mati rasa sama dia tapi masih ngedeketin" ucap Mas Agus.Aku sebagai staff baru hanya diam mendengarkan sambil menatap laptop.
"Salah Maureen lah, kenapa tiba tiba datang lagi" tambah Mas Agus.
"Iya juga sih. Eh mas.. Kamu kan agak dekat sama bapak kalau diluar kantor. Dia masih sayang apa engga sih sama Maureen?" tanya Mba Isabel.
"Menurutku sih enggak, soalnya beberapa tahun aku kenal bapak dia kalo sayang sama orang nggak akan bisa secuek itu sikapnya" jawab Mas Agus.
"Ada pacar baru ya bapak?" tanya Mba Seira.
"Nah kalau itu aku nggak tahu" jawab Mas Agus.
"Aileen kok diam aja sih" ujar Mba Isabel.
"Hehee bingung mba mau ngomong apa" kataku.
"Aii, tapi jujur ya Maureen itu agak waspada sama kamu" ucap Mba Isabel tiba tiba.
"Maksudnya?" tanyaku bingung.
"Iya.. Karna kamu kadang nggak sengaja dekat sama bapak, terus kamu ke Jakarta 10 hari bareng, terus kamu cantik, apalagi sekarang udah bukan spg lagi" ujar Mba Isabel.
"Mba hubungan Mba Maureen sama Pak Aideen itu sebenarnya gimana sih?" tanyaku hati hati.
"Hmm gimana yaa.. Jadi mereka udah pacaran sekitar 2 tahun nah bapak itu pas genap 2 tahun ngelamar Maureen. Asli romantis banget!! Aku lihat fotonya. Bayangin bapak jauh jauh terbang ke Singapore nyiapin semuanya sendiri eh malah ditolak sama Maureen" cerita Mba Isabel.
"Ditolak kenapa mba?" tanyaku.
"Ya karna Maureen baru aja naik jabatan jadi manager operation di brand luar, brand besar lah.. Ya dia mau nikmatin karir dulu bukan nikah.. Tapi pak Aideen ngerasa udah buang waktu pacaran 2 tahun lebih dan lebih parahnya Maureen gak percaya sama pernikahan maklum lah orang tuanya kan blasteran" ujar Mba Isabel.
"Terus?" kataku semakin penasaran.
"Yaudah mereka putus, Maureen mau aja diajak bapak putus. Jadi mereka berdua sama sama fokus karir tapi tetap keep in touch gitu gak lost contact tapi ya seadanya aja. Ya karna Maureen liat pak Aideen masih sendiri abis putus dari dia ya yaudah setelah sekian tahun dia udah punya jabatan pengalaman bagus dia juga masih sayang sama bapak akhirnya dia kesini" jelas Mba Isabel.
"Terus bapak suka dia ada disini" tanyaku.
"Hmm kalo dari cerita Maureen sih bapak udah berubah kedia" jelasnya.
"Hmmm" kataku mengangguk.
"Kenapa sih Aileen jadi kepo ya" kata Mas Agus menggoda.
"Hehee apaan sih" kataku.
"Ya intinya mereka udah putus sekitar 3 tahun lalu lah" tambah Mba Isabel.
"Aileen kamu 10hari training sama bapak gak baper?" goda Mas Agus lagi.
"Hahaaa enggak lah, pak Aideen kali yang baper" kataku bercanda.
"Ohh siap!! Ngeri mba staff junior kita ini, saingannya Ibu Boss" ujar Mas Agus tertawa..
"Tapi kalo Aileen sama bapak, saya sih yes!" ucap Mba Seira tiba tiba.
"Hahaa apaan sih mba" kataku tertawa.
"Saya juga yes!!" ujar Mas Agus melirikku.
"Hahhaaa saya juga yess!!" jawabku tertawa.
"Iyaa Aii, aku juga yess deh meskipun Maureen temenku hahaa" ujar Mba Isabel.
"Kalo cantiknya Aileen nggak kalah lah, karir bisalah Aileen masih muda, oke lah ya mba?" ucap Mas Agus pada Mba Isabel.
"Bisa bisaaa haha" jawab Mba Isabel.
Aku hanya tertawa mendengarkan mereka😂"Udah ah makan siang dulu" ujar Mba Seira.
"Ayo bareng!" ujar Mas Agus.
"Deluan aja mas/mba aku masih ada kerjaan" kataku.
"Gamau nitip?" tanya mba Isabel.
"Hmm nggak deh mbaa makasih" kataku.
"Okedeh, deluan ya" ucap mereka pamit.Panggilan masuk..
Arya.
"Halo?"
"Udah makan siang?" tanya Arya.
"Hmm udah sih ngemil aja tapi"
"Yaudah buruan keluar, aku dipintu masuk belakang office kamu" ucapnya.
"Ngapain disitu?"
"Buruan, panas banget disini" ujarnya.
"Oke oke"Setelah mematikan panggilan aku langsung menuju pintu belakang.
"Nih" ujar Arya.
"Apaan nih?" tanyaku.
"Itu ikan bakar sama nasi, tadi aku makan siang itu jadi sekalian aku beliin kamu" ucap Arya.
"Hmm Arya..." kataku merasa tak enak.
"Udah buruan makan sana.. Aku balik ke kantor dulu" ucapnya pamit.Saat aku kembali ke office, dan ingin mengambil air minum dilokerku kulihat ada 1 kotak coklat silverq dilokerku.
1kotak-_- bukan 1 bungkus..
Dan ada surat dikotaknya..
"Udahan ya marahnya!!!" tulisnya.Siapa lagi kalau bukan Aideen..
