Satu minggu pun berlalu. Kata pak dokter, hari ini merupakan hari terakhir di rumah sakit bagi Anne. Semua yang ada di sana pun mulai bersemangat.
Keadaan Anne sudah berangsur-angsur pulih. Anne sudah melakukan beberapa terapi terakhir. Anne juga sudah sering berjalan kesana kemari. Namun Anne belum terlalu menguras tenaganya. Paman George dan bibi Naomi setia menemani Anne sampai hari ini. Bukan hanya mereka saja yang setia. Masih ada Ray yang setia.
Ray sekarang sudah cukup akrab dengan paman George dan bibi Naomi. Sayangnya entah mengapa rasa gelisah itu masih ada pada Ray sejak hari dimana paman George dan bibi Naomi datang. Ray tak ingin menggubris itu semua. Sekarang yang dia inginkan hanyalah hubungannya dengan Anne membaik.
Hari ini yang lain sudah sibuk mempersiapkan rumah, sedangkan yang lain sudah mulai membawa pulang barang-barang sedikit-sedikit. Tentunya barang-barang yang mereka bawa pulang adalah barang-barang yang tak terlalu dibutuhkan.
Ray sedang pergi menjemput ayah dan ibunya di bandara. Ayah dan ibunya memang sedang keluar kota beberapa hari lalu dan baru kembali sekarang. Katanya hari ini mereka datang bersama-sama dengan keluarga kakaknya Ray, Hans.
Tersisa Anne, paman, dan bibinya di rumah sakit. Angie banyak urusan hari ini sehingga ia harus pergi.
Paman George dan bibi Naomi tinggal dan menjaga Anne di rumah sakit. Anne sudah lumayan tak datar bagi mereka namun tidak bagi Ray.
Untungnya Ray tetap bertahan. Sekali lagi Ray tahu dia harus bisa menerima ini semua. Jadi, Ray tetap menguatkan hatinya untuk menghadapi ini semua.
Selain paman dan bibinya, satu orang yang kini sudah mendapat respon yang lumayan dari Anne adalah Baige.
Paman George sedang duduk membaca koran, dan bibi Naomi sedang sibuk membaca salah satu koran lagi disana. (Semua majalah yang dibawa Angie sudah dibawa pulang karena itu barang-barang yang tak terlalu penting).
Anne sendiri sedang sibuk dengan ponselnya. Sewaktu kecelakaan satu-satunya yang baik-baik saja adalah ponsel Anne. Ponsel itu juga anti air sehingga tak apa-apa sewaktu terkena air hujan.
Ponsel Anne jatuh di posisi dekat dengan Anne. Untungnya ponsel itu tak ada dalam posisi ditimpa Anne sendiri. Untungnya juga yang menemukan Anne adalah Samuel. Waktu itu Samuel yang melihat ponsel Anne lalu membawa ponsel itu serta dengan Anne.
Sekarang Anne tengah memainkan ponselnya. Tak ada yang bercakap-cakap dengan Anne. Anne hanya sibuk men-scroll instagramnya sambil memperhatikan kiriman orang-orang yang diikutinya.
Namun, saat mereka semua tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, bibi Naomi tiba-tiba terlihat seperti teringat akan sesuatu.
Bibi Naomi lalu memberitahukan paman George tentang hal itu. Sesaat setelah itu, paman George dan bibi Naomi lalu memberanikan diri mereka untuk memberitahukan hal ini kepada Anne.
Anne yang didatangi seperti itu dengan otomatis menurunkan ponselnya dan menaruhnya di nakas. "Ada apa?" Tanya Anne dengan bingung setelah menaruh ponselnya di atas nakas.
Bibi Naomi mengambil tempat duduk di samping Anne sedangkan paman George berdiri di samping bibi Naomi. Anne sendiri sudah dalam posisi duduk di atas ranjang sehingga menciptakan banyak space bagi bibi Naomi untuk duduk.
Bibi Naomi lalu membuka percakapan dengan Anne setelah menemukan posisi yang nyaman baginya. Bibi Naomi tampak harap-harap cemas.
"Begini sayang, bibi dan paman ingin mengajakmu." Ujar bibi Naomi.
Anne mengernyitkan kedua alisnya tanda ia bingung. "Hah? Mengajak?" Tanya Anne memastikan dengan bingung.
Bibi Naomi mengangguk sambil tersenyum. "Iya sayang, mengajak." Ujar Bibi Naomi sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrianne [COMPLETED]
Teen FictionEntah kenapa dunia terasa masih ingin menyakitinya. Seorang gadis yang telah kehilangan. Awalnya dia merasa bahwa penderitaannya pada masa kecil sudah cukup, namun takdir berkata lain. Dia disakiti. Bukan hanya sekali, namun berulang-ulang kali. Di...