25. Waiting For you

174 9 0
                                    

Keesokan harinya di SMA LENTERA NUSANTARA.

Hari ini ramai sekali orang melihat mading. Ada apa? Raina menuju ke arah mading itu. Namun, belum sampai tempat itu, Raina sudah mendapat perkataan dari para murid.

"Bisa ga buat proposal"
"Ga becus buat proposal ga usah jadi wakil ketos!"
"Mending gue aja yang jadi wakil ketos dah"

Ucap para murid mengatai Raina.
Apa yang sedang terjadi ?
Mengapa seolah semua murid tak suka padanya?

Ia melihat ke arah mading,
Proposal yang ia buat setengah kemarin rusak.

Brosur seminar itu kacau balau, Desain nya pun sangat jelek dan tanpa tanda tangan.

Astaga kenapa bisa seperti ini? padahal ia sudah menyusunya dengan benar.

Ditengah jalan, Ia bertemu dengan Alissa.

"Al, Brosur nya kenapa bisa gitu? Seminarnya mana?" Sahut Raina.

"Loh kok jadi gue? kemarin kan elo yang nulis" Ucap Alissa.

"Tapi kan kemarin gue baru setengah, selanjutnya kan gue kasihin sama lo" Sahut Raina.

"Iya, Tapi gue lupa kasihin sama Vena gimana dong" Ucap Alissa.

"Tanggung jawab lo kemana! lo ketos kan?" Teriak Raina pada Alissa.

"Ngaca ya, Tanggung jawab lo emang kemana? Tugas belum selesai kenapa malah ditinggalin pacaran?" Timpal Alissa kasar sembari mendorong pundak kiri Raina.

"Tapi kan kemarin lo yang minta" Jawab Raina.

"Kan lo yang ngeiyain" Ucap Alissa tak mau salah.

Raina meninggalkan Alissa begitu saja.

Tak lama, speaker pengumuman berbunyi.

"Panggilan Raina Adrina. Untuk segera menemui Ibu Marini diruang
kepala sekolah"

Raina habis hari ini,
Ia akan mendapat teguran dari kepala sekolah karena brosur tadi.
Pasti ibu Marini menganggap bahwa Raina yang melakukannya.

Raina memasuki Ruang kepala sekolah.

Ibu Marini menyodorkan kertas brosur dimeja.

"Apa maksudnya?! Kamu mau buat seminar illegal?" Sahut Bu Marini.

"Maaf bu, Tapi kemarin proposal itu bukan saya yang melanjutkan" Ucap Raina.

"Tapi Alissa bilang bahwa ini kamu yang nulis, disini juga tertera nama kamu" Sahut Bu Marini.

"Memang pada awalnya saya yang menulis, Tapi kemarin tugas itu saya berikan pada Alissa. dan dia juga bilang kalau dia akan memberikannya pada Vena. Sekretaris Osis" Jawab Raina menjelaskan.

"Diberikan?! Tanggung jawab kamu mana sebagai Wakil ketua Osis di sekolah ini?! Ini sekolah Favorit loh Raina! Kamu jangan macam-macam!" Sahut Bu Marini tegas.

"Tapi bu, Ini seharusnya tugas Vena bukan saya" Ucap Raina.

"Jangan banyak alasan dan menyalahkan yang lain, Mulai sekarang, Kamu ibu berhentikan dari jabatan sebagai Wakil Ketua Osis di SMA LENTERA NUSANTARA" Sahut Bu Marini.

Hal itu membuat Raina ingin menangis saja.
Mengapa bisa terjadi seperti ini?
Padahal sudah lama ia mendambakan jabatan sebagai Ketua Osis. Belum sempat mendapatkannya. Raina sudah diberhentikan.

"Baik bu, Permisi" Ucap Raina dan berlalu meninggalkan ruang kepala Sekolah.

Raina hanya terdiam di sandaran pagar lantai 2 Sekolahnya.

Dunia tidak menuntut seseorang menjadi kejam
Dunia hanya berkata ia tak adil.

Tiba-tiba Lion muncul dari belakang Raina.

"Jangan ngedeket! " Ucap Raina.

"Rai?" Sahut Lion.

"Lo ngedeket? Gue loncat!" Ucap Raina.

"Balik yuk Rai" Sahut Lion membujuk Raina.

"Pergi!" Ucap Raina.

"Ga, gue mau disini. Nungguin lo" Jawab Lion.

"Pergi!" Ucap Raina sekali lagi.

Lion meninggalkan Raina, dan bersembunyi di tepi-tepi koridor sekolah.

Tak lama, Raina berjalan kembali.

Secara tak sengaja, Lion muncul dari balik koridor menemui Raina.

"Udah?" Tanya Lion.

"Kok lo masih disini?" Ucap Raina.

"Lo pikir gue tega ninggalin lo sendirian disekolah?" Jawab Lion.

"Lo mau pulang? Gue anter" Ucap Lion.

Raina meninggalkan Lion dan berlari menaikki tangga menuju lantai paling atas sekolah.

Lion mengikutinya dari belakang.

"Rai, Lo mau ngapain? " Tanya Lion.

"Pergi!" Ucap Raina.

"gue mau disini, Sama lo!" Sahut Lion tegas.

"Lo kenapa sih ngejar gue terus, Ga capek?" Tanya Raina.

"Gue capek, Tapi gue ga mau berhenti" Ucap Lion.

"Kenapa? Gue dingin, nyebelin, Bahkan gue ga pernah hargain lo, Lo masih mau ngejar gue?" Tanya Raina sekali lagi.

"Masih" Ucap Lion tegas.

"Lo sayang sama gue?" Tanya Raina.

"Gue sayang sama lo, Gue cinta sama lo"
"Gue ga suka Alissa giniin lo" Ucap Lion.

Raina terdiam.
Lion sontak memeluk Raina.
Raina hanya menurut terdiam saat Lion memeluknya.

"Gue ga akan ngebiarin siapapun nyakitin lo" Ucap Lion.

Raina melepaskan pelukan Lion.

"Pertanyaan kemarin masih berlaku?" Tanya Raina.

"yang kemarin di Cafe?" Ucap Lion.

Raina menganggukkan kepalanya.

"Masih kok masih" Ucap Lion semangat.

"Lo mau ga ulangin pertanyaan kemarin lagi disini?" Sahut Raina dengan wajah datarnya.

Lion mengaggukkan kepalanya cepat.

Lion duduk berjongkok didepan Raina dan berkata " Rai, Gue sayang banget sama lo, gue pengen lo sama gue selamanya, Lo mau ga jadi pacar gue?"

Raina menganggukkan kepalanya sembari tersipu malu.

Lion membelalakkan matanya seolah tak percaya akan jawaban Raina.

"Lo nerima gue?" Tanya Lion.

Raina menganggukkan kepalanya sembari memberi senyuman pada Lion.

"Serius? gue boleh ga peluk lo?" Ucap Lion.

Raina menganggukkan kepalanya kembali.

Mereka berdua resmi jadian hari ini.
Lion memeluk erat tubuh Raina. dan Raina pun membalas pelukan Lion.

Belum pernah Raina dibuat jatuh cinta oleh seorang Lelaki. Baru kali ini ia menjatuhkan pilihannya pada Lelaki seperti Lion. Beruntungnya Lion.

Lion menggandeng tangan Raina dan mengajaknya pulang.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang