72. Nothing

162 9 0
                                    

Sudah hampir sebulan Lion koma,
Raina berulang kali menemuinya.

Namun,Lion tak kunjung sadar.

"Lion, Udah hampir sebulan kamu koma, Kenapa kamu ga bangun nak? Kamu ga kangen sama mama?" Ucap Tania.

"Lion semua kangen sama kamu" Ucap Raina.

Tapi..
Tiba-tiba..
Tiiiitttt.....................
Electrocardiography berbunyi, Kurva di dalamnya terbentuk garis lurus.
Sementara badan Lion, bergetar hebat.

"Dok?" Ucap Tania.

Raina memanggil Dokter untuk menangani Lion.

"Keluarga pasien diharap menunggu diluar" Ucap Dokter.

Raina dan Tania bersama-sama berdo'a memohon yang terbaik untuk Lion.

Raina menghubungi keluarga nya untuk datang.
Termasuk Devan dan Rio.

Mereka bersama melihat Lion ditangani, berulang kali Defibrillator menikam tubuhnya, Namun ia tak kunjung sadar.

Tak lama, Dokter keluar dari ruangan.

"Gimana dok? Gimana keadaan Lion? Apa dia baik-baik saja dok?" Tanya Tania berbondong.

"Maaf bu, Saya sudah berusaha semaksimal mungkin Namun, nyawa Pasien sudah tidak bisa diselamatkan" Ucap Dokter.

"Lion!!!" Teriak Raina.

Raina menangis sejadi-jadinya,
Silvi memegang erat tubuh anaknya itu.
Ia tak menyangka, Semua akan berakhir seperti ini.

Tak terkecuali, Tania.
Ia sudah tak kuasa membendung rasa sakitnya.
Lagi-lagi ia harus kehilangan seseorang yang ia sayang.
Setelah suaminya, Kini ia harus kehilangan anak semata wayangnya.

Silvi mencoba menenangkan Tania,
Sementara Nathan, Ia mencoba menenangkan adiknya, Raina.

"Kak, Lion kak" Ucap Raina.

"Ssst, Udah ya Raina. Udah" Ucap Nathan.

Mereka memasuki kamar Lion.

Lion benar-benar sudah pucat dan terbujur kaku diatas kasur.

Selimut berwarna putih sudah menutupi seluruh tubuhnya.
Kini hanya tersisa bagian kepalanya yang terlihat.

"Lion!!!" Ucap Tania sembari memeluk erat tubuh anaknya.

Raina masih menangis,
Kenapa semua menjadi seperti ini?

"Lion bangun" Ucap Raina diiringi dengan isakan tangisnya.

Raina mendekatkan tubuhnya disamping kanan Lion.

Tangisan nya bertambah pecah.

Ia mengusap rambut Lion pelan.

Raina mencium kening Lion sambil menangis.

"Gue ga akan pernah bisa lupain lo" Bisik Raina ditelinga kanan Lion.

Lalu Tania dan Raina menutup seluruh tubuh Lion beserta kepalanya dengan sehelai selimut putih.

Tuhan..
Aku ingin bertanya
Apa maksud dibalik semua ini?
Hambamu ini baru saja jatuh hati
Baru saja menanamkan perasaan nya pada seorang lelaki.
Tapi mengapa begitu cepat kau membawanya pergi?

Raina~

**

Di Pemakaman Lion.
Raina berusaha untuk tetap tidak menangis.
Berkali-kali ia menghapus air matanya.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang