Keesokan hari,
Hari ini adalah hari sabtu,
tempat dimana hari libur itu datang.Raina terbangun dari tidurnya dan merapikan tempat tidur.
ya! Walaupun bukan hari masuk sekolah, Tetap saja Raina bangun lebih awal.
Raina berjalan kebawah membuat teh yang biasa ia santap sewaktu hari libur tiba.
Bau Teh itu menyengat sampai membangunkan Mang Dimas yang berada di dapur kedua dibelakang.
Mang Dimas berjalan menyusuri arah bau itu yang berasal dari dapur bersih dekat ruang tamu.
"Ehh Non Raina. Bikin apa Non? Bau nya wangi banget" Ucap Mang Dimas.
"Teh Mang, Mau?" Sahut Raina.
"Boleh Non?" Tanya Mang Dimas kegirangan.
"Nih buat sendiri" Jawab Raina sembari memberikan bubuk teh pada Mang Dimas.
"Loh buat sendiri nih? Kirain dibuatin sama Non Raina" Ucap Mang Dimas.
Dirumah Lion, Ia sedang asyik bermain PS bersama Devan dan Rio.
"Gooollll" Ucap Devan berteriak.
"yah kalah lagi deh gue" Sahut Rio.
"Eh ley! kemaren lu nyamperin rumah Raina ya?" Tanya Rio.
"Kok lo tau?" Jawab Lion.
"Yaiyalah, kemana lagi kalau lo ga kesana?" Sahut Rio.
"Hehe, Iya nih. Dan bagusnya lagi. Nyokapnya ngajakin gue makan malem dirumahnya nanti" Ucap Lion.
"Seriusan Lo?" Sahut Devan.
"Iyalah, keren kan gue?" Ucap Lion.
"Keren banget Leyy!" Jawab Devan.
Malam pun tiba, Saat nya Lion bersiap untuk menyambut makan malam bersama kedua orangtua Raina.
"Widihh ganteng banget dah temen gue satu ni" Sahut Devan.
"Gimana? Cocok ga Van?" Tanya Lion sembari membenarkan bajunya.
"Udah cakep nih lu, keren!" Sahut Devan sembari membenarkan dasi Lion.
Tiba-tiba..
Ponsel Lion berbunyi.Diangkatlah ponsel itu bertuliskan nama 'Aurel'
"Hallo Rel?" Ucap Lion.
"Hallo Ley? Lo bisa kesini ga sebentar. mobil gue mogok. disini ga ada orang ley, Gue gatau harus minta tolong sama siapa, Lo kesini ya plisss" Sahut Aurel.
Apa yang harus dilakukan Lion? Hari ini adalah momen yang paling ditunggu Lion. saat nya dia menjalin hubungan dekat dengan Raina. Tapi, ia juga kasihan dengan Aurel.
"Biar Devan sama Rio ya yang kesana? Gimana?" Ucap Lion.
"Mereka ngerti mesin?" Tanya Aurel.
Lion menatap Devan dan Rio menggelengkan kedua kepalanya.
Tanpa pikir panjang Lion pun menjawab "Lo kirimin alamat lo! Gue kesana" .
Lion bergegas menemui Aurel dan meninggalkan janjinya dengan Orangtua Raina malam ini.
Dirumah Raina,
Semua orang sibuk menyiapkan makan malam bersama Lion."Bi, kita masak yang banyak ya, soalnya kita kedatangan tamu sakral nih" Sahut Bu Silvi.
"Tamu sakral? Siapa bu? Orang tua Bu silvi?" Tanya Bi Inah.
"Bukan, Ini tamu sakralnya Raina. Lion namanya" Ucap Bu Silvi.