Anne sedang sibuk-sibuknya membaca suatu buku referensi. Dia bertujuan membaca sebanyak-banyaknya agar mempermudah masa belajarnya nanti.
Anne baru selesai beres-beres rumah. Brandon dan Brysie sedang keluar lagi. Paman dan bibi ada di bawah. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Anne masih sibuk membaca namun tiba-tiba ada sebuah panggilan yang masuk di ponselnya. Anne melihat Kenneth yang memanggilnya. Anne lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?" Anne mengangkat telpon tersebut.
"Hallo Anne. Apa kabar?" Sapa Kenneth dengan riang.
"Baik. Ada apa ya?" Balas Anne sekaligus bertanya to the point.
"Begini Anne, aku ingin mengajakmu." Ujar Kenneth.
Anne tampak bingung. "Mengajak apa?" Tanya Anne.
"Sebentar sore nanti, jam lima. Kita ke suatu tempat. Kau dandan yang cantik ya. Pakai pakaian yang formal." Ujar Kenneth yang disebrang sana sedang senyum selebar-lebarnya.
Anne tampak bingung. "Ada apa memangnya?" Tanya Anne.
"Nanti juga kau tahu." Ujar Kenneth.
Anne kemudian berpikir. "Aku akan datang jika aku diizinkan." Ucap Anne memberitahu Kenneth.
Kenneth tampak berharap penuh agar Anne diizinkan. "Baiklah. Semoga kau diizinkan." Ucap Kenneth.
"Aku akan matikan telponya. Kukabarkan jika aku diizinkan." Ucap Anne.
"Bye." Lanjut Anne.
"Bye." Balas Kenneth.
Setelah itu Anne lalu segera meletakan ponsel dan bukunya di atas meja. Gadis itu kemudian berjalan keluar kamar hendak pergi ke bibinya di bawah.
Sesampai Anne di bawah, ternyata bibi Nao sedang membaca majalah di ruang keluarga. Anne lalu mulai berjalan mendekat.
"Bibi." Panggil Anne ketika dia sudah berada di dekat bibi Naomi.
Bibi Nao mengangkat wajahnya menatap Anne dengan sebuah senyuman. "Berapa kali bibi harus menyuruhmu memanggil ibu pada bibi?" Tanya bibi Nao dengan lembut.
Anne lalu menepuk dahinya pelan. "Aduh, maaf bi, eh maksudku ibu." Ujar Anne sambil menyengir lebar.
"Sini duduk." Bibi Naomi lalu menepuk-nepuk tempat duduk yang kosong di sebelahnya. Anne menurutinya dengan duduk di sana.
"Apa yang ingin kamu bilang?" Tanya bibi Naomi ketika Anne sudah duduk di sampingnya.
"Aku ingin minta izin sebentar sore nanti." Ujar Anne.
"Izin kemana?" Tanya bibi Naomi.
"Aku mau pergi dengan Kenneth." Jawab Anne.
Bibi Naomi tampak mengingat-ingat. "Oh, Kenneth, iya-iya. Bibi ingat. Yang sering datang kemari kan jika dia menjemput Kenny kakaknya?" Tanya bibi Naomi menebak. Anne mengangguk mengiyakan.
"Dia temanmu?" Tanya bibi Naomi sekali lagi.
"Iya. Dia temanku." Jawab Anne seadanya.
"Oh, ngomong-ngomong soal temanmu, bibi jadi ingat Ray sahabatmu. Bagaimana kabarnya Ray sekarang ya? Kamu tahu Anne? Kata Brandon dia mau sekolah di Sunny Downstate. Bahkan kata Brandon, dia sudah ada disini." Ucap bibi Naomi memberi tahu.
Anne lalu agak gelagapan dan gugup saat bibi Naomi membahas tentang Ray. Entah mengapa sekarang jika Anne membahas apapun itu yang berhubungan dengan Ray, gadis itu akan merasa gelisah, marah, sedih , dan masih banyak perasaan lain yang campur aduk yang muncul secara tiba-tiba. Namun untuknya Anne berhasil menyembunyikanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrianne [COMPLETED]
Teen FictionEntah kenapa dunia terasa masih ingin menyakitinya. Seorang gadis yang telah kehilangan. Awalnya dia merasa bahwa penderitaannya pada masa kecil sudah cukup, namun takdir berkata lain. Dia disakiti. Bukan hanya sekali, namun berulang-ulang kali. Di...