20 - Would You?

355 28 0
                                    

Kriiinnggg

Bel pulang berbunyi. Semua murid menunggu instruksi dari guru, lalu membereskan barang-barang.

Anne sedang sibuk membereskan barang-barangnya. Namun Anne malas untuk berhimpit-himpitan di pintu saat ingin keluar kelas. Jadi, Anne memutuskan untuk menunggu di bangkunya.

Namun tiba-tiba saja, ada yang memanggil Anne sehingga Anne pun memutar pandangannya menghadap ke belakang.

"Anne."

"Ya?" Sahut Anne sambil berbalik dan mendapati Daniel di sana.

"Mmm.... sebentar, aku jemput ya." Ucap Daniel memberitahukan Anne bahwa sebentar dia akan menjemput Anne.

"Kenapa?" Tanya Anne bingung.

"Ikut saja, nanti juga kau tahu. Tenang saja, aku tak akan berbuat macam-macam." Jawab Daniel.

"Jawab dulu pertanyaanku. Jika tak kau jawab aku takkan ikut." Balas Anne tak mau mengalah begitu saja.

"Apakah aku terlihat mencurigakan, sehingga kau tak mau ikut?" Tanya Daniel balik sambil bercanda.

"Kata Ray, aku tak boleh ikut ajakan yang tak jelas, karena itu akan mencelakakanku." Tutur Anne dengan polosnya menyangkut pautkan nama Ray.

Daniel mendesah. "Oke, aku hanya ingin menanyaimu dan meminta bantuanmu tentang tugas matematika." Alibi Daniel.

"Tugas matematika?" Tanya Anne memastikan.

Daniel mengangguk. "Iya."

"Kenapa caramu mencurigakan?" Tanya Anne lagi membuat Daniel menelan salivannya dengan susah.

"Emmm...mmm... lupakan saja. Pokoknya sebentar aku jemput." Jawab Daniel bodoh.

"Benarkan tugas matematika?" Tanya Anne memastikan.

"Iya." Jawab Daniel untuk kesekian kalinya.

"Oke baiklah aku ikut." Balas Anne dan membuat Daniel mengelus dadanya pelan.

"Aku antar kau pulang ya." Daniel meminta izin.

Anne berpikir sebentar. Jika dia menolak tawaran Daniel, maka dia akan berjalan kaki pulang ke rumah. Tak hanya itu, di tengah jalan juga Anne pasti akan menyaksikan Ray dan Erica yang naik motor bersama.

Akhirnya, setelah dipikir-pikir, Anne pun mengangguk menerima tawaran Daniel. Toh, tak ada salahnya menerima kebaikan orang.

"Iya." Jawab Anne tanpa curiga.

"Oke kalau begitu, langsung saja yuk." Ajak Daniel dan disetujui oleh Anne.

Anne dan Daniel pun berjalan beriringan di koridor, menuju ke luar sekolah lebih tepatnya menuju tempat parkir untuk mengambil mobil milik Daniel.

Dan setibanya mereka di tempat parkiran, Anne dan Daniel langsung memasuki mobil dan meluncur pulang.

Mobil melaju menuju panti asuhan. Keheningan menyelimuti orang-orang yang ada di dalam mobil itu, baik Daniel maupun Anne.

Anne sibuk memandang keluar jendela. Sedangkan Daniel sedang menikmati kecanggungan yang ada. Namun, karena panti tak terlalu jauh, Daniel tak membahas topik. Karena nanti sebelum topik habis dibahas, pasti mereka sudah sampai.

Tak lama kemudian mobil berhenti di depan panti. Anne turun lalu pamit pada Daniel. "Makasih. Aku masuk."

"Iya. Jangan lupa sebentar aku jemput ya." Balas Daniel.

Anne mengangguk. "Oke."

Anne menutup pintu mobil lalu masuk ke dalam panti. Anne sama sekali tidak curiga akan tindakan apa yang akan dilakukan Daniel padanya sebentar nanti.

Adrianne [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang