Mati😱

4.1K 228 4
                                    

Aku terus memandangi Aileen yang sedang bermain dan bercanda dengan beberapa anak kecil disebelahnya.
"Pak siniin kebabnya" kata Aileen
"Nihh" kataku memberikannya.
Aileen melihatkan tangannya yang bau amis terkena air, dan tangan satunya lagi memegang jaring ikan.

Aku langsung menyuapkan kebab kemulutnya, saat dia sedang mencari tissue untuk mengelap tangannya.
Aileen kaget, tapi tetap menerima suapan dariku. Kami saling bertatapan satu sama lain, entah jantungku ingin meledak ketika rambut Aileen tertiup angin saat kami bertatapan.

Cantiknya..
Saat sadar sedang bertatapan, Aileen terlihat mengalihkan pandangannya dariku setelah ia mengucapkan terimakasih.
Kulihat ia menahan senyum dan seperti bingung haru melakukan apa..

Back to Aileen😊
Sore ini aku pergi bersama Aideen.
Iya iyaaa memang aku lagi lagi berdekatan dengan Aideen, tapi aku jalan bersamanya karna dia bossku saja.
Tapi apa yang baru saja dia lakukan kontan membuatku kaget.
Dia mengajakku ke food street, memakan makanan yang aku suruh.
Dan dia selalu menatapku.
Aneh..
Kenapa dia jadi berubah seperti itu.
Dan saat aku ingin main tangkap ikan lele Aideen menurutiku seperti.. Arya.
Bahkan memegangkan kebab, dan lebih parahnya menyuapiku kebab karna tanganku basah terkena air ikan.
Apa Aideen....
Merasa bersalah karna malam itu..
"Pak, saya udah capek main ikan lele" ujarku pada Aideen.
"Yaudah, mau main apa lagi? odong- odong?" tanyanya melirikku
"Hahaaa, menurut bapak?" jawabku tertawa.
"Aileen?" panggil Aideen tiba tiba.
"Iya pak?" jawabku.
"Hmm..." ucap Aideen ragu.
"Kenapa pak?" tanyaku penasaran.
"Saya..." ujar Aideen terpotong karna ponselku berdering.
"Bentar pak" kataku.
"Haloo, kenapa?" kataku menjawab telpon. "Nanti malam sibuk nggak?" tanya Arya.
"Hmm nggak sih, kenapa Ar?"
"Aku mau ngajak kamu kerumah, mama sama papa ku lagi ngerayain ulang tahun pernikahan" tambah Arya. "Wahh, emang aku boleh kesana?" tanyaku. "Ya bolehlah, kan ini aku lagi ngajak" ujar Arya.
"Hmm, yaudah boleh deh!" ujarku pada Arya.
"Oke, aku jemput jam 7 ya?" tanya Arya. "Okee, see you!" jawabku langsung mematikan panggilan.

"Yuk pak, mau balik apa masih mau keliling?" tanyaku pada Aideen.
"Maunya?" ucap Aideen tanya balik
"Pulang aja gimana? udah sore banget ini mau magrib" ujarku.
"Yaudah kita cari mushola dulu, abis magriban aku antar kamu pulang" ujar Aideen.
Aideen kok ngomongnya pake "Aku" bukan "Saya" ..
"Hmm iya pak" ujarku menurut.
Sebenarnya aku ingin menolak karna jam 7 ada janji dengan Arya.
Tapi kenapa begitu sulit.

Saat adzan, kami sudah tiba dimusholla.
Lagi lagi Aideen menjadi imam sholat.
Aku benar benar terpesona dengan lantunan ayat yang Aideen bacakan saat sholat.
Setelah sholat kami kembali menuju mobil untuk bersiap pulang.
"Mau makan dulu nggak?" tanya Aideen.
"Hmm nggak usah pak, langsung pulang aja" jawabku dan dibalas anggukan oleh Aideen.
Sekarang sudah jam 7 malam, dan aku masih ada dijalanan bersama Aideen. Semoga Arya belum datang.
Aku tak mau Arya kecewa.
Setibanya didepan rumah saat Aideen menyalakan reting mobil kulihat Arya  baru saja keluar dari mobil.
Ternyata begini rasanya seperti terciduk -_-
Saat aku keluar dari mobil Aideen, Arya langsung menoleh kearah kami.

Aku seperti membeku dan bingung harus melakukan apa.
"Hi?" kataku menyapa Arya.
"Hmm, kamu darimana?" tanya Arya.

Dan ketahuilah kalau Aideen masih berdiri disampingku, bukannya langsung pulang😐
Aduh... aku belum punya pengalaman dalam hal seperti ini. Apa yang harus kulakukan.
Okeee..
Kalem.
Santai.
"Oh anu, aku tadi ada urusan ben.." belum selesai berbicara, Aideen langsung memotongnya.
"Tadi Aileen nemanin saya ke food street" jelas Aideen.
Deg.
Kenapa perasaanku sangat kacau sekarang. Aku takut..
Entahlah.
"Oh gituu." jawab Arya singkat menatapku.
"Ehkheemmm.. Arya kamu tunggu disini apa didalem? aku ganti baju dulu!" ucapku mencairkan suasana.
Aideen langsung menatapku.
Demi apapun aku tak mengusir Aideen. Aku hanya ingin menghargai Arya, tapi bagaimana...
"Pak, bapak mau kerumah saya dulu?" tanyaku pada Aideen.
Aideen menatapku, dan memberikan jawaban yang membuatku semakin kacau.
"Boleh! kebetulan aku lagi nggak sibuk" ucap Aideen menatap ke arah Arya.

Aku sama sekali tak pernah berada disituasi seperti ini.
Kenapa Aideen mempersulit begini bukannya langsung pulang..
Arya dan Aideen masuk kedalam rumahku, dan membuat mama kaget ada apa dua orang pria ini kerumahku..
Mereka berdua mengucapkan salam, dan disambut oleh mama dengan tatapan bingung.
Aku hanya menggelengkan kepalaku saat mama menatapku. Aku langsung masuk kekamar.
Oh tuhan bagaimana bisa 2 cowok itu ada diruang tamuku secara bersamaan.
Apa mungkin aku keluar bersama Arya sedangkan Aideen masih duduk diruang tamuku..
Anyone help me!!!!

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang