5 - She?

561 29 1
                                    

Jam weeker Anne berbunyi. Anne bangun lalu duduk sambil mengusap-usap matanya mencoba mengumpulkan nyawanya. Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi. Anne segera bangun dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Anne keluar dari kamar mandi. Dirinya kini tengah mengenakan pakaian yang biasa ia pakai di rumah. Kaos berwarna cokelat polos dan celana hitam selutut.

Anne berdiri di depan cermin untuk menyisir dan menguncir rambutnya. Hari ini libur dan sudah menjadi kebiasaan Anne untuk beres-beres rumah tiap pagi. Jika akan ke sekolah, Anne akan beres-beres lebih awal dan lebih cepat. Namun karena hari ini libur jadi Anne memutuskan untuk menikmati pekerjaannya.  Anne berjalan keluar kamar untuk segera melakukan kegiatannya. Tak lupa ia mengambil earphone yang bisa digunakan di saat-saat seperti ini.

Anne pun memulai kegiatannya. Lantai mulai disapu dan di-pel. Setelah itu, kursi-kursi dan meja-meja mulai di atur kembali posisinya setelah diubah tadi waktu menyapu.

Pekerjaan demi pekerjaan selesai, dan kini tinggal dua pekerjaan lagi. Baru saja Anne akan melakukan kegiatannya, sebuah tangan memegang punggungnya. Jantung Anne hampir copot namun untungnya hal itu tak terjadi. Anne mendapati Ressa yang memegang punggungnya.

"Ressa, kau buat kakak kaget." Ungkap Anne sambil melepas earphone di telinganya.

"Heheheh maaf kakak, aku bantu ya."

"Boleh. Kau cuci piring, kakak buatkan sarapan."

***

"Huhhftt." Desah Anne sambil mendudukan tubuhnya ke salah satu kursi di meja dapur.

"Mmmmm.... enak sekali baunya." Seru Angie sambil menuruni tangga.

"Baunya sampai ke tangga ya?" Tanya Ressa keheranan karena bau dari dapur yang menyeruak sampai ke ruang tengah.

"Tak tahu." Anne hanya mengedikkan bahunya tanda tak tahu.

"Wah, kalian berdua buat sarapan ya?" Tanya Angie ketika melihat Anne dan Ressa duduk di kursi tempat mereka sarapan.

"Iya. Sarapan buat semua." Sambung Ressa.

"Makasih ya, Ressa, Anne." Ucap Angie.

"Sama-sama kak." Balas Ressa dan Anne kompak.

Sebelum memakan sarapan, Angie memutuskan untuk memanggil Nyonya Bella dan yang lain. "Kalian berdua tunggu sini ya. Kakak panggil yang lainnya dulu." Angie pun segera berlalu dari situ.

Ressa menatap kepergian Angie kemudian berpaling pada Anne. Rasa penasaran tengah menyelimutinya. "Kak, keluarga Thompson menginap di sini ya?"

"Iya."

Selang beberapa detik, terdengar suara dari tangga. Nyonya Bella, Keluarga Thompson, dan Angie serta  Jason dan Lucy turun dan masuk ke dapur untuk sarapan.

"Hmmm, harumnya...." Kata Nyonya Bernnie seraya menghirup aroma sedap itu. Nyonya Bella, Angie, Bernnie, Gerald, dan Erica segera mengambil tempat duduk di meja makan.

Erica melihat satu persatu sarapan yang disajikan Anne dan Ressa. Kelihatannya sangat sedap. "Wahh, Anne kamu yang buat sarapan ya?" Tanya Erica menduga.
"Dibantu Ressa." Jawab Anne pada Erica.

"Perutku sudah berbunyi. Kapan makan?" Ucap Lucy yang sudah tak sabar mencicipi sarapan.

"Baiklah, baiklah, lebih baik kita makan sekarang." Usul Nyonya Bella dan diangguki semua.

Pembicaraan-pembicaraan berlangsung di meja makan itu. Bagi mereka cukup asik, namun Anne merasa seolah tak seharusnya ia berada di situ. Tak ada pembicaraan yang diketahuinya. Namun akhirnya ada yang menyangkut dengannya.

Adrianne [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang