"Yaudah, Aileen mau makan apanih jadinya?" tanya Arya menatapku.
"Apa yaa, makan bakso aja gimana?" tanyaku cepat. Bakso ya, bentar ya kita cari yang dekat dekat sini" ujarnya lagi seraya melihat jalan.
"Itu.. ituu bakso" kataku menunjuk arah luar jendela mobil.
"Mau yang itu?" tanyanya meliriku.
"Kamu nggak mau?" kataku lagi.
"Nggak, bukan gamau. Cuman aku belum tau rasanya kalo yang itu" jawabnya lembut.
"Yaudah, kita coba!" kataku senyum
Ia menatapku sambil tersenyum.
"Oke, siap kita makan yang itu" kata Arya sambil memutar balikkan setir mobil.
..
"Pak, aku bakso sapi nggak pake sayuran ya. Mienya pake mie kuning aja" kataku pada penjual.
Kulihat Arya sedang memperhatikanku saat berbicara pada penjual.
"Kamu nggak pesan?" tanyaku sambil menepuk pundaknya.
"Iyaiya" katanya tersenyum.
"Kamu merhatiin apasi?" tanyaku.
"Merhatiin cara kamu pesan bakso!" jawabnya cepat.
"Kenapa diperhatiin?" tanyaku lagi sambil memilih tempat duduk.
"Iya biar kalo makan bakso lagi sama kamu, aku bisa mesanin sesuai sama selera kamu" jawabnya sambil mentapku. Demi Tuhan tatapan mata Arya bisa bisa membuat pipiku menjadi merah seperti kepiting yang direbus.
"Hahaa, apaansi" jawabku singkat.
Dia hanya diam tersenyum
"Oh iya, kamu kerja apa kuliah?" tanyaku lagi. "Pengen tau banget?" tanyanya senyum.
Entah kenapa Arya suka sekali menggodaku seperti ini, dan mau tak mau membuatku tersenyum tidak jelas padanya.
"Nggak juga si" jawabku berlaga cuek.
"Hahaaa.. Aku udah kerja" jawab Arya. "Kirain masih kuliah" ujarku lagi sambil memakan kerupuk selagi menunggu Bakso.
"Kuliahnya udah kelar " jawabnya santai.
"Berarti umur kamu berapa?" tanyaku penasaran.
"24 tahun" jawabnya cepat.
"Beda 2 tahun dong sama aku" kataku lagi. "Oh yaa, bagus dong berarti aku nggak lagi jalan sama anak kecil" jawabnya sambil tertawa.
..
Tak lama bakso pesanan kami datang, kami langsung menyantapnya.
Aku menambahkan saos, kecap, dan 2 sendok sambel.
"Nggak takut pedas?" tanya Arya.
"Nggak lah, aku kan suka pedas" jawabku sambil mengaduk bakso dengan racikanku yang tadi.
"Selain suka pedas, kamu suka apalagi?" tanya Arya.
"Makanan?" tanyaku
"Iya, apa aja yang kamu suka?" tanyanya lagi sambil mengunyah bakso. "Aku suka makan, apa aja. Tapi nggak begitu suka sayuran" kataku lagi. "Terus apalagi?" tanyanya memperhatikanku. "Kalo kegiatan sukanya ngapain?" tambahnya.
"Aku suka baca buku, hmm jalan jalan, nyanyi, nonton film, apalagi ya" kataku mikir.
"Mau nonton nggak, abis makan?" tanya Arya cepat.
"Nonton apaan?" tanyaku lagi.
"Hmm, suka genre apaan?" tanya Arya sembari membuka ponselnya untuk mengecek jadwal film dibioskop. "Aku suka komedi, romance, action, horor, fantasi, superhero gitu, semuanya haha" jawabku lagi.
"Nih, kamu pilih mau nonton yang mana?" katanya menyerahkan hapenya padaku.
"Hmmm, kayaknya kita nontonnya minggu depan ajadeh. Pas aku off kerja" kataku sambil mengecek jadwal film dihapenya.
"Boleh, boleh. Nanti kabarin aja kamu offnya kapan" jawab Arya lagi.
Kami pun selesai makan, dan langsung memutuskan untuk pulang.
..
"Yaudah aku masuk dulu ya" ujarku pamit. "Oke, see you!" kata Arya seperti biasa.
Aku senang, bahagia jugaa tapi..
Aideen?
Apa dia juga sedang bersenang senang dengan Maureen?
Terakhir melihatnya menggenggam tangan wanita itu, ada rasa sakit dihatiku yang tak bisa aku ungkapkan. Memangnya aku siapa?
Hufft.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss (COMPLETED)
RomanceAileen wanita umur 22th yang sangat mendambakan percintaan seperti drama korea. Suatu hari ia bekerja dimana terdapat boss yang membuatnya terpana namun semakin hari boss itu semakin membuatnya kesal. Berada didekat bossnya yang bernama Aideen seper...