Anne dan Claire sedang berjalan menyusuri lorong-lorong yang tercipta di antara rak-rak buku yang menjulang dan penuh.
Anne dan Claire memutuskan untuk berpencar dalam mencari buku yang tepat. Namun saat Anne sedang sibuk-sibuknya memilih buku, di tempat lain, Claire telah menemukan sebuah pesan dari Darlenne.
Darlenne:
Claire, Erica sudah selesai. Sekarang bawa Anne kemari. Tapi ingat, jangan bawa dia masuk ke dalam kelas.Jantung Claire berdegup cepat ketika menerima pesan itu. Kegugupan melandanya dikarenakan dia harus menuntaskan tugasnya sekarang. Claire pun membalas pesan itu.
Claire:
Oke aku akan bawa dia ke sana.Claire kembali memasukan ponselnya ke dalam tas sekolahnya. Kemudian mata Claire melirik asal ke arah rak buku dan mengambil buku matematika yang menurutnya dapat membantu. Bukan membantunya belajar, melainkan membantunya cepat-cepat lolos dari situasi ini.
Setelah itu, Claire menghampiri Anne yang berada di lorong yang berjarak lumayan jauh dari tempatnya berada.
Claire memasang wajah cerianya kembali agar tidak di curigai oleh Anne. Gadis itu lalu menghampiri Anne yang sedang sibuk memilih-milih buku. "Anne. Aku sudah." Ucap Claire sambil menunjukan buku yang dipilihnya.
Anne lalu memandang buku tersebut. "Sejauh ini, buku ini rupanya yang pas dengan pelajaran yang tadi kau bilang." Ujar Anne sambil memperlihatkan buku yang dipilihnya.
Dengan cepat Claire mengamati buku itu. "Wah, kau benar. Apa aku ambil saja ya dua-duanya?" Seru Claire meminta pendapat.
Anne lalu mengedikan bahunya. "Kau yang berhak memutuskan." Ucap Anne santai.
Claire lalu berpikir. "Iya juga ya? Oke. kalau begitu aku ambil dua-duanya." Putus Claire akhirnya.
Claire kemudian menatap Anne dengan senyum ramahnya. "Kau boleh ambil buku apapun yang kau mau. Nanti aku yang bayar." Ucap Claire.
Anne lalu tersenyum. "Aku ikhlas Claire." Ujar Anne.
Claire lalu mendesah. Jantungnya berdegup lebih cepat dari sebelumnya. Apa yang Anne katakan membuat Claire agak ragu mengerjainya. Namun, perjanjian tetaplah perjanjian.
Claire mendengus lalu menarik tangan Anne ke rak buku dimana ada berderet-deret novel-novel remaja.
"Sekarang, pilih apa yang kau suka. Aku akan membayarnya untukmu." Ucap Claire dengan tatapan memerintah namun masih terlihat manis bagi Anne.
Giliran Anne yang mendesah. "Claire, aku kan sudah bilang bahwa aku ikhlas membantumu." Ujar Anne.
Claire menggeleng cepat-cepat. "Tidak ambil sekarang. Dua. Aku yang bayar." Ucap Claire.
Anne lalu kembali mengedikkan bahunya. "Kau yang memaksa." Ucap Anne sambil menatap Claire kemudian beralih menatap buku-buku di depannya.
Dan tak butuh waktu lama, Anne sudah mengambil dua novel. Harganya tak terlalu mahal. Ceritanya juga keren. "Sudah." Ujar Anne agak malu-malu.
"Nah, begitu dong." Balas Claire sambil tersenyum dan menggandeng tangan Anne untuk segera pergi ke kasir.
Kemudian, setelah membayar, Anne dan Claire lalu keluar dari toko buku itu. Namun tiba-tiba Claire melancarkan aksinya dengan berpura-pura akan sesuatu.
"Yah, Anne aku lupa." Seru Claire sambil menepuk jidatnya.
Anne lalu kebingungan dan mengangkat sebelah keningnya. "Lupa apa?" Tanya Anne.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrianne [COMPLETED]
Teen FictionEntah kenapa dunia terasa masih ingin menyakitinya. Seorang gadis yang telah kehilangan. Awalnya dia merasa bahwa penderitaannya pada masa kecil sudah cukup, namun takdir berkata lain. Dia disakiti. Bukan hanya sekali, namun berulang-ulang kali. Di...