Aku tersenyum membacanya, bagaimana caranya aku menghabiskan coklat 1 kotak full begini?Setelah jam makan siang selesai aku kembali bekerja, aku mengerjakan beberapa pekerjaan yaitu membuat power point berisikan foto foto display area bulan ini untuk dikirim ke Mas Firman.
Dioffice hanya ada aku dan mba Isabel yang sibuk dengan pekerjaan kami masing masing.
Tak lama si pemberi coklat 'misterius' itu datang dengan gaya sok cool yang saat ini dimataku ia hanya lelaki dewasa yang kekanakan😂Mba Isabel sibuk menatap laptopnya..
Dan hanya aku yang menoleh pada Aideen.Saat aku menoleh tiba tiba Aideen mengedipkan satu matanya padaku sambil menahan senyum, aku kontan ingin tertawa tapi aku langsung memasang wajah serius lagi setelahnya.
"Bel, saya pinjam pulpen sama kertas kecil yang buat note itu apa namanya" ujar Aideen.
"Oh ini pak sticky notes" ucap Mba Isabel.
"Iya ituu.. Maksud saya" ujar Aideen langsung menuju ruangannya sambil menyenggol kakiku yang berada didepannya.
Aku hanya meliriknya dengan tatapan sok jutek😂Aideen masuk keruangannya dan pintunya dibiarkan terbuka sehingga kami bisa melihat satu sama lain.
Tak lama Mba Isabel berdiri dari kursinya.. "Pak pintunya mau saya bantu tutup?" tanya Mba Isabel.
Aku langsung menunduk sok fokus pada layar laptop milikku.
"Oh nggak usah, saya gerah" ujar Aideen.
"Kalo pintunya dibuka bukannya ac nya malah nggak dingin ya pak?" ucap Mba Isabel polos.Aku menahan tawa sebisa mungkin melihat Aideen salah tingkah karna bingung harus bicara apa karna ia salah omong.
"Hmm iyaa, cuman saya pengen dibuka aja pintunya yaa biar ada udara masuk.. Hmm bukan maksudnya kalo ditutup saya kedinginan kayaknya Ac saya rusak karna nggak bisa dikecilin acnya" ucapnya.
"Oh.. Mau saya panggilin tukang service pak?" tanya mba Isabel.
"Oooh. Ngg.. Nggak usah.. Lanjutkan aja pekerjaan kamu, saya juga mau lanjut kerja" ucap Aideen langsung menatap komputernya.Aku terus saja menahan tawa, dan sesekali menatapnya sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Aideen.
Saat aku sibuk menatap laptopku Aideen malah terus melihatku hingga membuatku salah tingkah dan sesekali menutupi wajahku.
Akhh ternyata begini rasanya😳
.
.Setelah melewati kebodohan tadi aku langsung fokus pada pekerjaanku dan kulihat Aideen juga sibuk dengan laptopnya dan sesekali memanggil Mba Isabel untuk meminta beberapa laporan.
"Akh capeknya mba leherku nunduk terus" kataku pelan pada Mba Isabel.
"Hmm kerjaanku tiap hari begini nih" ujar Mba Isabel.
"Laporan mba udah kelar?" tanyaku.
"Belom nih dikit lagi" ujarnya tetap fokus.Tak lama Aideen berdiri dari kursinya lalu dengan cepat menempelkan sticky notes pada laptopku dan langsung berlalu.
Untungnya aku duduk tepat dibelakang Mba Isabel jadi tak terlihat olehnya😂
Sticky Notes Aideen..
"Jam 5 aku tunggu diparkiran!! Ada yang ingin aku bicarakan!"Apa-apaan dia..
Bukannya bisa chat😏.
.
.
Setelah pulang kerja aku langsung menemui Aideen diparkiran mobil, lalu ia mengajaku untuk makan disebuah restoran.
"Udah bilang sama mama kamu?" tanyanya saat kami tiba dimeja.
"Hmm belum" jawabku.
"Kenapa?" tanyanya.
"Aku belum yakin" kataku tegas.
"Sama aku?" tanyanya lagi.
"Sama kamu, sama diriku sendiri, sama semuanya" kataku
"Kan nikahnya enggak sekarang" ucap Aideen.
"Ya i know... Tapi untuk ngomong sama mama aku butuh yakin dulu" ujarku.
"Yaudah.." jawabnya singkat.
"Hmm bapak juga bebas kok kalau mau punya hubungan sama siapapun saya nggak ngelarang" ucapku membuatnya langsung menatapku.
"Maksud kamu?" tanyanya.
"Ya saya nggak bisa ngasih kepastiaan apa apa.. Saya mau fokus dulu" kataku pasti.
"Jadi kalau saya sama orang lain nggak papa?" tanyanya menatapku.
"Yaa.. Ya nggak papa. Itu hak bapak" kataku.
"Are you sure?" tanyanya memastikan.
.
.
.
.
"Iya" jawabku.
"Saya mau kita seperti biasa aja.. " sambungku.
"Kalau saya nunggu kamu 2 tahun lagi berarti itu hak saya?" tanyanya.
"Mau nunggu, atau pergi sama yang lain juga itu hak bapak" kataku.Aideen menatapku cukup lama..
"Saya nggak akan pergi" ucapnya.
"Hmm" kataku mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss (COMPLETED)
Roman d'amourAileen wanita umur 22th yang sangat mendambakan percintaan seperti drama korea. Suatu hari ia bekerja dimana terdapat boss yang membuatnya terpana namun semakin hari boss itu semakin membuatnya kesal. Berada didekat bossnya yang bernama Aideen seper...