Setelah usai mengantarkan Raina,
Lion pun berjalan kembali ke rumah.Namun, tiba-tiba ponsel Lion berbunyi.
Dilihatnya di ponsel itu bertuliskan nama 'Adam'
"Hallo?" Ucap Lion.
"Ley, Ini gue cuman mau kasih tau. Si bos udah transfer gaji lo. Tinggal cek aja" Balas Adam.
"Apa? Tunggu bentar deh dam. Gue kan belum ada sebulan tanding" Ucap Lion.
"Ley, Bos udah suka banget sama cara lo bawa motor. Makanya dia kasih lo bonus, Jangan lupa nanti lo cek ya. By the way udahan dulu ya gue ada kerjaan" Balas Adam yang kemudian langsung memutuskan ponselnya.
"Dam? Dam?"
"Yah dimatiin" Ucap Lion.Lion sejenak berpikir sebentar, Sungguh suatu mukjizat yang luar biasa untuknya, Disaat dia membutuhkan Tuhan memang selalu ada untuknya.
Ia menyalakan motornya dan melaju kencang menuju ATM.
Kemudian setelah semua urusan nya selesai, Ia pun bergegas untuk pulang.
**
"Ma? Mama?" Sahut Lion."Mama dibelakang Nak" Teriak Tania dari arah dapur.
Lion memang kerap menjumpai Ibunya di dapur, Wajar saja Tania memang sangat suka memasak.
Itulah mengapa Tania ingin memiliki anak perempuan."Ma, Lion ada sesuatu buat Mama" Ucap Lion.
"Apa?" Tanya Tania.
"Nih, Buat Mama" Ucap Lion.
Lion memberikan sebuah amplop berwarna coklat, Dimana berisi gaji yang ia dapat dari hasil jerih payahnya bertanding di sirkuit BALADA.
"Ini apa Lion?" Tanya Tania kebingungan.
"Mama buka sendiri ya" Balas Lion sambil memberikan amplop itu ke tangan ibunya.
Tania membuka amplop itu perlahan, Ia melihat ke dalam isinya.
Nampak sejumlah uang seratus ribuan disana, Seperti tak terhitung.
"Astaga, Ini apa Lion?" Tanya Tania.
Lion hanya tersenyum ke arah Ibunya itu.
"Kamu dapat darimana uang sebanyak ini?" Tanya Tania kembali.
"Mama ga perlu tau Lion dapat dari mana, yang terpenting sekarang Mama ga perlu pinjem duit ke orang lain buat memenuhi kebutuhan kita" Ucap Lion.
"Lion, Sini peluk Mama" Sahut Tania sambil memeluk erat anak kesayangan nya itu.
Begitu bahagia nya Lion sekarang, Membuat orang yang ia sayang bahagia adalah kebahagiaan baginya.
***
Hari pun semakin larut,
Raina masih terpaku di atas meja belajar membaca buku-buku novelnya.Tok..tok..tok
Tak ada angin, Tak ada hujan.
Tiba-tiba saja jendela kamar Raina seperti ada yang mengentuk.Raina memang sempat menyadarinya,
Namun, Ia masih mencoba untuk tetap tak memperdulikannya.Tok..tok..tok
Suara itu kembali lagi ia dengar.Akhirnya, Raina mencoba mendekat ke arah jendelanya.
Gadis itu melangkahkan kakinya menuju jendela dan membuka nya pelan-pelan.
Dan...
1..
2...
3..."Haii Kak Raina"
Muncul lah boneka koala kecil berwarna abu-abu yang dimainkan menggunakan tangan didalamnya.