45. Food service

143 7 0
                                    

"Mau Bibi bantu Non? " Sahut Bi Inah saat melihat Raina sibuk dengan segala keperluan masaknya.

"Gausah Bi, Bibi istirahat aja. Biar Raina yang masak buat Lion, sekalian nanti Raina masakin buat semua" Ucap Raina.

"Beneran Non?" Tanya Bi Inah.

"Bener Bi" Sahut Raina sambil tersenyum pada Bi Inah.

"Yaudah bibi tinggal kedepan bantuin Mang Dimas ya Non" Ucap Bi Inah.

Raina hanya tersenyum sambil mengangukkan kepalanya.

Raina sibuk memasak makanan yang lezat untuk Lion.

Rasanya harus tampak pas dan jangan sampai ada yang kurang.
Sebab masakan nya ini akan ia serahkan untuk seseorang yang istimewa.

Tak lama, Masakan nya pun selesai.

Ia memasukkan makanan itu ke dalam sebuah kotak makan.

Tak lupa ia juga tambahkan minuman jus segar didalmnya.
Raina keluar dari dapur menuju ke tempat dimana Mang Dimas dan Bi Inah berada. Yaitu di kebun belakang rumah Raina.

"Mang Dimas" Sahut Raina.

"Iya?" Ucap Mang Dimas.

"Nih Mang, tolong anterin buat Lion" Sahut Raina.

"Buat Den Singa ya?" Tanya Mang Dimas.

"I...yy...aa" Sahut Raina sembari menerjemahkan apa arti kata 'Den Singa'yang disebut Mang Dimas itu.

"Ok siap Non" Ucap Mang Dimas.

"Mang?" Ucap Raina kembali menghentikan langkah Mang Dimas.

"Apalagi Non? Non Raina mau ikut?" Tanya Mang Dimas.

"Engga, Emm Den Singa yang dimaksud tadi itu Lion kan?" Tanya Raina menegaskan.

"Iya Non hehe, Mang Dimas manggilnya memang gitu. Soalnya Mang Dimas ga bisa nyebut namanya. Susah hehe" Sahut Mang Dimas sembari memperlihatkan giginya akibat malu karena tak bisa berbahasa inggris.

Raina tersenyum mendengar jawaban Mang Dimas.

"Yaudah Non, Mang Dimas berangkat ya" Ucap Mang Dimas.

"Hati-hati Mang" Balas Raina.

Mang Dimas menjalankan Mobilnya menuju Rumah Lion.

Sesampainya dirumah Lion.

Tokk..tok..tok.

Ceklekk
Devan yang berada dirumah Lion sengaja membukakan pintu.

"Siapa ya?" Tanya Devan pada Mang Dimas.

"Den Singa nya ada?" Sahut Mang Dimas.

"Hah? Singa? Disini ga ada yang namanya singa. Lo penyusup ye?" Tanya Devan.

"Anuu..Bukan" Ucap Mang Dimas.

"Bohong Lo ya! Pergi lo" Sahut Devan.

"S...aaa..yy..aa cum...aaa" Ucap Mang Dimas terbata-bata.

"Ah udah pergi! Atau gue teriakin Nih" Sahut Devan.

"Jangan Den!!!" Ucap Mang Dimas.

Tak lama Lion datang karena mendengar suara keramaian antara Mang Dimas dengan Devan.

"Apaan sih Van? " Sahut Lion.

"Den Singa" Ucap Mang Dimas.

"Apaan lo, Den Singa Den singa. Marmut sekalian!" Sahut Devan.

"Loh Mang Dimas?" Ucap Lion.

"Hah? Lo kenal Ley?" Tanya Devan.

"Ya ampun Van, Ini tu Mang Dimas. Supir pribadinya Raina." jelas Lion.

"Oooh gue kira penyusup, Bilang dong daritadi jadi kan gue ga nerocos" Ucap Devan.

"Ada apa ya Mang?" Tanya Lion.

"ini Mang Dimas cuman mau ngasih ini" Ucap Mang Dimas sembari memberikan sebuah bekal makanan dan jus segar.

"Ini apa ya Mang?" Tanya Lion.

"Itu dari Non Raina" Balas Mang Dimas.

"Raina? Ini dia yang masak?" Ucap Lion kembali.

Mang Dimas mengangukkan kepalanya.

"Makasih ya Mang" Sahut Lion.

"Iya den sama-sama, saya mau pamit dulu ya den. Permisi" Ucap Mang Dimas.

"Iya mang, Hati-hati ya. sekali lagi makasih" Balas Lion.

Mang Dimas berlalu meninggalkan Rumah Lion.

"Ciee lah perhatian amat" Ucap Devan menggoda Lion.

Lion tersenyum senang sembari melihat ke arah Devan.

"Bagi dong Leyy" Sahut Devan.

"Ini dari siapa?" Tanya Lion.

"Raina lah, gimana sih lo" Ucap Devan.

"Buat siapa?" Tanya Lion.

"Ya buat lo sih" Balas Devan.

"Nah berarti artinya bukan buat lo, Ini cuman buat gue" Ucap Lion.

"Yaelah Ley, pelit banget sih lo. Lihat aja besok lo gue santet. " Sahut Devan.

***

Lion membuka bungkus makanan yang ia terima barusan dari Mang Dimas.

Ia tarik pita yang menutupinya, dan plastik penutup kotak makan didalamnya.

Terlihatlah salad dengan berbagai topping didalamnya, nampak sangat lezat ditambah Aroma yang menusuk sampai pori-pori. Tak sabar Lion ingin melahapnya.

"Emmm enak banget buset" Sahut Devan sembari mencium aroma lezat yang menyengat dihidungnya.

Saat Devan mendekat, Lion tengah asyik melahap santapan salad dari Raina.

"MashaAllah Ley, Makanan itu menjadi tidak berkah apabila dimakan oleh orang pelit" Ucap Devan.

"Makanan itu menjadi lebih tidak enak apabila diminta" Balas Lion.

"Pelit lu" Sahut Devan.

"Emang" Ucap Lion sambil mengejek Devan.

"Rio kemana Ley?" Tanya Devan.

"Gatau gue" Sahut Lion.

Devan mencari Rio ke dalam kamar Lion.

Benar saja, Rio ada disana. Ia sedang asyik memainkan ponselnya. Mengetik sesuatu, Entah dengan siapa.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang