13 - Decision

315 19 0
                                    

Ray berdiri di depan cermin. Rasanya dia tak akan ke sekolah hari ini, namun akan lebih buruk lagi jika menyiapkan segala alasan yang harus diberikan kepada ibunya karena tak masuk sekolah.

Ray mendesah berat sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Kemudian mata Ray berpaling menatap sebuah foto berbingkai yang memperlihatkan foto kecilnya dengan Anne. Ray tersenyum kecil. Senyuman yang menyiratkan luka. Ya, hari ini Ray akan memulai menjalankan keputusannya. Mendekati Erica, dan......

"Melupakan Anne." Gumam Ray pelan pada dirinya.

Semalam Ray telah berpikir tentang bagaimana menjalankan keputusannya. Ini akan lebih baik jika menghindari Anne. Itu langkah pertama.

Ray kemudian melirik jam tangannya yang menunjukkan angka 06.05 pertanda bahwa dia harus turun sarapan.

Ray menuruni anak tangga menuju dapurnya. Disana terdapat dua orang yang sangat disayanginya. Siapa lagi jika bukan ayah dan ibunya.

"Hai Ray." Panggil ayahnya.

"Hi Dad" Balas Ray sambil mengambil tempat duduk di samping ayahnya.

"Ayah bingung, kenapa akhir-akhir ini, Anne sudah jarang kemari." Ucap John yang mengingat-ingat Anne sementara Ray meminum susunya.

"Iya ibu juga sudah jarang lihat Anne Ray, kemana dia?" Sambung Grace yang sedikit memperpanjang pembicaraan tentang Anne.

Damn!

Tantangan pertama. Mengapa di saat dia akan mencoba melupakan Anne ayah dan ibunya malah menanyakan Anne padanya?
Ray berpikir mencoba mencari jawaban atas pertanyaan ayah dan ibunya.

"Emm, itu.. emm, Anne sedang sibuk mengerjakan tugas kelompok ayah, ibu." Jawab Ray agak terbata-bata.

"Ohh, seperti itu ya..." Tutur Grace sambil mengangguk.

"Iya bu." Sahut Ray sambil melirik jam tangannya.

"Ayah, ibu, aku berangkat dulu ya." Alibi Ray agar bisa menghindar dari pertanyaan lainnya.

"Oke, hati-hati." Balas John pada Ray disertai anggukan.

Ray mengambil kunci motornya. Hari ini dia sudah memutuskan untuk ke sekolah dengan motor. Ray pun membuka garasi, mengambil motor, dan meluncur pergi ke sekolah.

***

"Kita berangkat dulu." Pamit Anne dan Erica pada Nyonya Bella.

"Iya, hati-hati ya..." Balas Nyonya Bella.

Mereka berdua pun mulai berjalan ke sekolah. Langkah demi langkah dilewati. Erica mengukir sebuah senyum di bibirnya, begitu juga Anne.

Ketika mereka berdua tiba di sekolah, Anne melihat Ray yang sedang turun dari motornya. "Tumben, Ray bawa motor." Gumam Anne pelan.

Tak hanya Anne yang melihat Ray, namun Erica juga. Erica pun memutuskan untuk mendekat pada Ray diikuti Anne dari belakang.

"Hai Ray." Seru Erica pada Ray ketika mereka berdua sudah berdiri di jarak yang dekat.

"Oh, hai Erica." Ucap Ray membalas sambil menatap Erica.

"Wah, kamu punya motor juga ya, aku baru tahu. Habis, kamu sih tak pernah bawa." Erica membuka pembicaraan.

"Oh iya, ......."

"........"

"........"

Pembicaraan pun berlangsung di antara Erica dan Ray, sedangkan Anne hanya menjadi pendengar. Aneh, karena keberadaannya sama sekali tak diperhatikan.

Adrianne [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang