56. Panorama

137 7 0
                                    

Lion mencoba terus menelaah apa yang dimaksud oleh Adam dipikirannya.

"Iya, Raina itu perempuan yang sangat sangat ngejaga harga diri, Martabat dan esensi nya dia. Ibaratnya ni ya dia itu laksana bulan di pagar bintang , Udah kayak ga bisa diukur aura kecantikan nya dia"
Ucap Adam.

Lion berfikir sejenak,
Apakah iya? Sikap yang selama ini Raina tunjukkan padanya hanya karena semata-mata ia ingin menjaga kehormatan nya?
Tapi apa salahnya peduli? Memangnya sebegitu tingginya gengsi Raina?

"Tapi walaupun gitu, Dia sebenarnya baik kok. Malahan dia sempet jadi primadona waktu SMP, You are so lucky to have her" Sambung Adam kemudian.

Lion tersenyum,
Memang sudah Lion sadari,
Mendapatkan Raina adalah sebuah keberuntungan yang tidak akan ia dapatkan dimanapun.

"Leyy! Motor lo nih masih perlu banyak perbaikan, Jadi mending kalau lo mau tanding sekarang, Lo pake motor yang lain dulu. Gue masih punya banyak motor nih. Lo tinggal pilih aja mau yang mana" Ucap Niko.

"Ga usah Ko, Gue pake motor sendiri aja. Seadanya aja. Kayak gini juga gapapa" Balas Lion.

"Ya jangan dong Ley, Lo pikir lawan lo itu marginal? Ey Come On! Lawan lo tuh ya pembalap tingkat atas, udah handal, Ga mungkin dong lo pakai motor beginian? Yang ada lo udah kalah di start!" Ucap Niko meyakinkan.

"Gue ga mau ngerepotin lo, Semua motor ini kan dijual" Balas Lion.

"Yaelah ley, kayak gue siapa aja. Lo kan bos gue. Pembalap gue. Gue technician lo. Udah sewajarnya lah. Ayolah ley" Sahut Niko.

"Nih Pakai Jaket sama seragamnya" Ucap Niko sembari memberikan perlengkapan balapan pada Lion.

Lion pun akhirnya menerimanya dan bersedia memakai salah satu motor koleksi Niko.

"Nah gitu dong! Ini baru namanya Bos Lion" Ucap Niko.

***
Seusai Lion memakai perlengkapan Balapan, Ia menempatkan diri bersama motor yang telah dinaikinya di garis Start.

Memang benar, Lawan-lawan yang ia lihat adalah sosok pembalap handal dengan kendaraan super menawan.

"Bersedia.."

"Siapp"

"1..2...3"

Kendaraan mereka pun melaju kencang di sirkuit.

Memperebutkan predikat sebagai pemenang.

Adam sudah menunggu siapa yang akan menjadi pemenang.

Ternyata tak sama sekali Lion muncul dari gelanggang pertandingan.

Malah Ketika lawan nya sudah terlihat, Lion masih tidak ada dibelakang.

Adam menoleh ke arah Niko dengan tatapan heran.

"Lion kalah?" Tanya Niko.

Adam menghela nafasnya panjang, Ia masih berharap Lion akan membalap dengan cepat dari belakang.

Benar saja, Lion muncul dari belakang dengan kecepatan Ekstra.
Motor Lion melaju kencang dan telah lebih dulu sampai ke garis finish.

Adam tersenyum lega.

"Lion is Back" Ucap Adam.

Pembalap yang menjadi lawan Lion itu mendekat kepada Lion dan memberi selamat.

"Selamat ya, Hebat lo" Ucap Pembalap itu.

"Thanks bro" Balas Lion.

"By the way, Gue kok ga pernah lihat lo disini? Lo member baru ya? Tapi kok lo hebat banget?" Ucap Pembalap itu.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang