04. Run Free (2)

321 11 0
                                    

Tettt!!

Waktu pulang pun akhirnya tiba, saat nya anak SMA LENTERA NUSANTARA berhamburan menuju rumah mereka

namun lain bagi Raina , ia masih mengerjakan proposal nya yang belum selesai sedari tadi

"ya ampun, banyak banget sihh" Keluh Raina

"yuk balik yuk" Semua anak yang ada diruang osis pun sudah selesai dengan tugas mereka dan berjalan keluar untuk kembali kerumah mereka masing-masing

Di sisi lain
di kelas Lion

"Cabut yuk" Sahut Devan

"lo aja duluan sama Rio , nanti gue nyusul" Jawab Lion sembari membereskan buku-bukunya kedalam tas

"Ok, duluan ya!" Seru Devan dan Rio sambil menepuk pundak Lion

tampaknya Lion masih ingin bertemu dengan Raina dan ingin sekali mengantarnya pulang hari ini

"Dia udah balik belum ya?"Pikir Lion

Lalu, Lion langsung berlari menemui Raina di Ruang osis

Karena melihat Ruang Osis yang sudah tidak terkunci, Lion pun langsung bergegas masuk

dilihatnya Raina yang masih setia dengan kertas-kertas proposalnya itu

"ya ampun, setia banget sih sama komputer. Awas lo entar muka lama-lama jadi mirip sama komputer" Goda Lion dari belakang tubuh Raina

Ada apa lelaki ini? mengapa mendadak ia menemui nya lagi?

Raina tetap fokus mengetik tanpa menghiraukan keberadaan Lion disampingnya

"Udah, Tinggal aja dulu. Nanti kan bisa lo selesai in dirumah. mending sekarang lo pulang dulu. anak-anak udah pada balik tuh. lo mau nginep disekolah?" Tanya Lion

"Iya, gue mau nginep!" Ketus Raina mantap

"Hahahaha, lucu banget sih lo" Sahut Lion sambil tertawa

"Kalau lo mau nginep juga gue mau kok nemenin lo disini" Seru Lion kembali

"Gausah!" jawab Raina singkat

Karena Lion tidak tega, Akhirnya ia diam-diam mematikan listrik agar Raina mau pulang dan mengistirahatkan dirinya sejenak

"What? Listriknya mati?" Seru Raina
Khawatir

Apa kabar dengan tugasnya kalau begini? Jika ia harus mengerjakan nya dirumah, lalu bagaimana dengan PR-PR nya?

"Masih mau ngerjain?" Tanya Lion  yang muncul kembali dari mematikan tegangan listrik di belakang Ruang osis tadi

Sontak Raina langsung menghadapkan wajahnya ke Lion

Akhirnya, Raina pun harus kembali dan menelepon Mang dimas untuk menjemputnya lebih cepat

Saat Raina mengeluarkan handphonenya tiba-tiba Lion menghentikannya

"Udah, gue anter aja" Tawar Lion pada Raina

Raina tetap keras kepala menelepon mang dimas

"Halo mang dimas?" ' tuttutuut'

Suara dari handphone Raina seolah bertanda bahwa nomor mang dimas tidak bisa dihubungi

ini kesempatan emas untuk Lion agar bisa mengantar Raina pulang

"Kenapa? direject? Ga aktif? Udah bareng gua aja lah. gue anter sampai depan rumah" Tawar Lion kembali

Raina sejenak menatap Lion

"Tenang aja gue gabakalan kok ngapa-ngapain lo" Tegas Lion

Ok! Akhirnya Raina terpaksa mengikuti ucapan Lion

Raina langsung berjalan keluar Ruang Osis pertanda bahwa ia menyetujui tawaran Lion

"nah, gitu dong" Sahut Lion dengan wajah penuh semangat

Di parkiran sekolah

"Nih helm nya" ucap Lion sambil memberikan helm yang sudah disiapkan nya untuk Raina

"Makasih" Balas Raina

"Yuk Naik" Perintah Lion pada Raina untuk naik ke motor Ninja merah nya itu

diantarnya Raina sampai didepan rumah

diperjalanan mereka berdua asyik menikmati udara luar yang begitu menyejukkan

Sesampainya didepan rumah Raina

"Udah sampai nih" Kata Lion

"Kok lo tau rumah gue?" Tanya Raina pada Lion

Jelas saja Raina bingung, bagaimana tidak? darimana Lion mengetahui alamat rumahnya sedangkan Raina tak pernah sama sekali memberitahunya

" em..Gps hp lo " Sahut Lion cepat

Sebenarnya, Kemarin malam Lion sempat menanyakan rumah Raina pada teman sekelasnya jadi wajar saja bila tiba-tiba ia mengetahuinya

"Oh" Ucap Raina

"Btw, makasih ya" Ucap Raina kembali pada Lion

"Sama-sama. besok kalau mau gue jemput atau berangkat bareng juga boleh kok" Balas Lion dengan muka penuh gairah

"Gausah,makasih" Ucap Raina

"Hmm, gue balik dulu ya. lo cepet-cepet istirahat gih. proposal tadi gausah terlalu dipikirin. kerjain aja sebisa lo" Perintah Lion

Raina terdiam dan Lion pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah Raina

Sesampainya dirumah Lion

Suasana hati Lion, senangggg sekali hari ini. Kali ini, ia berhasil menghantar perempuan yang berlari-lari dipikirannya sejak kemarin

"Spadaa!! Lion pulangg" Sapa Lion kepada warga dirumahnya

"Lion, Kamu baru pulang" Tanya Mama Tania

ya! Mama Tania adalah wanita yang paling Lion sayangi dirumah ini. Terlebih saat Papanya meninggal 10 tahun yang lalu membuat Lion tak ingin lagi menyia-nyiakan kesempatan untuk membahagiakan mamanya

"Iya ma, tadi Lion habis nganter temen" Jawab Lion

"Temen siapa? Devan? Rio? Sepertinya tapi kamu ga bareng mereka, soalnya mereka udah di ruang tamu tuh nungguin kamu" Tanya Mama Tania heran

Siapakah teman yang diantar anak kesayangan nya itu? selama ini Lion pelit sekali soal tumpangan. Jangankan mengantar teman, Mengantar Devan dan Rio pun Lion bahkan hampir tidak pernah

"Bukan Ma" Jawab Lion

"Terus siapa?" Tanya Mama Tania

"gandengan baru nya Lion tuh Tante" Teriak Rio dari Ruang Tamu

"Apaan sih lo yo!, "Sahut Lion

"Hmm yaudah yang penting kamu pulang dengan selamat" Ucap Mama Tania

"Iya Ma, Lion mau mandi dulu ya ma?" Jawab Lion

"iya" Sahut Mama Tania

Disisi lain
di rumah Raina

Ceklekk

Suara Raina membuka pintu gerbang

"Loh non Raina? Kenapa ga minta Mang dimas jemput? Non Raina terus pulang sama siapa?" Tanya Mang dimas heran

"Temen Mang" Jawab Raina

"Temen? Siapa? " Tanya Mang dimas kembali heran

Selama ini memang tak ada teman yang mengantarnya pulang, Terlebih Raina tidak pernah memperkenalkan teman nya satu pun kepada siapapun

Raina Langsung ingin merebahkan badannya diatas kasur tanpa memperdulikan kertas-kertas proposal nya itu

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang