Nilai ketulusan

3.8K 200 3
                                    

Aku terus menundukan kepala saat pak Ditto maju ketengah semua karyawan.
Mampus lah aku.. ujarku sambil menutupi wajahku dengan buku catatan.
"Anjir ternyata itu pak Ditto, kemaren aku cuekin lagi pas nanya nanya kirain customer yang nggak beli" ucap Fio pada Mba Dewi.
"Parah.. Mampus kau" jawab Mba Dewi.
"Kayaknya pak Ditto keliling deh kemaren itu" sambung yang lain menimpali.
"Okee, semuanyaa.. selamat pagi saya Ditto VM Pusat dari Jakarta" ucapnya menyapa.
"Mungkin kalian ada yang sudah bertemu saya kemaren? itu yang bisik bisik kemaren kita ketemu ya?" tanya pak Ditto pada Fio, Mba Dewi, dan Nisaa.
Fio hanya tersenyum seadanya seperti gugup. "Kemarin saya keliling jadi wajar kalian sudah pernah liat saya" sambungnya lagi.
Aku menutupi sebagian wajahku dan aku melirik kearah Aideen dan anehnya Aideen juga melihatku.
Ia tersenyum lalu mengalihkan pandangannya lagi pada pak Ditto.
"Saya sudah punya calon VM, tapi saya juga pengen tanya sama kalian outfit yang saya pakai ini cocok nggak disaya? keren nggak? khususnya semua spg Wr Jeans tolong dikomentarin?" tanyanya.
Aku masih menutupi wajahku dengan buku, tapi hanya setengahnya.
Karna tidak sopan jika aku menutup semua wajahku saat orang lain berbicara.
"Coba saya minta pendapatnya satu satu" tanya pak Ditto santai pada semua karyawan.
Semua spg dan para staff pun menjawab bagus, keren, kekinian, dan pujian pujian lainnya.
"Pak Aideen bagus nggak outfit saya saat ini? Bapak kan fashionnya bagus sekali coba tolong nilai saya!" ujarnya pada Aideen.
Aideen hanya mengangguk lalu tersenyum. "Ditanya ke anak anak aja pak, kan mereka biasanya bisa memberi penilaian pada customer" tambah Aideen.
Pak Ditto pun mengatakan bahwa setiap showroom yang ia datangi hanya ada 1 showroom dengan pelayanan dan selera fashion yang baik.
Yah sudahlah, ternyata beliau sudah punya pilihan. Tes bahkan belum dimulai tapi aku sudah putus asa rasanya.
"Aileen silahkan maju kedepan!" ucap Pak Ditto membuat semua orang menatapku.
Deg.
Hah gimana maksudnya..
Aku yang kaget langsung melirik kearah Nadine.
"Maju Aii" ucap Nadine padaku.
Akupun maju dengan ragu ragu, bahkan dengan tampang bingung.
"Berikan tepuk tangan dulu ke Aileen" ucap Pak Ditto tersenyum padaku.
Aku hanya tersenyum bingung.
Aku melihat Aideen ikut tepuk tangan  dan tersenyum padaku.
"Saya mau kamu jadi VM area Pak Aideen, besok lusa langsung training diJakarta. Ya Pak Aideen saya tunggu disana. Karna saya sore ini sudah kembali ke Jakarta" Jelasnya.
Aku kebingungan mendengarnya.
Kok bisa.. Belum ditanya apa apa.
Tesnya apa.
"Kaget ya?" tanya pak Ditto saat memberi selamat padaku.
"Iya pak, kok bisa?" tanyaku polos.
"Oke kamu boleh kembali duduk, saya akan jelaskan" ucap pak Ditto ramah.

"Okee, saya tiba disini kemaren pagi jam 07.20. Awalnya saya mau santai dihotel cuman saya pengen tau seperti apasih spgnya pak Aideen ini customer servicenya?! Saya ketoko ini spgnya ramah cuman saat saya tanya dia bingung. Saya nggak bakal sebut nama ya. Saya ke toko satunya lagi.. Saya dicuekin kayak gimana gitu, saya kebanyak toko nggak ada yang pelayanannya baik. Semua ada minusnya. Saat saya minta barang terbaru malah dikasih barang yang udah lama. Jelas saya tau karna saya VM yang pasti sudah tau barang" Jelas pak Ditto panjang lebar.
"Nah akhirnya saya whatsapp sama temen saya tuh temennya pak Aideen juga si Maureen pak" tambahnya.
"Temen saya bilang coba lu kemall sini deh baru, gue pindah kesini ada beberapa brand punya Aideen juga" sambung pak Ditto.
"Saya kesemua toko, akhirnya ketemu sama si Aileen. Ramah sekali.. saya baru datang udah disambut, mana orangnya cantik, sopan, fashionable yang pasti. Dia tau mode bisa kasih saya masukan akhirnya saya beli nih outfit yang saya pakai" Jelasnya menunjuk bajunya.
"Jadi pesan saya, kalian nggak tau siapa yang berkunjung ketoko kalian. Cobalah bersikap ramah pada semua orang jangan mandang dari luarnya" ucap pak Ditto pada semua karyawan.

Akhirnya ia menutup meeting dengan memberikanku selamat dihadapan semua karyawan. Aku benar benar tak menyangka akan kejadian seperti ini.
Pelajarannya adalah kalian nggak boleh bersikap baik hanya karna tau posisi seseorang. Contohnya pak Ditto.
Hanya karna hal biasa menurutku aku bisa naik jabatan tanpa tes apapun hanya dengan ketulusan hati sebagai spg😊

Meeting selesai.
Dan hari ini pertama kalinya aku masuk siang jadi aku langsung keshworoom bersama Nadine karna dia masih ada sisa jam kerja 5 jam lagi. Oh iya sebelumnya beberapa orang memberikanku selamat.
Jujur aku sama sekali tak percaya pak Ditto dengan gampangnya memberiku kesempatan untuk training di Jakarta.
Ini beneran?

Sesampai dishowroom aku langsung masuk kegudang untuk tiduran karna jam kerjaku masih 2 jam lagi.
"Aileen, mulai besok nanti ada spg baru yang gantiin kamu. Btw selamat ya!!!" ucap Mba Seira dichat whatsapp.
Wah bisa secepat ini prosesnya.
Aku nggak jadi spg lagi dong.
"Iya mbaa siap, makasih ya" balasku.
"Tiket pesawatnya nanti jam 3 sore baru diemail ya " balasnya lagi.
Wah ini seriusan.
Aku masih nggak percaya.
"Iya mbaa" balasku seadanya.
Aku saja belum memberitahu mama soal ini..
Besok lusa aku sudah harus training di Jakarta, ditemani oleh..
Manager Area..
a.k.a Aideen.
Hmm.

Jadi guys,
Pelajarannya kalau kalian kerja dimana aja.
Pastikan sopan dan baik pada semua orang tanpa menilai dari luarnya. Contohnya Aileen bisa naik jabatan secepat itu karna Pak Ditto udah punya penilaian sendiri diawal😊
Dan sama sekali nggak ada campur tangan Aideen atau rekomendasi dari Aideen.
Murni penilaian pribadi Pak Ditto karna beliau mengecek sendiri..

See you in Jakarta Aideen.
Cie.

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang