62 - The Book

435 22 0
                                    

Hari ini Ray datang ke panti asuhan. Dia menemani ayah dan ibunya yang sedang mengunjungi keluarga Simpson di sini.

Sayangnya Ray tak ikut mereka ke dalam rumah. Disini Ray duduk termenung sambil memegang ponselnya di taman panti asuhan. Sekitar 30 menit yang lalu dia baru selesai mengirimi sekitar 8-7 pesan teks pada Anne namun Anne tak kunjung membalasnya.

Ray kini mengalihkan pandangannya menatap sekumpulan semak mawar yang berjarak agak jauh darinya. Ray kemudian tersenyum mengingat Anne yang menanam bunga itu.

Ray masih sibuk duduk termenung. Rasa menyesalnya kini tak dapat diukur. Ray sudah sangat dingin dan tak bersemangat semenjak kemarin. Bahkan kata-kata yang keluar dari mulutnya bisa dihitung.

Ray masih sibuk duduk termenung sambil mengacak-acak rambutnya namun tiba-tiba Ray terlonjak.

"Kak Ray tak apa-apa?" Tanya seorang gadis kecil yang adalah Lucy. Entah sejak kapan dia berdiri di samping bangku.

Ray lalu menggeleng. "Tak apa-apa." Ujar Ray datar.

Mendengar itu Lucy lalu mengambil tempat duduk di samping Ray. "Kakak Ray kangen kakak Anne ya?" Tanya Lucy pada Ray.

Ray lalu menatap Lucy. Ketika Lucy menatapnya, barulah Ray mengangguk mengiyakan. "Iya. Sangat malah." Ujar Ray pada Lucy.

Mendengar itu Lucy lalu berbicara lagi. "Sama. Lucy juga kangen." Ujar Lucy.

Ray tak menanggapi itu. Dia kini hanya sibuk diam. Dan karena Ray sudah diam, Lucy pun ikut-ikutan diam.

Tiba-tiba Lucy kelihatan seperti sedang berpikir keras. Namun disaat bersamaan, Angie memanggil namanya dan berseru mengajak Lucy. Mereka akan pergi.

Namun tiba-tiba Lucy segera berlari ke dalam rumah. Ray hanya diam menanggapi itu semua.

Ray masih diam namun tak sampai 3 menit, tiba-tiba Lucy kembali dengan tergesa-gesa.

"Kak Ray aku pergi dulu. Ini. Aku tahu aku seharusnya tak melakukan ini. Namun ini akan lebih baik. Aku membaca banyak nama kak Ray disana. Kakak Ray ambil dan simpan saja buku itu. Kakak Anne hanya ingin aku menulis disana bukannya membaca semua tulisannya. Aku masih bisa menulis di tempat lain." Ujar Lucy. Tanpa menunggu balasan dan respon Ray, Lucy lalu meletakkan bukunya di samping Ray dan berlari ke depan rumah.

Ray sendiri hanya bingung menatap Lucy yang berlari. Ketika Lucy sudah lenyap dari pandangan, Ray kemudian menatap benda yang tadi Lucy letakkan. Itu adalah buku biru bertuliskan 'PRIVACY' di sampulnya. Ray tahu itu buku Anne.

Sebenarnya melihat judulnya saja, Ray tak ingin membaca karena tahu itu privasi. Tapi Ray mengingat apa yang Lucy katakan : "Aku membaca banyak nama kak Ray disana".

Kalimat Lucy sukses membuat Ray penasaran. Akhirnya Ray pun mengambil mengambil buku itu dan membuka.

Ada banyak paragraf yang ditulis Anne disana. Ray mulai membaca beberapa di antara begitu banyaknya paragraf disana.

Hari pertama di SMA.
Hari ini hari pertama. Aku ke sekolah bersama dengan Ray. Hari ini terasa spesial mengingat dia bisa sama-sama denganku. Aneh ya? Padahal aku sudah biasa denganya. Hahaha aku jatuh cinta terlalu dalam padanya. Sudah lama bahkan. Tapi hari ini aku baru menulisnya disini. Lucu ya jatuh cinta pada sahabat sendiri?

Ray tersenyum membaca itu. Namun semakin merekah senyumnya, semakin merekah pula rasa sesalnya.

Basket team.
Hari ini aku masuk klub basket putri di sekolah. Ray yang menyuruhku. Aku mau. Karena aku ingat Ray pernah berkata bahwa tipe pacarnya adalah gadis yang tahu bermain basket. Katanya supaya bisa diajak main sama-sama.

Adrianne [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang