55. Rutinitas

136 7 0
                                    

Didalam perjalanan,
Lion merasa ada yang berbeda dengan ibunya.
Beliau tak sama sekali mengajaknya berbicara.

"Emm, Ma?" Ucap Lion memecahkan keheningan.

"Iya? kenapa Lion?" Balas Tania.

"Kita mau langsung pulang atau makan dulu?" Tanya Lion.

"Jangan, Kita kerumah Raina aja" Balas Tania.

Kerumah Raina? Mengapa tiba-tiba Tania mengajak Lion kesana? Apa Mereka mau dinikahkan sekarang juga?

"M..aa..uu nga..pp...a...ii..n Ma?" Ucap Lion.

"Ya mau ketemu Raina lah,Kamu tau kan Mama pengen punya anak perempuan? Anter Mama kesana ya Lion?" Balas Tania.

"Yaa..u..dah deh Ma"

Lion mengantar Tania sampai kerumah Raina.

***

Ketika mereka sampai didepan rumah Raina...

"Permisi" Ucap Lion.

Ceklekk

Tepat sekali! Raina lah yang membukakan pintunya.

"Lion? Tante? " Ucap Raina.
Raina pun langsung mencium tangan Tania.

"Tante boleh masuk kan?" Tanya Tania.

"Boleh tante, silahkan" Ucap Raina.

Sebenarnya Raina masih bertanya-tanya kenapa Lion tak memberinya kabar terlebih dahulu jika ia mengajak ibunya berkunjung kerumahnya?

Raina menatap Lion sambil mengerutkan dahinya.
Namun, Lion hanya menaikkan kedua bahunya seakan berkata 'Tidak tahu'

"Duduk dulu tante, Raina buatin minum" Ucap Raina.

Tak lama Raina datang membawakan gelas minuman hangat.

"Tante, Lion diminum dulu" Ucap Raina.

Raina mendudukkan dirinya disamping Tania.

Tiba-tiba Tania mengusap pipi Raina dengan lembut.

"Kamu cantik banget, Mama pengen punya anak kayak kamu" Ucap Tania.

Raina hanya tersenyum sembari menatap Tania.

"Orang tua kamu dimana Raina?" Tanya Tania.

"Mama sama Papa kebetulan ada tugas di luar negeri tante" Balas Raina.

"Kamu selalu tinggal sendirian dirumah?" Tanya Tania kembali.

"Engga kok tante, Disini juga ada Bi Inah, Mang Dimas. Kakak juga kadang ada. Cuman kemarin kakak ada kuliah jadi harus balik ke luar negeri" Balas Raina.

"Semua sibuk ya? Kamu kenapa ga ikut lanjut sekolah ke luar negeri?" Tanya Tania.

"Raina bukan orang yang mudah bergaul tante, jadi agak susah kalau harus merantau" Ucap Raina.

"Berangkatnya sama Lion dong, Iya kan Lion? " Balas Tania sembari melihat ke arah Lion.

"Hah? Ah.. iya..iya!" Ucap Lion dengan wajah terkejut.

Raina hanya tersenyum.

"Lion, Kamu bisa tinggalin kita berdua sebentar? Mama mau ngomong sama Raina" Ucap Tania.

"Bisa Ma" Balas Lion.
Lion pun meninggalkan Raina dan Tania, Ia keluar dari ruang TV ke depan Balkon.

***

Karena Lion tak tahan, Ia mencoba mengintip melalui jendela.

Namun, Ia hanya melihat mereka berdua berbicara tanpa bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang