65 - New Problems

394 16 0
                                    

Ray masuk ke apertemennya. Setelah mengunci pintu, lelaki itu lalu menuju ke kamarnya. Disana Ray lalu menghempaskan diri ke atas kasurnya.

Apa yang Ray rasa sakit. Sakit bahkan sangat sakit. Ketika kau bertemu dengan orang yang kau sayang namun dia sendiri telah bersama dengan yang lain.

Ray lalu mengambil ponselnya yang ada di saku jaketnya. Setelah itu Ray mulai mengetikan sebuah pesan yang mau dikirimnya pada Bryson.

Raymond:
Thanks Bro.

Hanya sesingkat itu. Setelah itu Ray lalu mematikan ponselnya dan meletakannya begitu saja di atas perutnya.

Ray menatap langit-langit. Sedih rasanya mengetahui perjuangannya sebesar ini bisa sia-sia. Miris sekali nasibnya. Semua salah, namun tak sepenuhnya.

Ray masih sibuk merenung namun tiba-tiba ponselnya bergetar. Ray sebenarnya agak malas mengangkatnya, namun melihat si pemanggil, Ray lalu segera mengangkat panggilan tersebut. Ternyata yang menelponnya adalah Bryson.

"Hi Bro."

"Hai kawan. Bagaimana tadi?"

"Tadi? Cukup baik."

"Benarkah? Dia mau berbicara padamu?"

Ray lalu tertawa miris. "Tak sama sekali."

Di ujung sana terdengar desahan napas. Bryson rupanya ikut kecewa mendengar hal ini. "Baiklah. Tapi jangan dulu kecewa. Aku akan berusaha."

"Kau terlalu membantuku."

"Sudah tugas sahabat."

"Thanks bro."

"Sure."

Setelah itu telpon lalu diputuskan. Ray sedikit mendapat semangat mengetahui Bryson mau membantunya lagi. Lelaki itu lalu segera beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk mandi.

***

Anne duduk di dekat jendela di ruang keluarga lagi. Gadis itu sedang sibuk menunggu kedatangan seseorang.

Suasana hatinya berubah drastis setelah bertemu dengan Ray. Saat dimana dia mulai menerima kehidupannya dan mulai menjalani dengan normal, Ray malah muncul kembali dengan seribu satu permintaan maaf dan sepuluh ribu permintaan akan kesempatan.

Anne masih sibuk menunggu, namun tiba-tiba ada yang masuk lewat pintu depan.

"Selamat malam." Seru seseorang dari depan. Anne hanya diam di tempatnya. Dia kenal siapa itu. Itu Bryson.

Tak lama kemudian Bryson sampai di ruang keluarga.

"Hai Anne." Sapa Bryson.

Anne lalu segera berdiri dari tempatnya. "Apa ini kak?" Tanya Anne sambil memperlihatkan pesan Bryson yang tadi padanya.

Bryson yang melihat itu lalu terdiam. Lelaki itu tampak bingung namun dia tahu Anne harus tahu akan hal ini.

"Tunggu disini. Aku akan menjelaskannya padamu nanti." Ujar Bryson. Bryson bermaksud dia mandi terlebih dahulu barulah dia akan menjelaskan tentang ini semua pada Anne.
Anne lalu mengangguk. Detik berikutnya gadis itu lalu kembali duduk di tempatnya sembari menunggu Bryson selesai mandi.

***

Bryson turun dari tangga dan berjalan menuju ke tempat Anne duduk. Lelaki itu mengenakan kaos merah marun yang kebesaran dan celana jeans hitam selutut.

Anne terlihat makin penasaran akan apa yang terjadi. Gadis itu kelihatannya sudah tak sabar lagi menunggu.

"Brysie belum pulang?" Tanya Bryson ketika dia duduk di hadapan Anne.

Adrianne [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang