Daniel mengenyakkan dirinya di sebuah sofa berwarna cokelat yang ada di kamar Samuel. Hari itu Daniel memutuskan untuk bertemu dengan Samuel karena pikiran-pikiran yang mengganggunya semalam.
Dari wajahnya dapat disimpulkan bahwa lelaki itu sedang bingung. Sedari tadi dia tak terlalu semangat. Hari ini ia kelihatan seperti sedang banyak pikiran.
Samuel sedang duduk di kasurnya sendiri dengan tangan yang sedang memegang keripik kentang. Samuel pun memutuskan untuk membuka pembicaraan setelah melihat raut wajah bingung sahabatnya.
"So what you wanna talk about?" Tanya Samuel sambil membuka bungkusan keripik kentang yang ada di tangannya.
"Myself." Ujar Daniel dengan wajah bingungnya.
"What's wrong with yourself?" Tanya Samuel sebelum memasukan keripik kentang ke dalam mulutnya.
Daniel menatap bingung ke arah langit-langit kamar Samuel. Dia bingung apakah dia sudah mengambil kesimpulan yang tepat waktu dan tepat kebenarannya ataukah sebenarnya ini hanya kesalahan semata.
Daniel lalu merubah posisi duduknya yang tadinya duduk bersandar menjadi duduk tegak. "Aku bingung." Ujar Daniel.
Samuel yang sedang mengunyah lalu menelan makananya. Tangan Samuel lalu beralih meletakkan keripik kentangnya ke atas meja. "Bingung tentang?" Tanya Samuel. Karena Daniel kini Samuel jadi ikut-ikutan bingung.
Daniel kembali berpikir. Dia kemudian mulai menjelaskan. "Aku merasa aneh akhir-akhir ini." Jawab Daniel.
"Merasa aneh tentang?" Tanya Samuel lagi dengan kedua alis yang berkerut.
"You know? I think...." Jawab Daniel menggantung. Dia tak tahu harus mengatakan ini atau tidak tapi yang jelas kalimat inilah yang akan menggambarkan seluruh keanehan yang terjadi padanya akhir-akhir ini.
"What?" Tanya Samuel semakin bingung.
"I think..." Daniel masih menggantungkan kalimatnya. Rasa ragu masih menggerogotinya.
Samuel mengangkat sebelah alisnya menunggu lanjutan dari kalimat Daniel. Makin lama ia makin penasaran dengan apa yang akan dikatakan Daniel.
Daniel kemudian mendesah. "I think i'm fallin in love." Ujarnya.
Alis Samuel mengernyit. "Ku kira kau jatuh cinta sudah sejak lama pada Anne." Ucap Samuel mencoba mengemukakan opininya seputar apa yang baru dikatakan Daniel.
Daniel mengacak rambutnya frustasi. "Awalnya aku juga begitu. Tapi semakin lama aku semakin sadar bahwa hatinya bukan untukku. Lagipula aku baru menyadari bahwa aku suka padanya ketika aku tahu bahwa aku jatuh cinta." Jawab Daniel dengan wajah bingungnya.
Samuel jadi ikut-ikutan mengacak rambut. Kedua alisnya mengernyit heran. "Hah? Maksudmu? Kau baru sadar bahwa kau hanya menyukai Anne ketika kau jatuh cinta?" Tanya Samuel.
Daniel hanya mengangguk ia tak tahu bagaimana untuk menjelaskan situasi ini menjadi lebih jelas lagi.
Samuel lalu berpikir. Dan mencoba untuk beropini. Samuel menghabiskan sekitar satu menit untuk menatap langit-langit kamarnya sambil menepuk-nepuk lututnya dan sambil mengabaikan Daniel. Sedangkan Daniel hanya diam menunggu Samuel kembali berbicara. Lelaki itu sangat gampang mengerti akan hal-hal seperti ini.
Dan akhirnya setelah semenit lebih penuh hening, Samuel kembali berbicara. "Maksudmu, kau baru menyadari kau menyukai Anne ketika kau jatuh cinta. Apakah kau baru jatuh cinta padanya? Itu tak masuk akal dengan pernyataan bahwa kau sadar kau menyukainya. Berarti, kau baru sadar bahwa kau menyukai Anne ketika kau jatuh cinta...." Samuel menjelaskan namun di akhir penjelasannya lelaki itu tiba-tiba jadi panik sendiri sampai menggantung kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrianne [COMPLETED]
Teen FictionEntah kenapa dunia terasa masih ingin menyakitinya. Seorang gadis yang telah kehilangan. Awalnya dia merasa bahwa penderitaannya pada masa kecil sudah cukup, namun takdir berkata lain. Dia disakiti. Bukan hanya sekali, namun berulang-ulang kali. Di...