Setelah kepulangan Lion,
Raina masih duduk di kursi dekat jendela kamarnya itu.Alunan playlist dari musik yang diputarnya, Semakin membuat dirinya terhanyut dalam pikirannya sendiri.
"Bisa-bisa nya sih dia batalin janji demi mantan nya itu!" Ucap Raina dengan sendirinya.
Tapi, Mengapa dirinya dengan tanpa sengaja memikirkan mantan Lion. Ada apa hubungan nya dengannya?
"Tapi kenapa ya gue mikirin itu? Memangnya siapa gue?" Ucap Raina kembali.
Raina tak tahu bagaimana perasaan nya dengan Lion saat ini.
Apa ini yang dinamakan cemburu? Tapi Raina sama sekali tak menyadarinya.Hari pun semakin larut,
Malam hari tiba,
Raina bersiap mengakhiri hari liburnya dan kembali berlajar untuk menyambut hari bersekolah besok.Tringg....Tringgg
Ponsel Raina berbunyi.
Dilihatnya nama 'Kakak' Di layar ponselnya itu. Raina langsung cepat-cepat mengangkatnya."Kak?" Ucap Raina.
"Hallo, Raina?" Terdengar sahutan dari ponsel Raina.
"Ini beneran kak Nathan?" Tanya Raina.
"Iya,Kak Nathan. Ini beneran kan Raina Adrina adek Kakak yang paling cantik dan manis itu?" Ucap Nathan kepada Adiknya.
"Kak Nathan!! Raina kangen banget sama Kak Nathan, Kak Nathan apa kabar disana? Kapan Pulang?" Tanya Raina dengan beribu pertanyaan tak sanggup menumpahkan segala kerinduannya pada Kakaknya.
"Kakak juga kangen banget sama kamu, Kakak baik kok disini. Sebenarnya kemarin kakak sempat mau pulang bareng sama Papa dan Mama , tapi tiba-tiba kakak ada kelas. jadi terpaksa kakak tunda" Jawab Nathan.
"yahh, Terus kapan dong pulang?" Tanya Raina kembali.
"Kamu tunggu aja, Kakak masih belum bisa pastikan kapan kakak pulang" Ucap Nathan.
"fyuhh" Raina menghela nafasnya.
Obrolan panjang itu pun tak lama segera berakhir,
Raina seakan sudah melupakan kesedihannya tadi pagi karena telepon yang berasal dari Kakaknya itu,
Berhasil menjadi Moodbooster nya."Hallo Ma?" Ucap Nathan menelepon Mama Silvi.
"Sesuai permintaan Mama, Nathan udah telfon Raina." Sahut Nathan kembali.
"Terus gimana respon adik kamu? Berhasil?" Tanya Mama Silvi.
"Berhasil dong, Dia nya seneng banget tadi. Memangnya Raina kenapa Ma? Sakit?" Ucap Nathan.
"Engga, Biasa. Anak Muda." Jawab Mama Silvi.
Ternyata, Telepon Kakak Nathan kepada Raina tadi adalah perintah dari Mama Silvi. Semata-mata hanya untuk mengembalikan Mood Raina.
Keesokan harinya
dimana Lion akan menempati kelas barunya yaitu dikelas Raina.Lion sudah tidak sabar akan hal itu, dan bergegas bangun dari tidurnya.
Tania, Mama Lion. terkejut melihat anaknya yang pagi-pagi sudah berada di meja makan.
"Lion? semangat banget kamu hari ini?" Tanya Mama Tania.
"Iya dong" Jawab Lion sembari membuat roti sarapan nya sendiri.
"Gimana makan malam kamu sama Raina kemarin?" Tanya Mama Tania.
Lion terkejut mendengar mama nya menanyakan hal itu padanya. Darimana Mama Tania Tahu?
"Mama tau?" Sahut Lion tak percaya.
"Tau, dari Devan sama Rio" Jawab Mama Tania.
"mereka bilang apa aja ke mama?" Ucap Lion kembali
"ga bilang apa-apa, Cuman kasih tau aja kamu ada acara makan malam dirumah Raina" Jawab Mama Tania singkat.
"Oh, Lion berangkat dulu ya Ma" Pamit Lion pada Mama nya.
Lion mencium tangan mama nya, dan berjalan menuju ke sekolah.
Sesampainya di sekolah.
"Lion?" Ucap Bu Surti dibelakang Lion.
Lion menoleh ke belakang melihat kemana arah suara itu.
"Iya bu?" Jawab Lion.
"Mari ikut ibu, Teman baru kamu sudah menunggu di dalam kelas" Ucap Bu Surti.
Lion mengikuti Bu Surti,
Usai sampai dikelas Raina, Bu Surti masuk kedalamnya.
"Bakalan ada kejutan epic buat Raina" Ucap Aji yang duduk dibelakang.
"Selamat Pagi Anak-anak" Sahut Bu Surti.
Anak kelas 12 MIPA 1 terkejut melihat kedatangan Bu Surti dikelasnya.
Tentu saja, Bu Surti bukanlah guru yang mengajar dikelas mereka.
"Pagi Buu" Sahut para murid.
"Hari ini, kalian akan kedatangan teman baru dikelas kalian yang berasal dari kelas akselerasi" Ucap Bu Surti.
Lion beranjak masuk kedalam kelas Raina.
Hal itu membuat para murid 12 MIPA 1 terbelalak tak percaya dengan kedatangan Lion.
"Lion?" Sahut Alissa.
"itu Lion bukan sih? Al! Al" Ucap Mirna disamping Alissa yang menepuk pundaknya.
"Perkenalkan nama kamu" Sahut Bu Surti.
"Saya Lion Perdana. Saya berasal dari kelas bimbingan akselerasi. " Jelas Lion.
Tak terkecuali Raina yang sangat terkejut dibuatnya. Benar saja! Lion memang tidak mengingkari janjinya.
"Silahkan kamu duduk Lion" Ucap Bu Surti.
Hanya ada 2 bangku tersisa. dibelakang disamping Aji dan didepan disamping Raina.
Tentu lah! Lion akan memilih duduk disamping Raina sesuai janjinya.
"Saya duduk disini boleh kan bu?" Tanya Lion dengan bangganya duduk disamping kursi Raina.
"Iya" Ucap Bu Surti.
Lion menatap Raina yang berada disamping, Begitu juga dengan Raina. Ia juga kembali membalas tatapan Lion.
Terjadi kontak mata diantara keduanya. Namun, Raina menatap Lion dengan tatapan heran.
Lion mendekatkan dirinya pada kursi Raina dan berkata " Gue ga bohong kan?"
Raina hanya menatap Lion sinis.
Alissa tertegun melihatnya. Bagaimana bisa Lion menembus tes akselerasi itu? Sementara yang dilihatnya selama ini, Lion bukanlah sosok yang gemar membaca. Masuk 10 besar, itupun hanya hasil dari contekan yang ia buat.
"Wah bisa makin nempel mereka berdua" Ucap Mirna.
Alissa semakin khawatir keberadaan Lion dikelasnya akan membuat Raina semakin dekat dengan Lion.