Devan dan Rio berhasil mengantar Raina pulang.
Di dalam kamar,
Raina masih terbayang akan wajah Lion.Dirinya semakin merasa menyesal,
Mengapa dulu ia menyia-nyiakan nya?Raina terus melamun,
dalam lamunan nya,
Ia mengingat akan masa lalu indahnya bersama Lion.Raina membuka lemarinya mengambil kaos untuk segera mengganti seragamnya.
Namun, disana ia melihat kotak yang pernah Lion berikan padanya.
Gadis itu pun membukanya.
Didalam kotak itu berisi jaket kulit berwarna hitam dan satu buah topi berwarna biru.Lion pernah memberikan itu dan berharap Raina akan memakainya saat di tribun.
Namun, belum sempat Raina pakai.
Lion sudah terlebih dahulu meninggalkan nya.Ia mengambil jaket yang ada didalamnya.
Gadis itu pun memakainya.
Raina memadukan jaket kulit hitam itu dengan celana berwarna hitam.Ia mengambil tasnya,
Ingin sekali rasanya ia mengunjungi Sirkuit Lion."Mang Dimas?" Sahut Raina.
"Ya ya ya Mang Dimas disini Non" Ucap Mang Dimas.
"Anter Raina sekarang Mang" Ucap Raina.
"Kemana Non?" Tanya Mang Dimas.
Raina melangkahkan kakinya menuju mobil.
Mang Dimas segera mengantarkan Raina seperti yang telah ia tunjukkan.
***
Saat ia telah sampai disirkuit.
Gadis itu bingung entah kemana tujuannya.Raina menaiki tribun,
yang bisa ia lihat hanyalah para pembalap dengan kendaraan mereka yang melaju kencang.Dirinya tak bisa melihat Lion lagi.
Disisi lain,
Adam tengah mempersiapkan diri untuk giliran selanjutnya."Dam? Itu Raina bukan ya?" Tanya Niko.
"Yang mana? " Ucap Adam.
"Itu yang ditribun paling atas" Balas Niko sambil menunjuk ke arah Raina berada.
"Oh iya, ngapain ya dia disini?" Sahut Adam.
"Palingan nontonin Lion" Balas Niko.
"Emangnya Lion udah sembuh ya? Tapi kalau dia dateng, Kok ga nemuin kita dulu?" Ucap Adam.
Perihal kepergian Lion, Adam memang belum mengetahuinya.
Adam menghampiri Raina yang duduk diam menghadap ke depan.
"Rai?" Ucap Adam.
Raina menoleh ke arah samping kanan nya.
"Lo ngapain disini?" Tanya Adam.
"Ga, Gapapa" Balas Raina.
"Lion mana?" Tanya Adam kembali.
Pertanyaan itu membuat jantung Raina berhenti seketika.
Apakah Adam tak tahu bahwa Lion sudah tiada?
Alhasil,Raina hanya tersenyum sambil menatap Adam.
"Emm, Lo kesana dulu yuk" Ucap Adam.
Raina mengikuti Adam yang berjalan lebih dulu didepannya.
Mereka berhenti disuatu tenda.
"Lo kesini sama siapa Rai?" Tanya Adam.
"Sendiri" Balas Raina.
Adam melihat seperti ada yang berbeda dengan Raina.
Siapa yang ditemuinya disini?
Untuk apa dirinya datang?
Bahkan, setau Adam. Lion saja tidak ada disini.