Cie Aideen

5.3K 229 1
                                    

Tak ada customer masuk sama sekali dari pagi sampe sekarang, pantas saja Wr Jeans disini langganan minus saat akhir bulan alias nggak pernah dapet bonus karna nggak pernah capai target.
Dari tadi aku hanya merapikan area yang sudah rapi, berdiri didepan Showroom lalu kembali lagi menuju kasir, Oh iya aku belum cerita ke Arya kalo aku dipindah ke Mall Galaxy.
Eh tapi emangnya Arya siapa harus aku kabarin hehe, oke lupakan.

Maureen dan Aideen kayaknya menikmati banget makan siangnya digudang sesempit itu, malah pintunya ditutup.

Aku hanya diam menatap komputer, membuka beberapa email disana.
Tak lama pintu gudang terbuka.
Aideen dan Maureen langsung keluar darisana, kulihat Maureen menggandeng tangan Aideen yang sedang membawa plastik sampah habis makan siang.

Gak profesional banget pacaran ditempat kerja pikirku.
"Aku balik ke kerjaan aku dulu ya" Ujar Maureen sok manja.
"Hmm" jawab Aideen cuek. (sok cuek)
Saat hendak pergi Maureen kembali lagi "Nanti malam jangan lupa! bye" Sambung Maureen lagi.
Aideen hanya diam tak bergeming lalu menuju meja kasir tempat aku berdiri.
"Udah ada customer?" tanyanya
"Belum pak" jawabku seadanya
Dia hanya diam sambil menatap laptopnya lagi.
Aku pergi dari area kasir dan berdiri diluar karna sudah tak ada pekerjaan didalam dan customer juga nggak ada yang masuk.
"Braaakk" kulihat Aideen menghambur sensor pakaian diatas meja kasir entah ia mencari apa.
"Aileen!" Ujarnya memanggilku.
Tanpa menjawab aku langsung masuk kedalam.
"Bapak nyari apa, kok dihambur?" tanyaku polos.
"Beresin!" Ujarnya cuek menatap laptop.
Apaan si Aideen ini, dia gila apa.
Ngeselin banget, lagi nggak ada kerjaan malah seenaknya hamburin sensor.
Jadi sensor itu bentuknya kecil kecil dan ada paku kecilnya gitu untuk pakaian.
"Daripada kamu diluar berdiri diri mending beresin itu" sambung Aideen  sambil melirik sensor dengan mata usil.

Entahlah apa Aideen juga usil seperti ini dengan karyawan lainnya atau hanya denganku?Melihatnya menyebalkan begitu aku hanya diam sambil meliriknya dan membereskan yang sudah ia hamburkan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entahlah apa Aideen juga usil seperti ini dengan karyawan lainnya atau hanya denganku?
Melihatnya menyebalkan begitu aku hanya diam sambil meliriknya dan membereskan yang sudah ia hamburkan tadi.
"Disini sepi begini, 1 customer aja nggak ada masuk. Tapi tetap bulan ini kamu harus bisa capai target!" Ujar Aideen kembali serius.
"Iya pak" jawabku seadanya.
"Kamu saya pindah disini ya harapannya itu" tambahnya lagi.
"Iya pak saya usahakan."
.
"Eh ada bapak?!" ujar Nisa tiba tiba datang ke showroom.
"Lagi istirahat?" tanya Aideen seadanya.
"Iya pak, ini sekalian mau anterin makanan buat Aileen" Tambah Nisa sambil memberikanku kotak makan Solaria.
"Buatku? aku nggak pesan" jawabku bingung.
"Iya Aii, tadi ituloh cowok yang waktu itu yang ganteng nyari kamu tadi dia nitip makanan itu pas abis belanja" jelas nisa.
"Arya maksud kamu?" tanyaku memastikan.
"Iya, yang ganteng itu kamu nggak kasih tau kalo kamu pindah?" tanya Nisa lagi.
"Ehemmm" Aideen memecahkan obrolanku dengan Nisa.
Aku dan Nisa langsung bertatapan penuh arti yang tak jelas wkwk
"Yaudah, tolong taro digudang aja Nis aku belum istirahat" kataku lagi.
"Iyaiya" ujar Nisa menurut.
"Kalo mau makan, makan aja saya jagain!" Ujar Aideen menatapku.
"Oh, gausah pak belum jam istirahat" kataku sok menolak.
"Udah sana makan, ini udah setengah 2 siang bentar lagi Nadine datang kok" Tambah Aideen lagi.
"Beneran?" tanyaku memastikan.
"Iya" jawab Aideen singkat.
"Demi apa?" lanjutku lagi.
Entahlah kadang aku lupa kalo dia bossku dan bertindak seolah dia bukan boss.
Aideen meliriku tajam.
"Yaudah nggak usah istirahat!" tambahnya sambil meliriku.
"Okee, aku makan dulu pak! makasih hehe" Kataku langsung menuju gudang.
Kulihat Aideen hanya menggelengkan kepalanya saat aku pergi.

🍓Aideen👨
.
Pagi ini aku berada diWr Jeans tempat Aileen dipindahkan.
Entah kenapa aku lebih dulu datang dan duduk didepan showroom menunggunya datang.
Ngomong-ngomong semalam aku kerumahnya, jujur aku tidak tau mau ngapain kerumahnya. Aku sama sekali tidak sakit jika ingin dipijat.
Setelah dari apartemen Maureen aku langsung menuju rumah Aileen untuk bertemu dengannya, lebih tepatnya untuk pijat dengan tantenya.
Mungkin aku hanya ingin bertemu tantenya? Oh shitt itu nggak masuk akal.
Entahlah aku hanya kepikiran dengan wajah kesal Aileen karna ia aku turunkan dipinggir jalan.
Dan sialnya ia tak ada dirumah. Ada apa denganku? aku hanya menganggapnya karyawan biasa.
Demi Tuhan.
.
Seperti biasa bukan Aileen namanya kalo tidak ceroboh, ia lupa mengunci rolling dorr saat ia membuka hampir saja besi rolling dorr itu mengenai kepalanya untung segera aku tahan.
Yang aku pikirkan kenapa aku menahannya? kenapa aku tau dia tidak menguncinya? apa begitu memperhatikannya?
.
Dan ya semalam ibunya bilang ia keluar bersama temannya yang bernama Arya.
Arya yang tadi disebutkan oleh Nisa.
Ada apa denganku sebenarnya.
Aileen itu anak kecil bukan tipeku.
Lagipula ia hanya spg, sangat jauh dari kriteriaku yang biasanya.
Satu hal yang aku tau.
Aku sangat senang melihat wajah kesalnya.

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang